Kekecewaan & Ketulusan

111 14 2
                                    

Happy reading!😊

"Perkenalkan namaku Aika Jelavic, salam kenal" Wanita itu tersenyum manis.

"Blasteran ya.." Gumam Hadi.

"Uuhh.. Jadi dia ini tanteku" Jelas Vicki. Hadi terkejut. Ia tak percaya wanita yang sangat cantik itu adalah tantenya Vicki.

"Oy oy.. Jangan panggil aku tante... Aku jadi terlihat tua kalau begitu.. Panggil aku 'Kak'" Protes Aika.

"He? Jadi anda ini tantenya Vicki" Tanya Desyca memastikan. Aika mengangguk sebagai jawabannya.

"Jadi? Kapan tan- maksudku kak Aika datang?" Tanya Vicki.

"Satu jam yang lalu. Kalian mau belajar kelompok ya? Waahh rajin banget...

"Jadi Vicki... Mana yang kau pilih? Cewek yang rambut panjang itu*Desyca* atau cewek yang sedikit tomboy itu*Erika*?" Aika merangkul Vicki seraya menggoda Vicki.

"Apaan sih.." Vicki melepas rangkulan itu. Mereka pun memutuskan untuk segera memulai belajar mereka. Aika pun di paksa keluar oleh Vicki karena keberadaannya sangat mengganggu konsentrasi belajar mereka.

"Hei Vicki.. Aku masih gak percaya dia itu tantemu.. Usianya terlihat masih seumuran dengan kita" Hadi masih tak percaya.

"Hoy! Jangan salah. Dia itu udah umur 32 tahun. Udah punya dua anak. Tapi dia orang tua single." Kejut Vicki. Hadi terlonjak.

"Hah? Seriusan?"

"Iya.. Dia punya salon artis yang terkenal di London. Dan punya cabang di Australia. Wajar aja kalau dia terlihat awet muda" Jelas Vicki.

"Wuah keren.." Erika terpesona. Ia sangat mengagumi sosok Aika. Mereka pun kembali fokus pada pelajaran. Desyca dan Vicki saling membantu Hadi dan Erika saat kesulitan. Tak terasa sudah setengah jam mereka belajar dengan jenuh.

Vicki pun beranjak dari tempatnya. Saat baru membuka pintu kamarnya, gerakannya terhenti.

"Desyca, bisa ikut sebentar?" Ucapnya. Desyca pun berdiri lalu mengikuti Vicki keluar kamarnya. Mereka menuju halaman belakang rumahnya. Desyca baru mengetahui bahwa halaman belakang rumah Vicki memiliki ciri khas Jepang.

"Ada apa?" Tanya Desyca.

"Begini.. Aku mau mengajakmu ke suatu tempat nanti malam.. Bisa kan?" Vicki sedikit ragu untuk mengajak Desyca. Ia takut jika Desyca menolaknya.

"Hmm.. Boleh"

"Syukurlah.. Nanti biar aku jemput"

"Hanya itu? Lalu kenapa kau mengajakku ke sini?"

"Eng.. Aku hanya ingin memberitaumu bagaimana kalau belajarnya di sini saja?"

"Boleh juga.. Ya udah kita pindah ke sini aja" Desyca pun langsung menuju kamar Vicki. Ia memberitau Erika dan Hadi untuk pindah tempat belajar. Mereka pun mengemas barang-barang mereka lalu menuju halaman belakang.

"Hhh... Kalau begini kan lebih santai" Hadi duduk di atas karpet yang sudah di sediakan di teras. Mereka pun kembali belajar dengan suasana yang baru. Atmosfer pembelajaran mereka lebih santai dari sebelumnya. Namun mereka tetap fokus.

Hari sudah mulai senja. Mereka pun bergegas pulang ke rumah masing-masing. Suasana rumah Vicki pun menjadi sepi. Aika sedang duduk di sofa ruang tengah sembari meminum secangkir kopi.

"Dimana kakakmu?" Tanya Aika.

"Dia lembur hari ini"

"Oh begitu"

Vicki pun berjalan menaiki tangga.

"Hoi Vicki" Vicki pun menghentikan langkahnya lalu membalikkan tubuhnya menghadap Aika.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang