Bagian Empat

10.7K 1.1K 77
                                    

@YJskPresent.

。。* 。。
.
.

"Kau bisa bicara?"

Hanya gelengan lemah jawaban dari Jaejoong, pemuda itu menunduk lalu berbalik untuk melangkah menjauh dari kedua pria yang masih terkejut di sana.

Yunho terlalu terlekut untuk menyadari kepergian Jaejoong atau mengejar pemuda itu. Ini terlalu banyak untuk ia dengar dalam waktu beberapa menit, kenyataan ini terlalu menyakitkan meski ia beryukur bahwa Jaejoong tidaklah bisu.

Setelah diam beberapa saat, ia menemukan kembali kesadarannya. "Kau pasti berbohong." tuduhya kepada Seung Hyun, "Aku bersumpah akan membunuhmu jika kau berani menyakitinya, tak peduli bahwa kita pernah menjadi sahabat."

Ya benar. Jaejoong tidak pantas diperlakukan buruk lagi setelah apa yang di alami pemuda itu selama ini. Yunho memang bukan orang yang mampu mengembalikan kebahagiaan Jaejoong yang telah di renggut paksa dari pemuda itu di masa lalu dengan tidak adil, tapi Yunho berjanji akan memberikan kebahagiaan lain untuk pemuda itu rasakan di masa depan.

Keinginan itu begitu menggebu dan menyenangkan, akhirnya ia memiliki tujuan serta kehidupan untuk membahagiakan orang lain selain bibinya setelah ia kehilangan keluarga yang telah ia sayangi.

Yunho tahu bagaimana rasanya di abaikan, ia juga telah di abaikan oleh ibu dan ayahnya sejak ia masih kecil dan hidup tanpa kasih sayang mereka. Jaejoong beruntung masih mendapatkan kasih sayang dari ibunya sebelum ibu dari pemuda itu meninggal dunia, meskipun pemuda itu harus kehilangan semuanya setelahnya.

Keadilah seakan tidak berpihak kepada Jaejoong jika kesalahan yang tidak pemuda itu lakukan di limpahkan kepadanya. "Pergi dari rumahku sekarang juga, pergi sebelum aku kehilangan kesabaran atau akan membunuhmu, aku tidak ingin melihatmu masih berada di rumahku setelah aku kembali."

Kata yang di ucapkan Yunho dengan nada dingin mengejutkan Seung Hyun. "Kau akan menyesal karena berpihak kepada anak haram itu... " Seung Hyun terkejut dengan gerakan Yunho yang cepat, yang ia tahu jemari Yunho sudah berada di lehernya dengan cengkraman pria itu yang cukup menyakitkan sampai ia susah bernapas detik berikutnya. "Jaga bicaramu teman lama, jika kau tidak ingin mati di tanganku."

Seung Hyun terbatuk setelah berhasil melepaskan diri dari cengkraman Yunho, "Kau lebih memilih dia daripada aku temanmu?"

"Aku tidak memiliki teman sepertimu, aku lebih suka kehilangan seratus teman sepertimu daripada kehilangan pemuda lugu seperti Jaejoong."

"Kagu gila."

Mengedikkan bahu acuh Yunho megakui hal itu dengan ketenangan alami. "Mungkin kau benar, aku gila karena lebih memilih Jaejoong daripada dirimu, tapi aku akan bertambah gila jika masih melihatmu ketika aku kembali bersama Jaejoong nanti, karena aku bersumpah akan membunuhmu." Yunho melayangkan tinjunya kearah Seung Hyun menggunakan kekuatan penuh sebelum berbalik ke arah kuda miliknya tanpa melihat seberapa parah tinju yang ia arahkan kepada pria itu.

Ia terlalu marah untuk menyadati Seung Hyun terpental dan terjerembab ke tanah, karena tercenggang serta pukulan maut yang Yunho layangkan, pria itu masih tak bergerak untuk beberapa saat atas apa yang di lakukan teman lamanya.

Seung Hyun tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Penyihir itu telah mempengaruhi Yunho dengan sikap polos palsunya. Seng Hyun berjanji tidak akan tinggal diam menerima penghinaan ini karena sungguh, ia akan kembali dan balas dendam.

Say You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang