Bagian Lima Belas

10.4K 1.1K 64
                                    

@YJskpresent
。。* 。。
.
.

"Selamat pagi." sapa Junsu saat memasuki kamar Jaejoong dengan wajah bersinar seperti mentari pagi. "Bagaimana keadanmu hari ini Jongie. Apakah gugup karena besok kau akan menikah?" pemuda yang telah Yunho tunjuk untuk menjadi pelayan pribadi Jaejoog itu menutup pintu. Mengamati calon nyonya besar Jung dengan mata menyipit.

Jaejoong sendiri masih berada di atas ranjang, bergelung nyaman dengan mata tertutup rapat saat bertanya. "Apa sudah pagi?"

Pertanyaan itu terdengar konyol mengingat cahaya dari jendela mulai menerobos masuk ketika Junsu menyibak korden itu kearah yang berlawanan. Menerangi penjuru kamar dengan sinar keemasan yang mengagumkan.

"Matahari sudah di atas kepala Nyonya besar. Turunlah, Tuan muda memiliki kejutan untukmu di ruang kerja beliau."

Doe Jaejoong melebar sempurna. Pemuda itu beranjak duduk untuk mengamati Junsu yang menyibukan diri bersama dua pelayan lain yang mulai menyiapkan kebutuhan Jaejoong di pagi hari seperti biasa.

"Kejutan apa?" Wajah kusut serta rambut berantakan Jaejoong membuat Junsu tertawa. "Mandilah terlebih dahulu. Setelah itu turun sendiri untuk melihat kejutan apa yang Tuan muda siapkan." Junsu mulai menarik selimut untuk di rapikan. Memaksa Jaejoong berguling ke sisi lain ranjang. Kembali bermalas malasan.

"Kau tahu Jongie. Tadi ketika aku menuju kamari berpapasan dengan pelayan tuan muda Changmin, dia mengatakan menemukan rempah makanan di balik selimut anak itu." Junsu mendesah dramatis lalu terkikik. "Pelayan itu menggerutu karena harus mengganti seprai kembali setelah pagi ini menemukan hal yang sama di ranjang Tuan muda Changmin. Aku bertanya tanya, apakah tuan muda makan dengan toples kue di balik selimutnya." Jaejoong juga terkikik membayangkan hal konyol itu.

"Itu kebiasaan yang buruk, aku akan memberitahu Yunho nanti untuk menegurnya. Bisa bisa anak itu akan di datangi tikus ketika tidur." grutu Jaejoong.

Kedua pelayan lain mendongak dari kesibukan yang mereka lakukan. Mengamati sekeliling mendengar apa yang baru saja di ucapkan calon istri majikan mereka.

Sebelum Jaejoong bangkit menuju kamar mandi, ia mendengar mereka berbisik. "Apa mungkin di kastil seindah ini ada tikus?" Ia menahan senyum yang mungkin akan meledakan tawa.

Tikus tidak memilih tempat untuk mereka tinggali, bukan. Mereka akan tidur dimana saja ketika tidak ada orang yang mengusik keberadaan mereka.
Jaejoong masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri, memgabaikan ketakutan pelayan tentang tikus yang tidak mereka ketahui benar adanya.

Ketika ia keluar, Junsu bersama dua pelayan lain sudah membereskan kamar dan menaruh pakaian bersih untuk Jaejoong kenakan di atas ranjang. Kebiasaan ini mulai membuat dirinya jadi pemalas, mungkin ia tidak dapat melakukan apapun untuk suaminya ketika mereka menikah nanti. Karena semua pelayan sudah memenuhi kebutuhan mereka semua dengan sangat baik.

Hal itu membuat dirinya kecewa. Jauh di dalam benak Jaejoong, ia menginginkan kehidupan sederhana dalam pondok kayu sebagai rumah, bangun dengan kesibukan menyiapkan sarapan serta melayani suaminya sebelum bekerja sepanjang hari.

Di sini ia mendapatkan segalanya bahkan sebelum bicara. Bukannya ia tidak suka, ini sebuah keajaiban karena siapa yang mengira seorang Kim Jaejoong yang di benci sebagian warga estat sebelah karena asal usulnya yang tidak jelas menjadi calon istri pemilik estat Jung.

Ia sangat bersyukur karena pria setampan Yunho mau menerima dirinya apa adanya.

"Di mana Yunho?" usai mengenakan pakaian santai, ia berjalan kearah kaca setinggi badan untuk mengamati penampilan dirinya.
Sempurna. Ia terlihat rapi sekarang.

Say You Love MeWhere stories live. Discover now