Bagian Delapan Belas

10.6K 1K 116
                                    

@YJskPresent.
。。* 。。
.
.
.

"Selamat pagi." Yunho menyahut sapaan para pelayan.

Hari sudah cukup siang saat pengantin baru itu turun untuk menikmati sarapan. Langkah Yunho seperti biasa tegap penuh wibawa berjalan menuju ruang makan.

Pintu ruang makan terbuka, beberapa tamu yang tak lain kerabat jauh keluarga Jung masih tinggal dan akan pulang siang ini menyapa Yunho ketika menyadari kehadiran pria itu.

"Selamat pagi semuanya." Sapa Yunho balik, syara pria itu terdengar riang. Beberapa pasang mata mengedip jahil kearah Yunho. Beberapa lainnya tersenyum dan mengangguk sopan.

Mengambil tempat duduk di kepala meja, ia berkata salah seorang pelayan. "Beritahu Junsu untuk membawakan sarapan istriku satu jam lagi ke kamar.”

Beralih ke sebelah kiri meja, Yunho tersenyum kearah bibi Yuri. "Apa yang ingin kau katakan semalam Bibiku sayang?" Meraih piring penuh makanan yang di sodorkan Bibi Yuri, Yunho mulai melahap sarapan yang entah mengapa terasa lebih nikmat dari hari sebelumnya.

"Kita akan bicara usai sarapan." Wajah gusar Yuri tidak membuat Yunho khawatir. Kemungkinan pria itu tidak memperhatikan sekeliling selain makanan yang ada di hadapannya saat ini. Tatapan Yunho terlihat menerawang dengan senyum bodoh menghiasi wajahnya yang tentu saja di alami semua pengantin baru.

Yuri tidak menghabiskan sarapannya. Wanita itu diam diam melirik Yunho lalu para tamu dengan tidak sabar. Entah kenapa ia merasa waktu berlalu begitu lambat sejak kemarin dan saat ini, detik demi detik yang berlalu semakin menganggunya.

Semalam, tidurnya pun terganggu. Pagi pagi sekali Yuri terbangun dan berharap menemukan Hankyung kembali yang ternyata pria itu belum juga kelihatan di manapun. Kekhawatiran yang ia rasakan memang terasa ganjil ketika Yuri sendiri meragukan jati diri pria itu.

Hankyung pria penuh misteri yang perlu di pecahkan, pria itu menyembunyikan sesuatu yang amat sangat besar dalam jati dirinya dan datang kemari. Tentunya bukan masalah sederhana yang mengharuskan seorang pangeran atau pun Raja bertandang seorang diri kesuatu negara tanpa sebuah pengawalan.

Apakah ini ada hubunganya dengan menantu barunya? Yuri tidak tahu. Tapi ia harus segera mencari tahu.

Merasa gerah karena menunggu Yunho yang belum juga selesai menyantap sarapan, Yuri bangkit untuk berpamitan. "Permisi, ada beberapa urusan yang harus aku tangani." kepada Yunho wanita itu berkata. "Temui aku di ruang pribadi. Segera setelah kau selesai."

Yunho hanya mengangguk singkat. Pria itu mengamati bibi dengan kening berkerut dan menyadari ada yang tidak beres dengan sikap bibinya. Bibi ingin bicara dengannya. Itu pun sejak semalam dan Yunho mengabaikan bibinya itu karena tentu saja malam oertama sangatlah penting bagi semua pengantin baru. Akan tetapi pagi ini, ia pun menyadari bahwa bibi terlihat aneh.

Dengan perasaan gelisah Yunhopun bangkit. Mengumamkan sesuatu yang ia sendiri tidak pahami apa dan terkejut mendapati semua tamu tertawa karenanya.

Biarlah mereka berpikir ia pergi mencari Jaejoong meskipun Yunho sendiri sangat ingin menemui istrinya itu sekarang juga.

Perasaan tidak enak mengganjal Yunho. Apakah sesuatu hal buruk terjadi di sini semalam.

Seperti yang sudah di katakan bibi, wanita itu berada di ruang pribadi lantai atas. Yunho masuk setelah mengetuk pintu tanpa menunggu intruksi bibi karena ia tahu wanita itu sudah menunggunya. "Bibi... "

"Apa kau tahu bahwa Hankyung adalah seorang Pangeran?" Yuri memotong kata kata Yunho dengan pertanyaan yang membuat keponakannya itu mematung di tempat.

Say You Love MeWhere stories live. Discover now