Bagian Tiga Belas

8.9K 1K 80
                                    

@YJskPresent.

。。* 。。

Jarum jam menunjukan pukul sepuluh malam saat Yunho mengikuti kepala pelayan masuk ke mansion Choi yang megah. Mansion yang sekarang jauh lebih besar dari terakhir Yunho datang berkunjung ketika ia masih kecil.

Di kesempatan lain, mungkin Yunho akan mengagumi keindahan interior perabot dan lainnya yang memenuhi aula utama mansion yang memang di disain untuk memamerkan kekayaan serta kedudukan keluarga Choi kepada para tamu yang datang. Namun tidak untuk saat ini. Pria itu melangkah panjang menaiki tangga dengan tidak sabar.

Meskipun pada awalnya kepala pelayan tidak mengijinkan Yunho masuk tanpa persetujuan sang majikan, yaitu Choi Seung Hyun, kepala pelayan itu tidak memiliki pilihan lain ketika Yunho menunjukan wajah murka serta ancaman dan ia tidak memiliki kesabaran untuk menunggu, tidak jika keselamatan tunangannya di pertaruhkan di sini.

Setiap langkah yang ia ambil terasa semakin tidak sabar, ruangan yang mereka lewati seakan berjarak semakin menjauh dengan kesabaran Yunho yang benar benar di ambang batas. "Tuan besar baru saja kembali, saya harap Anda tidak keberatan menunggu di sini." Kepala pelayan tersebut berhenti di depan pintu sebuah ruangan.

Kedua tangan Yunho terkepal erat menahan emosi mendengar kata. 'kembali' "Dari mana tepatnya majikanmu pergi?"

"Saya tidak tahu Mr. Jung, yang saya tahu beliau terluka , dokter sedang memeriksa beliau dan maaf," kepala pelayan itu mengulurkan tangan, menahan Yunho melangkah maju. "Saya akan mendapatkan masalah jika mengijinkan Anda masuk tanpa memberi tahu Tuan besar terlebih dahulu."

Persetan dengan kemarahan pria itu nantinya. Dengan sekali sentak, Yunho mendorong pria paruh baya malang itu kesamping. Ia menendang pintu berukir indah itu sekuat tenaga sampai terbuka dan membentur dinding dengan suara keras yang tentunya terdengar ke seluruh penjuru mansion.

Choi Seung Hyun terlonjak duduk tegak di sofa mendengar suara hempasan pintu. Pria itu sudah akan membentak siapapun yang masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu sampai melihat siapa gerangan tamu tak di undang yang menyerbu masuk.

Jika pria itu terkejut, Seung Hyun hanya memperlihatkannya sekejap lalu wajah pria itu berubah datar. Istrinya, Kwon BoA beserta dokter muda itu pun melonjak terkejut dengan kedatangan Yunho yang mengejutkan. Perban masih berada di tangan dokter itu juga tas kerja di atas meja.

"Kejutan yang menyenangkan. Apa yang membawamu datang berkunjung pada tengah malam seperti ini, teman?"

"Di mana Jaejoong?" Berhenti di hadapan Seung Hyun, kedua tangan Yunho terkepal erat di sisi tubuhnya yang tegang melihat darah di atas kain kasa yang terongok di tong sampah di bawah kaki sang dokter.

"Jaejoong?" Seung Hyun melambaikan tangan kepada kepala pelayan untuk mengantar dokter keluar. Mereka baru saja selesai saat mendengar keributan ketika Yunho datang.

Pintu tertutup di belakang dokter. "Akan aku buatkan teh untuk kalian." Setelah itu, Kwon BoA keluar ruang dengan wajah pucat. Bukan karena melihat luka yang di alami suaminya, melainkan amarah di wajah Jung Yunho.

"Apa kau berniat mengusir semua orang?"

Mengabaikan pertanyaan itu, Yunho berkata. "Katakan di mana Jaejoong? Kesabaranku ada batasnya Seung Hyun." Amarah dalam suara Yunho sedikit pun tidak membuat pria itu tersinggung. Malahan, pria itu menikmati pemandangan dimana Yunho murka.

Say You Love MeWhere stories live. Discover now