We Can't Together (Vignette)

566 48 17
                                    

Orange
.
.
.

***

Matahari mulai menuju ke tempat
persembunyiannya di bawah sinar yang masih memancarkan warna orange kekuningan. Terdapat sepasang kekasih yang sedang duduk di balkon apartement sambil menautkan jari-jemari mereka, seakan tidak ingin melepas satu sama lain.

"Bae Irene," panggil namja yang sekarang beralih dari menautkan jari-jemarinya menjadi merangkul pundak si yeoja. Yang dipanggil hanya menengokkan kepalanya.

"Aku ingin kita selalu bersama hingga akhir nanti. Maukah kau mengukir janji ini bersama?" tanya si namja.

"A-aku ingin dan aku berjanji padamu, Oh Sehun," jawabnya sambil tersenyum.

"Saranghae, Irene," ucapnya.

"Nado saranghae, Sehun," balasnya sambil melihat mata elang milik Sehun.

Laki-laki itu menatap mata indah milik Irene, lalu turun ke hidung mancungnya dan terakhir ke bibir cherry miliknya. Sehun menyunggingkan sudut bibirnya lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Irene, tepatnya bibir gadis itu yang akan ditautkan dengan miliknya. Semakin dekat, sedangkan Irene sudah menutup matanya.

Lima centimeter ...

Empat centimeter ...

Tiga centimeter ...

Dua centimeter ...

Gubrak!

Terdengar suara gaduh di dalam apartement Sehun. Dengan terpaksa, Sehun menunda aktivitas-nya tadi dan beranjak dari balkon diikuti Irene masuk ke apartement.
Saat masuk, terlihat dua orang yang tak Sehun kenal, sedangkan perubahan raut muka terjadi dengan Irene. Dia terlihat khawatir dan takut dengan dua orang itu.

"Hey, kalian tak bisa seenaknya mengacaukan tempat tinggal orang lain!" omel Sehun.

"Aku tak peduli," jawab salah satu dari mereka. Dua orang itu memakai pakaian serba hitam serta di samping badannya terdapat pistol.

"Sebenarnya apa mau kalian, hah?!" bentak Sehun yang tidak bisa tinggal diam melihat apartement-nya diporak porandakan oleh dua orang tak dikenal.

"Kami mau yeoja yang ada di sampingmu," ucap seorang namja berkulit tan.

"Ya. Tuan kami menginginkannya, jika tidak kau serahkan maka dia akan di non-aktifkan," tambah yeoja dengan kulit putih susu.

"Hai, cantik. Masih ingat dengan kami? Aku Kai dan ini Krystal. Maka dari itu, ayo ikut kami," ajak namja berkulit tan tadi kepada Irene.

"A-apa maksud kalian dinon-aktifkan?" tanya Sehun penasaran.

"Kau tidak tahu atau pura pura tidak tahu, anak muda?" tanya balik yeoja yang dipanggil Krystal kepada Sehun. Sementara yang ditanya hanya menggeleng.

"Jangan bodoh! Apa kau tidak merasa ada sesuatu yang aneh dengannya? Seperti dia selalu menolak saat disuruh makan, minum, dan apakah kau pernah merasakan detak jantungnya? Aku pastikan tidak!" terang Kai.

"Lalu apa masalahnya dengan kalian? Memang itu benar, tapi aku tak mempedulikan soal itu. Mungkin aku tidak teliti soal merasakan detak jantungnya."

"Bodoh! Tak mempedulikan seseorang yang bahkan tak memiliki organ-organ seperti manusia pada umumnya?" sahut Krystal.

"Apa maksudmu? Jangan mengada-ngada tentangnya!"

Sehun membentak, sementara Irene hanya terdiam melihat adu mulut yang sedang terjadi di antara tiga orang yang berada di depannya.

ROOM 3Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum