EVENT RUMAH_Home

37 5 5
                                    

Screenwriter:  AmaneSugo // Casts: NCT Haechan, Jisung, Lucas,  EXO Kai

***

Buku-buku yang tertata rapi di tiap rak, orang-orang yang sedang duduk menikmati membaca buku dengan tenangnya, membuat seorang laki-laki tersenyum melihat pemandangan itu namun suara anak laki-laki bermain dengan berisik bersama gerombolan teman-temannya merasa kesal lalu berjalan menghampiri ruang khusus perpustakaan bersantai yang terletak di sudut belakang.

Laki-laki berkulit tan itu berhenti di belakang punggung salah satu anak kemudian menjewer anak laki-laki bernama Haechan.

"Bocah, aku menyuruhmu bermain dengan tenang bukannya menganggu ketenangan di perpustakaan," omel laki-laki itu sambil menjewer.

"Ahh, paman aku kan gak sengaja," gerutu Haechan menatap laki-laki itu. "Dan lagi aku ini sudah lima belas tahun, masih mending jadi bocah daripada paman Kai playboy."

Mendengar itu Kai tambah menjewer telinga Haechan sehingga telinganya mulai memerah, yang dibegitukan hanya bisa meringis dan memohon agar Kai melepas jewerannya.

Haechan yang sudah hafal titik lemah Kai. "Paman, itu ada cewek cantik lho," Haechan menunjuk asal dan entah kenapa bisa tepat ke arah gadis cantik tapi yang Kai salah melihat ke arah gadis pendek berkaki gemuk.

"Bocah tetap bocah suka bohong saja kerjaannya." Kai mendengus kesal karena ia ditipu oleh keponakannya sendiri, akhirnya Kai melepas jewerannya setelah seorang gadis menghampiri dirinya karena ingin meminjam buku.

Melihat itu raut wajah Kai langsung berubah menjadi senang, melayani gadis itu dan meninggalkan Haechan bersama teman-temannya.

"Dasar paman, besok mau dua puluh tujuh tapi kelakuannya seperti anak SMA," ujar Haechan menatap Kai yang asyik main mata dengan gadis yang sedang diajak obrol.

Memanfaatkan celah di saat Jisung lengah, Lucas menyusup rumahnya dan mengambil jam yang merupakan hidden quest untuk bisa menang.

"Home!" seru Lucas.

"Congrats, winner." Hologram confetti muncul ditambah ucapan dari suara animasi perempuan membuat Lucas bangga atas kemenangannya.

"Waks, aku kalah," umpat Haechan.

Kai yang sedang melayani gadis yang hendak meminjam buku tiba-tiba mendengar suara Haechan karena kalah dan berteriak dengan heboh membuat ia ditegur oleh seniornya, ia mendengus kesal lalu mengambil semua deretan kartu begitu sampai di depan mereka lagi.

"Haechan! Daripada ngerusuh pulang sana lalu kartu ini paman sita dulu untuk sementara," Kai menyeringai melihat beberapa teman termasuk Jisung berjalan keluar dengan lunglai.

Raut muka cemberut Haechan ketika kartu game malah disita oleh Kai.

"Aah, paman gak seru nih tapi gapapa deh toh aku sama temanku bisa lanjut main yang lain. Ya kan?"

"Oke juga kalau kita main Quidditch, mari ke main lapangan!"

Setelah berkata itu mereka berempat menghilang dengan menyisakan sisa butir kristal biru, Kai yang melihat keadaan itu hanya menghela napas.

"Haah, mentang-mentang besok libur. Masa muda memang paling enak," gumam Kai menyenderkan kepala di kepala kursi sembari menatap langit perpustakaan.

Ngomong-ngomong soal game, aku bukannya tidak tertarik tapi karena sangat mahal dan lagi harus dibayar dengan kristal sihir dan walaupun cara bermain seperti Were wolf yang sempat ngetren saat SMA dulu tapi anehnya semenjak game banyak orang senang hingga ketagihan, lalu tidak ragu menghabiskan kristal yang harus diisi ulang jika ingin bermain game itu dan untuk sekali beli satu kristal saja 15.000 won. Buang-buang uang aja, itulah yang dipikirkan Kai. Itu sih pemborosan sekaligus cari untung lagipula disisi lain sihir memang praktis tapi harus tetap saja ada harga yang harus dibayar. Yahh, tapi aku sebenarnya juga ingin.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 11, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ROOM 3Where stories live. Discover now