Ghost? (Ficlet)

371 33 9
                                    

Nami

Judul : Ghost?
Cast : Kim Sohye (IOI)
Other Cast : (ada didalam cerita)

Filosofi : Darah a/ cairan yang ada ditubuh manusia maupun binatang. Darah sendiri berguna untuk kelangsungan hidup makhluk tersebut.

•••

"Berita tentang pembunuhan siswi sekolahan makin banyak, warga korea diminta ber--"

Klit.

"Huaa, Eomma! Sohye takut. Kalau nanti Sohye mati bagaimana?"

"Dasar, kamu lebay. Mana mungkin ada yang mau membunuhmu, adanya orang itu salah sasaran haha," ledek eomma kepadaku.

"Huuhh, nappeun eomma," kataku langsung mempoutkan bibirku.

"Ya sudah, sana kamu sarapan! Eomma masih sibuk," kata eomma sambil menyetrika baju.

"Ne."

Aku berjalan ke arah dapur yang berada di lantai 1.

Saat tiba di dapur, hawa dingin pun terasa. Seluruh tubuhku merinding.

"Kenapa ya, kok aku merinding sekali?" ucapku sendiri sambil mengusap leher belakangku.

Tiba - tiba....

"Hayo noona sedang memikirkan apa?"

"Ommo kkamjagya, yak jihoo kau ini?!"

"Lagian dari tadi Jihoo panggil gak jawab-jawab, itu ada telepon dari teman noona"

"Nugu?"

"Molla," kata Jihoo sambil mengangkat kedua bahunya. Astaga anak itu.

Aku mengambil gagang telepon rumahku dengan santai.

"Yeobseyo?" kataku dalam telepon.

"....."

"Yeobseyo?"

"....."

"Astaga, ini siapa sih? Hah, sudahlah aku akan tutup teleponnya," ucapku kesal.

"PARK JIHOO KAU BOHONG PADA NOONA YA?!"teriakku.

"SOHYE INI SUDAH JAM BERAPA KAU TIDAK BERANGKAT?" teriak eonma dari lantai 2.

"Memangnya ini jam berapa sih?" aku langsung melihat jam tangan. Ternyata masih jam 7. Mwo?! Jam 7 astaga aku terlambat.

"eomma Sohye berangkat ya, annyeong." Aku langsung berlari keluar rumah dan langsung mencari taksi.

~

"Pak, tolong saya, ya? Sekali saja bukakan pintu please...."

"Hah, ya sudah silakan masuk tapi jangan bilang kalau bapak yang izinin kamu masuk."

"Ne," kataku yang langsung berlari menuju lift sekolah.

Sekolahku terdiri dari 4 lantai jadi sekolah ini menyediakan lift dan ekskalator.

Ting.

Segeralah aku memasuki lift itu. Aku menekan tombol untuk ke lantai 3.

Tapi anehnya tombol lantai 4 menyala juga padahal aku tidak menekannya.

Aku rasa bulu kudukku berdiri semua. Saat kutolehkan diriku kebelakang ada sesosok perempuan yang wajah hancur berdarah-darah. Lampu di lift ini pun mati dengan tiba-tiba.

"Kyaaaaa!" Aku berteriak sekencang mungkin.

"Hai, aku hanya ingin memberitahumu sesuatu yang sangat penting," katanya dengan nada yang sangat horror.

"Aaa-ppa yang kau mau bbe-ri tahu?"kataku dengan tergagap - gagap.

"Tolong jangan dekati pria yang bernama Jeon Wonwoo dia sangat berbahaya untukmu."

"Kenapa? Dia sangat baik terhadapku kok."

"Aku hanya ingin memberitahu saja, yang terpenting aku sudah mengingatkanmu, annyeong."

Lift ini pun akhirnya berjalan dengan sempurna lagi. Aku yang masih shock dengan keadaan tadi masih terduduk di lantai lift tersebut.

---

Screw : Navillera__
Editor : lee-jungjung

ROOM 3Where stories live. Discover now