BLACK ON BLACK TRAINING

223 4 0
                                    

[Restricted] [18+] for Strong Violence & Gore, Some Sexuality & Nudity

Beberapa waktu yang lalu.

SDS TRAINING WING - SAYAP PELATIHAN SDS [SUICIDAL DEAD SQUAD]

Usai penembakan terhadap para pemerkosa diri-nya, tubuh Melana yang tengah lemah lunglai di bawa oleh sebuah mobil menuju ke sebuah daerah terpencil, ia di gendong oleh salah satu pasukan berbadan tegap dan besar masuk menuju sebuah bangunan besar banyak lantai bergaya tua, ruangan tersebut terdapat sebuah lorong-lorong gelap di dalamnya, Melana pun di tidurkan di dalam sebuah kasur dorong Rumah Sakit, kasur tersebut kemudian di dorong oleh seorang wanita mengenakan masker hijau dan berpakaian suster, menuju sebuah ruangan kosong, di dalam-nya ada sebuah tempat tidur dengan seprai putih bersih, kemudian sang suster pun menyuntikkan cairan kedalam tubuh Melana yang membuatnya terkantuk amat berat, lalu Melana pun di pindahkan ke tempat tidur di ruangan tersebut dan di pakaikan StraitJacket [Pakaian Jaket dengan pengikat di kedua tangannya, biasanya digunakan kepada orang gila atau tahanan yang mengamuk.]
Rok hitamnya di copot dari kaki-nya, hanya mengenakan celana street hitam pendek saja, dengan kedua tangannya sudah terkekang saat ini, Melana tidak bisa berbuat apa-apa, kepalanya pun sudah berat sekali, lalu iapun tertidur.

Sekitar delapan jam telah berlalu, Melana pun terbangun, dengan kepala yang masih berat dan pusing menjerat, ia melihat sekeliling-nya dan mengerjap-ngerjapkan mata, sadar bahwa kedua tangannya telah terikat oleh sebuah jaket putih, Melana pun coba berontak tetapi tidak bisa.

"Aku dimana, apa-apaan ini."

Kemudian pintu pun terbuka, dan terdapat dua orang dengan memakai topeng hitam, berbadan tegap dan kekar masuk kedalam ruangan, lalu mengunci kembali ruangan tersebut.

"Mau apa kalian !!!" Teriak Melana sembari terus menjauh menuju kepojok kasur.

Lalu tanpa basa basi kedua lelaki tersebut pun langsung menghampiri-nya dan mulai memegangi kepala Melana, sementara Pria satunya menarik celana ketat hitam Melana kebawah dan mulai memperkosa kembali Melana, sembari di perkosa, ia pun di pukuli di bagian wajah, membuat wajah Melana lebam dan semakin lemah daya tahan tubuh-nya, darah mengalir di bagian pinggir bibir-nya, rasa perih dan sakit menghinggapi tubuh-nya saat ini.

Setelah hampir dua jam berlalu, Melana pun terkulai lemah di lantai, kemudian seorang pria mencekik Melana dan menariknya ke atas untuk berdiri dan menampari Melana hingga kembali terkulai jatuh dan lemah.

Sebuah kursi roda membawa Melana ke sebuah ruangan lainnya, tangannya kini sudah terbebas dari jaket yang mengekangnya, dengan wajah penuh luka, sang suster di belakangnya terus mendorong kursi tersebut dan mengantar-nya hingga masuk ke sebuah ruangan, di sana sesosok lelaki kurus dan tua, berkumis sudah menunggu-nya.

"Siapa nama-mu ?" Tanya sang lelaki tua tersebut.

"Melana Pak." Jawab nya lemah.

"Apakah kau baik-baik saja."

"Tidak Pak." Jawab Melana.

"Siapa yang melakukannya semuanya terhadap-mu ?"

"Saya tidak tahu."

"Apa yang Anda pikirkan saat ini."

"Sa ... saya tidak tahu." Melana menjawab dengan lemah.

"Tenanglah, Saya disini untuk membantu-mu, saya bukan bagian dari mereka, saya juga ada disini untuk memberikan solusi kepada-mu."

"Sa... saya ingin membunuh mereka semuanya, saya membenci mereka." Ujar Melana.

"Siapa ? siapa yang ingin kau bunuh." Tanya lelaki tua.

KEHABISAN PELURUOnde histórias criam vida. Descubra agora