Part 2

6.3K 378 1
                                    

(Mata kedip-kedip)

Mohon di vote yah biar Author semangat.

Oh yah mungkin di awal-awal agak monoton ceritanya tapi author gak bakalan ngecewain para Readers koq....tapi dengan satu permintaan jangan lupa yah di Vote....Please yah yah....

Happy Reading guys....

Revelyn POV

Aku melangkahkan kakiku dengan santai,tanpa menimbulkan bunyi di lantai keramik koridor sekolah.Sekolah yang hampir semua guru adalah orang-orang dari Papaku,Tuan Ibrahim Rahdatan.Tapi tak ada satupun di kelas atau di lingkungan sekolah yang mengetahui tentang siapa aku sebenarnya.Mereka hanya tahu namaku Revelyn Amora dan siswa cerdas yang kaku serta dingin.Padahal aku tidak sekaku itu...

Seorang gadis yang aku perkirakan adalah siswa junior menubrukku,ia terjatuh tepat di hadapanku.Aku menatapnya dalam diam.

"Ma....maaf"katanya pelan agak gugup.

Aku mengulurkan tangan berniat membantunya berdiri.Dia sekali lagi menatapku dengan gugup.

"Kau ingin duduk berapa lama di situ?"tanyaku dengan kening berkerut,aku benci basa-basi.Ia menerima uluran tanganku dan sekali hentak saja ia telah berdiri di depanku.

"Terima kasih kak"katanya lirih.Aku melangkah melewatinya yang tampak syok dengan sikapku.

Tapi aku tidak peduli,apapun pendapat orang tentangku itu tidak penting bagiku,semenyakitkan apapun ucapnya tidak akan membuatku marah kecuali mereka menyentuhku aku tidak akan mengampuni mereka,sama sekali tidak!

Author POV

Gadis yang tadi menabrak Revelyn adalah anak dari kelas 7 SMP.Camila Anilly yang berlari karena di kejar beberapa gadis yang tampak geram,para pengejar berhenti seketika saat Camila menabrak Revelyn.Mereka memilih kabur dan yakin akan nasib buruk yang akan menimpa Camila.

Camila masuk dengan wajah biasa-biasanya saja,membuat Janet,Indri dan Tari melotot tak percaya,bagaimana bisa Camila baik-baik saja?Revelyn itu bahkan tidak akan segan merontokan gigi seseorang yang menyentuh tubuhnya.Seperti yang di alami Raka ketua eskul basket karena lancang menyentuh tangan gadis itu.Camila melenggang menuju bangkunya

"Katanya kamu tadi nabrak Revelyn yah?"tanya Aldo teman sebangkunya.Camila mengangguk pelan.

"Terus gimana kamu gak papakan?"tanya Aldo lagi.

"Aku gak apa Do,aku malah di bantu berdiri sama Kak Revelyn"kata Camila agak malas.

"Hhak?!Benaran?!"pekik Aldo membuat yang lain menoleh menatap kearah mereka

"Gak percaya noh tanya langsung sama orangnya"gerutu Camila sewot.

"Gak berani"desis Aldo pelan.Di kursinya Keenan tersenyum tipis mendengar mereka menggosip tentang kakaknya,ia juga tidak pernah bilang tentang siapa sebenarnya Revelyn.Karena iapun tidak punya keberanian untuk itu.Entah apa alasan Revelyn yang tidak pernah mau membawa nama keluarganya.

Tak butuh waktu lama,berita tentang Revelyn menyebar di seantero sekolah.Mereka kebanyakan tidak percaya jika Revelyn berbaik hati pada Camila yang sudah menabraknya.Itu bukan Revelyn bangat....

Revelyn duduk tenang di bangku kantin yang biasa ia duduki,bangku yang tak pernah di tempati siapapun selain dirinya,tidak ada yang berani duduk disana dan bangku itu selalu di bersihkan oleh pemilik kantin yang di beri tugas langsung dari kepala sekolah.Ia mendengar gosip itu dan tidak peduli.

"Ehem....."

RevelynWhere stories live. Discover now