Part 7

4.4K 267 0
                                    

Ibrahim dan Sania melangkah dengan tergesa-gesa menuju ruang ICU rumah sakit dan menemukan si sopir yang bernama Adi ada disana.

"Mana Revi....?"tanya Ibrahim

"Masih ada di dalam Tuan"ucap Adi pelan

"Apakah Revi juga terluka?"tanya Sania cemas

"Tidak nyonya tapi....kata dokter Tuan Keenan butuh darah....eh donor darah"ucap Adi gugup.

"Oh,bagaimana ini...."bisik Sania memeluk lengan suaminya.

"Sabar,mereka pasti akan baik-baik saja"ucap Ibrahim menenangkan istrinya.

"Ya Allah Keenan...."ucap Sania tak bisa menahan tangisnya.

"Mereka anak-anak yang kuat sayang"bisik Ibrahim memeluk Sania.

Klekkk!pintu terbuka dan dokter muncul dari dalam.

"Ehm Tuan Ibrahim...."sapa sang Dokter sambil menyalami Ibrahim

"Bagaimana keadaannya?"tanya Ibrahim

"Putri anda mengambil keputusan yang tepat,putra anda sekarang baik-baik saja.Kami akan segera memindahkannya ke ruang rawat"ujar si Dokter sambil tersenyum.Revelyn muncul dengan wajah pucat dan tampak lemas.

"Revi"ucap Sania memeluk putrinya

"Nona,kenapa nona kemari?harusnya nona istirahat saja dulu"kata dokter itu

"Aku baik-baik saja"sahut Revelyn datar.Perawat mendorong ranjang yang di tempati Keenan keluar dari ruang ICU dan membawanya menempati ruang rawat VIP .

Beberapa jam kemudian ruangan itu penuh dengan orang-orang yang datang menjenguk Keenan.Hampir semua keluarga Rahdatan datang disana.Revelyn tertidur di sofa dalam posisi duduk,saat itu Rasya baru datang.

"Darimana saja kamu Rasya?"tanya Ibrahim sambil menatap wajah Rasya yang tampak kelelahan.

"Kantor polisi om"sahut Rasya pelan

"Ngapain kamu kesana?"tanya Shautca heran.

"Ehm,si nona muda itu yang memintaku menjebloskan pelakunya"ujar Rasya

"Jadi pelakunya sudah tertangkap yah?"celetuk Sandra

"Ya,di tangkap sama Revi,uda gitu pelakunya bonyok lagi kena pukulan Revi"kata Rasya sambil melirik gadis yang tengah di bicarakan itu.

"A...apa?"ucap Sania kaget tak percaya jika Revi melakukan hal itu.

"Benar tante,Revi marah dan mengamuk.Untung saja di sana ada pak Mulya.Kalo tidak entah apa yang akan terjadi pada si pelaku"kata Rasya.

"Tante tidak perlu takut,Revi hanya emosi saja"kata Jiro yang memang menutupi jika Revi adalah salah satu murid di klub yang sama dengannya.

Sania menatap wajah suaminya yang hanya tersenyum tipis.

"Berhenti membicarakan aku!"ucap Revelyn yang terbangun,tapi belum membuka matanya.

Mereka semua menoleh dan melihat gadis itu masih di posisinya.

Rasya dan Jiro sontak tertawa,begitu pula Shautca dan Sandra.

"Bagaimana keadaan mu?"tanya Rasya menghampiri Revelyn yang masih lemas.

"Baik,dan masih mampu merontokan gigimu!"sahut Revelyn membuat Sania melotot.Rasya tersenyum sudah biasa mendengar gadis itu berbicara kasar.

"Hoeeeee......!!!!aku di abaikan yah?"teriak Keenan tiba-tiba,kapan dia siuman tidak ada yang tahu.

Semua menoleh dan memperhatikan Keenan yang sudah mengulas senyum di bibirnya.Anak itu.....

"Ma,apa wajah Keenan masih tetap ganteng?"tanya Keenan kocak sambil meraba kedua pipinya.

"Masih koq"sahut Sandra cepat

"Aku tidak bertanya pada kakak"gerutu Keenan memijit hidungnya.

"Om dan tante pulang aja dulu,biar si prince Charming ini kami yang awasi"kata Rasya membuat Keenan mencibir

"Tapi...."Keenan menatap tak rela

"Keenan,om dan tante tuh capek butuh istirahat,jangan jadi anak manja....noh lihat kakak kamu,dia cewek tapi gak manja"ucap Jiro

Keenan menekuk wajahnya.Sania dan Ibrahim tampak setuju dengan usul Rasya dan berpamitan.

"Kak Jiro apa wajahku baik-baik saja?"ulang Keenan saat kedua orang tuanya sudah pergi.

"Kamu ini....memangnya kenapa?di mana-mana kalo orang kecelakaan itu pasti luka-luka bego!"gerutu Shautca sambil garuk-garuk kepala (bukan kutu/ketombe yah emang kebiasaannya tuh kalo lagi kesal).

"Astaga,jadi mukaku....."Keenan melotot sambil meraba wajahnya dan tanpa sengaja ia menyentuh dahinya yang terluka.

"Apa aku mencium aspal?".

Semua yang ada disitu menarik napas,sesak rasanya berbicara dengan Keenan.Anak ini selalu ribut dengan sesuatu hal yang sebenarnya tidak begitu penting.

"Keenan,kau ini masih baik-baik saja.Mata,hidung dan bibirmu masih utuh.Kau tau tidak....yang menabrakmu itu jauh lebih menggenaskan daripada kamu!"ucap Rasya

"Apa dia jatuh?maksudku di terjatuh selesai menabrakku.Ah biarkan saja itu karma buat dia"ucap Keenan sambil tersenyum.

"Bukan terjatuh tapi di jatuhkan.Dia tidak mencium aspal tapi kena bogem si ratu es itu"ujar Rasya sambil memajukan dagunya ke arah Revelyn yang acuh tak acuh.

"Kau hebat kak"ucap Keenan sambil tertawa

"Sampai kapan kalian akan bercanda?Apa tidak ada yang mau memanggil dokter untuk memeriksa keadaan si tolol itu?!"ucap Revelyn sambil menatap ke arah jendela.

Semua tertegun,benar seharusnya mereka memanggil dokter sejak tadi,itu gara-gara Keenan yang malah mengajak mereka berbicara.

"Biar aku saja"kata Shautca sambil beranjak pergi.

RevelynOù les histoires vivent. Découvrez maintenant