Part 15

4K 229 1
                                    

Gak bosan hehe....

Vote-nya mana guys?Commentnya juga yah....

Happy reading yah....

Sandra benar-benar tidak percaya,bagaimana bisa Ariel melakukan hal seperti itu di belakangnya?Mungkin ia belum sepenuhnya mencintai pria itu tapi setidaknya Ariel menghargai dia sebagai seorang istri.

Jika ia mengaduh,ia harus mengaduh pada siapa?Keluarga tidak akan percaya padanya dan pasti akan bilang kalau dia hanya mengada-ada.

Revelyn....

Itu dia,Sandra tersadar kenapa dia tidak berbicara pada gadis itu saja.Sandra yakin jika Revelyn bisa membantunya.

"Mau kemana?"tiba-tiba Ariel sudah berada di belakang.

Sandra berbalik menatap suaminya itu dengan seulas senyum manis,ia harus pintar.

"Mau kerumah papa"sahut Sandra tenang meski jantungnya berdebar.

"Oh,apa perlu ku antar?"tanya Ariel sambil menatap tajam Sandra

"Kalo kamu tidak keberatan"

"Maaf,aku harus ke kantor.Jadi kamu pergi saja sendiri"kata Ariel sambil melewati Sandra

Sandra menarik napas panjang dan ikut pergi.

******

Tok tok tok

"Masuk"sahut Revelyn

"Revi...."kata Sandra saat sudah berada di dalam ruang kerja gadis itu.

"Sandra?"Revelyn mengeryitkan dahinya"Silakan duduk".

Sandra memilih menghempaskan bokongnya di kursi sofa yang terletak di dekat dinding.

"Ada apa?apa kabar?"tanya Revelyn melihat wajah sendu sepupunya itu.

"Rev,aku gak tahu harus ngomong apa tapi.....aku minta tolong"kata Sandra menahan tangisnya.

Revelyn beranjak mendekati Sandra,duduk di sampingnya dan mengusap bahu wanita itu lembut.

"Katakan saja Sandra.Aku sudah berjanji akan melakukan apapun untuk saudaraku"kata Revelyn lembut.

"Ariel....."Sandra menatap ragu iris coklat terang itu

"Kenapa dia?"

"Dia menyakitiku"ucap Sandra lirih lalu ia menceritakan semuanya kepada Revelyn tanpa satupun yang tersisa.Gadis cantik itu mengepalkan tangannya.

"Tenang lha Sandra,tetap bersikap seperti biasa.Aku akan mengurus semuanya" janji Revelyn.

******

Sepeninggalan Sandra,Revelyn menggebrak meja.Ia menelpon seseorang dan memberi beberapa perintah

"Aku tidak mau ada kata gagal"tutupnya.

"Eyang putri.....!!!apa yang sudah kau lakukan?!"geram Revelyn marah "Kenapa orang tua itu tidak mengerti sama sekali,apa yang ada dalam pikirannya???".

Revelyn memijit hidungnya,menyambar kunci mobil dan tasnya lalu keluar dari ruang kerjanya

"Batalkan jadwal hari ini"kata Revelyn saat melewati meja Sekretarisnya.

Ariel kau cari mati!

Brakkk!!!

Revelyn mendobrak pintu ruang kerja Ariel dengan keras.Wajahnya kaku dan dingin,iris coklat terang itu menyiratkan amarah yang tak bisa ia bendung.Ariel terkejut mendapati sosok asing yang berjalan mendekati meja kerjanya dengan langkah lebar.

Belum sempat ia bertanya gadis itu telah mencengkeram kerah bajunya dengan kasar lalu membanting tubuhnya ke lantai.Tak berhenti di situ Revelyn mendaratkan ujung sepatu high helssnya tepat di wajah Ariel.

"BANGUN BANGSAT!!!"bentak Revelyn sambil menarik kepala Ariel dan kembali melempar tubuh pria itu ke tembok.

"Tunggu!apa salahku aku tidak mengenali kamu!"kata Ariel menghentikan langkah Revelyn.Napasnya memburu dan ada luka gores di pipi kanannya.

"Tapi aku mengenali mu Ariel Amaltian!"bentak Revelyn kasar

"Siapa kamu?"tanya Ariel

RevelynDonde viven las historias. Descúbrelo ahora