Part 5

5.4K 282 0
                                    

Jangan lupa Votment -nya guys

Happy Reading....

Acara keluarga Rahdatan

Meriah dan di penuhi orang-orang penting.Revelyn tampak beringsut sedikit demi sedikit dari tempat ia berdiri di samping Rasya.Ia memilih pergi dari acara dan memilih kembali ke kamarnya.Rasya tidak menyadari jika sepupunya yang cantik itu telah pergi,untung saja dia tidak berbicara jika iya,Rasya pasti akan terlihat seperti orang gila karena berbicara sendiri.

Rasya hendak bertanya apakah Revelyn ingin makan tapi gadis itu tidak ada di sampingnya.Rasya memutar mata kesal,Revelyn benar-benar keterlaluan setidaknya dia minta ijin kek apa kek.Menyebalkan!

"Kak Rasya"panggil seseorang.Rasya menoleh mendapati seorang gadis bertubuh ramping mendekatinya dengan langkah anggun.Sandra Victoria Rahdatan anak om Ibas anak ke empat setelah Om Ibrahim papanya Revelyn.

"Hai...."sapa Rasya sambil tersenyum,Sandra juga ikut tersenyum.

"Koq Kakak gak ngabarin kalo uda pulang?"tanya Sandra.Di banding Revelyn gadis ini terlihat lembut,ramah dan rapuh.Siapapun yang melihatnya tak tega untuk menyakitinya.

"Maaf San,waktu aku tiba om Ibrahim uda ngasih tugas jadi gak sempat dech main ke rumah"kata Rasya

"Oh,acaranya ramai yah....Revelyn mana?"Sandra mengedarkan tatapannya mencari sosok gadis itu.

"Ck,sudah pulang"sahut Rasya berdecak kesal.

"Haha...Revi emang begitu kak.Dia benci suara berisik dia bilang suara orang berkumpul dan berbisik satu sama lain seperti di acara ini sama halnya dengan suara sekumpulan lebah"ujar Sandra lucu.

Rasya terpingkal,Revelyn memang berbeda aneh dan unik.Kaku,dingin,misterius tapi cantiknya terlihat bagaikan sunrise,bersinar indah dan lembut meski sifatnya dingin seperti salju.

"Oh itu kak Arda dan Ardi"kata Sandra sambil menunjuk si kembar yang berdiri tak jauh dari om Ibas.Mereka adalah anak tante Jihan.Kakak tertua dari 6 bersaudara klan Rahdatan.

Aku tersenyum tipis melambaikan tangan ke arah dua pria itu.Dan,aku mengeluh dalam hati kenapa Revelyn pulang terlebih dahulu?walaupun memiliki sifat es tapi Revelyn membuatku merasa nyaman.

*********

Kamar Revelyn

Gadis itu telah menukar bajunya dengan pakaian tidur berwarna putih sama dengan cat tembok,jendela,lemari dan perabotan lain di dalam ruangan itu.Revelyn suka warna putih,suka keheningan,suka pada suasana hutan dan mendengar suara debur ombak.Ia mulai memejamkan mata dan tertidur,tiba-tiba terdengar bunyi benda jatuh.Revelyn sontak terbangun dan siaga.Ia tahu papanya memiliki banyak musuh.Ia melangkah keluar dengan hati-hati.Kamarnya ada di lantai dua.Revelyn sadar ada pencuri yang masuk mengingat keadaan rumah kosong.Ia mengintip lewat anak tangga.Hmmm Dua orang....

Revelyn PoV

Ck,pencuri sialan!menganggu tidurku saja.Aku pastikan mereka akan menerima balasannya.Keadaan di lantai bawah sudah seperti baru habis gempa.Berantakan!

Aku menuruni anak tangga dengan hati-hati tanpa menimbulkan suara.Mereka menuju kamar Papa dan Mama.Aku menoleh mencari sesuatu untuk senjata,tidak ada apapun yang cocok,dan mataku tertumbuk pada benda di atas nakas panjang,Vas bunga kesayangan mama.Vas cantik yang berasal dari China.Tak apa bodoh amat lha.Aku meraih benda itu dan membuntuti pencuri yang pasti akan menyesal telah masuk ke dalam rumah kami.

Brakk!!tanpa berpikir dua kali aku memukul kepala salah satu pencuri yang berada di belakang temannya yang sudah berdiri di depan pintu kamar mama.Temannya yang kaget lantas menoleh tapi belum sempat melihat dengan jelas aku telah mendaratkan satu tendangan kke wajahnya.Ia terjatuh dan menabrak pintu kamar dengan keras menimbulkan suara berdebum.pencuri yang tadi jadi korban vas jatuh tak sadarkan diri dengan luka di kepala.

"Bangsat!"teriak pencuri itu berdiri menyerangku.Tapi ia hanya menyerang tanpa perhitungan jadilah ia bulan-bualan tendangan dan pukulanku.Hhu tidak sia-sia aku ikut karate.

Aku melihat mereka yang tak sadarkan diri.Pasti mama akan histeris melihat rumahnya seperti kapal pecah.Saatnya menelpon Rasya dan sepupuku yang lain.Aku tidak akan merusak acara keluarga hanya karena dua pencuri malang ini.

Rasya POV

Aku tersentak kaget saat handphoneku bergetar di saku celanaku.Siapa yang menelpon ku coba?aku segera menarik benda itu dari saku celana.

"Revi?"gumamku pelan lalu pergi ke luar ruangan.

"Hallo....ada apa?"tanyaku

"kamu kemari aku minta bantuan...."sahut Revelyn dari seberang

"Ada apa?"tanyaku lagi

"Sudah jangan banyak tanya.Cepat datang kerumah dan minta yang lain ikut.Jangan banyak tanya cepat datang"kata Revelyn lalu mematikan sambungan telepon.

Gila,sepupuku ini terlalu irit kata.

Yang lain,artinya adalah kami satu sepupu.

Arda,Ardi,Sandra,aku,Jiro dan Shautca.Karena yang lain masih kecil.

Cepat datang

Aku langsung mengumpulkan mereka dan segera berangkat menuju rumah om Ibrahim menggunakan mobil yang di kemudikan Arda.

Sesampainya kami di sana,pintu rumah juga di buka.Kami berlari karena penasaran.

"Ada apa?"tanyaku.

Revelyn memiringkan tubuhnya.Aku melangkah masuk di ikuti yang lain.

Wow,pemandangan di dalam lumayan keren.Apa yang sudah di lakukan Revelyn?

"Kamu baru abis ngapain koq rumahmu seperti abis gempa gini?"celetuk Shautca sambil tersenyum.

"Habis menghajar orang yang sudah lancang"ucap Revelyn sambil menunjuk dua tubuh yang bisa di katakan buruk di depan pintu kamar om Ibrahim.

"Pencuri!"teriak kami bersamaan.Kaget bercampur kagum karena Revelyn sangat berani.

"Ya"sahut Revelyn datar

"Lalu kenapa kami di suruh kemari kalo pencurinya sudah keok?"celetuk Jiro yang memang hobby berantem.

"Membersihkan rumah"sahut Revelyn membuat kami sukses melongo.

"Revi,aduh kenapa gak besok aja sih?gak lihat kita lagi pake baju apa?"gerutu Arda

Arda dan Ardi menduduki jabatan penting di kantor Eyang tentu penampilan mereka sangat formal.

"Pilih mana?bantu atau besok mama masuk rumah sakit?"tanya Revelyn membuat kami semua terdiam.Tante Sania bakalan jantungan apalagi kalau tahu Revelyn berantem melawan pencuri.

"Ok,pilih bantu"ucap Sandra meski ia memakai gaun panjang.

"Aku bantu dech"timpal Shautca sambil menatap mini dress hijau toscanya.Arda dan Ardi spontan menggulung lengan kemejanya.

Aku dan Jiro melakukan hal yang sama seperti si kembar,thanks Revelyn sudah membuat kami bekerja selarut ini.

Selesai....

Semua tertata rapi seperti semula.Kami menelpon kantor polisi dan dua orang pencuri malang itu telah di bawa pergi.

"Ukh,thanks Revi kayaknya aku gak sanggup untuk pulang lagi aku mau langsung tidur saja"kata Sandra sambil menggeliat.

"Aku juga"timpal Shautca.

"Kalian tidak perlu tanya lagi kan dimana kalian mau tidur?"ucap Revelyn datar.Arda dan Ardi segera berlalu menuju kamar tamu.Aku dan Jiro saling bertatapan.

"Aku juga mau tidur"kata Jiro sambil berlalu pergi.

Kamar tamu ada dua.Rumah om Ibrahim lumayan besar empat kamar di lantai bawah dan tiga kamar di lantai atas.Bonus satu kamar di bagian dapur untuk pembantu tapi tidak ada pembantu di rumah ini.

"Eng...Revi kita tidur sama kamu saja yah...."kata Sandra

"Aku juga!"timpal Shautca.

Revelyn mengangguk,tapi aku yakin dia pasti akan pindah ke sofa panjang di sudut ruang kamarnya.Aku tahu semua karena aku dekat dengannya sejak kecil.

Setelah semuanya pergi aku menyusul Jiro ke kamar tamu.Saat aku masuk Jiro sudah mendengkur.Dasar kebo!

Awas Typo ada dimana-mana

RevelynTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon