Ketemu Bi Yem = Ketemu Jodoh - 3

2.4K 64 0
                                    

"Yyeayy Papa pulang!!" teriak Dion, jagoanku sambil berlari menghambur ke pelukanku.

Kuangkat satu tanganku dan TOS! Dion membalasnya dengan kuat.

"Mana oleh-oleh buat aku Pa?"

"Ada nih di tas Papa, oia sepi banget Oma sama Opa pada ke mana?"

"Lagi pergi ke rumah tante Rachma, kan Danish baru punya adik bayi Pa..." jelas Dion sambil mengikuti langkahku menaiki tangga menuju ke kamar.

"Oiyaya Papa sampe lupa, besok kita ke sana ya, nengokin adiknya Danish, cewek apa cowok ya?"

"Cewek Pa.., namanya Andien"

"Oke deh..."

CEKLEK!

Kuraih gagang pintu kamarku dan membukanya, bersiap untuk segera merebahkan tubuhku di atas kasur yang empuk.

Namun alangkah terkejutnya ketika kulihat ada seorang perempuan tidur di atas kasurku.

"Siapa nih?"

"Hah, ini kan ponakannya Bi Yem, Teteh Karin, ngapain dia tidur di kasur Papa?"

"Ponakan Bi Yem?" aku mengernyitkan kening.

Dion mengangguk.

"Mungkin dia habis beresin kamar Papa trus kecapekan dan ketiduran"

Ku perhatikan gulungan seprei kotor di dekat kakinya yang menjuntai ke lantai.

"Bener juga..." setuju Dion.

"Tapiii, masa' sih ini ponakan Bi Yem, kayaknya gak mirip deh"

"Iya siih gak mirip sama sekali" setuju Dion lagi.

Aku perhatikan wajah sendu perempuan berkaos merah muda ketat yang dengan jelas membentuk lekukan tubuhnya, plus celana jeans 3/4 yang juga ketat. Uups ada sesuatu yang tiba-tiba mendesak di bawah sana.

Semakin kuperhatikan dari ujung kepala sampai ujung kaki, aku semakin yakin bahwa perempuan ini pasti bukan ponakan Bi Yem.

Mana ada asisten rumah tangga sekece, secantik dan uughh seseksi ini. Bahkan kalau mau ditaksir, semua yang dikenakan perempuan ini pasti lebih besar dari gajinya sebulan.

Kaos dan jeans bermerk.

Jam tangan Swatch merah maroon yang melingkar bersamaan dengan gelang silver berbandul kupu-kupu.

Lalu, kalung dengan liontin berbentuk huruf K yang berkilauan menyembul dari kerah kaosnya.

Lalu siapa perempuan ini, yang mau berpura-pura menjadi pembantu.

Owhh jangan-jangan dia mata-mata dari salah seorang saingan bisnisku. Hhm bisa jadi. Aku harus hati-hati, jangan sampai tergoda!

"Teh! Teteh.... Bangun Teh! Kalau mau tidur jangan di sini!" Dion sudah duduk di sebelah perempuan ini dan menepuk-nepuk pipinya.

Perempuan yang bernama Karin ini bukannya bangun, malah cuma menggeliat dan merubah posisi tidurnya miring ke samping. Membuat bagian bawah kaosnya sedikit tersingkap. Pinggangnya yang ramping benar-benar menggiurkan!

"TETEH!!! Banguun!!" Dion meninggikan suaranya membuat perempuan itu terkesiap dan seketika bangun dan terduduk.

Gelagapan dia mengucek matanya lalu menatapku dan Dion bergantian.

Sepertinya dia belum berhasil mengumpulkan semua nyawanya.

"Kamu ngapain tidur di sini, hah?"

"DUH! Maaf Tuan, saya gak sengaja. Tadi saya habis beres-beres trus lihat kasurnya empuk banget, saya jadi pengen nyobain, eeh ketiduran. Sekali lagi maaf ya Tuan. Permisi..." jawab Karin sambil tergesa-gesa menenteng gumpalan sprei kotor keluar kamar.

CERPENحيث تعيش القصص. اكتشف الآن