1st Wound

3.1K 142 116
                                    

Vote sebelum baca yaa 😘

Absen dulu yuk, apa nih zodiac sign kalian?

Absen dulu yuk, apa nih zodiac sign kalian?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“PRANA SEMANGATTT!!!”

Seorang cowok berpostur tubuh ideal sedikit berotot di tengah lapangan itu kini tengah menjadi pusat perhatian banyak orang.

Fokus, satu kata itu menjadi kunci utamanya saat ini.

Terlihat dari pergerakan kakinya saat menggiring bola, cowok itu dapat dipastikan sudah sejak lama berlatih dan mungkin sudah cukup mahir dalam dunia perfutsalan.

“PACAR GUE TUHH, WOHOOO!!!” Suara teriakan dari salah seorang murid di antara barisan para siswi kelas 11 IPS 2 itu terus menggema.

“Biasa aja kali, caper banget jadi cewek,” sinis Kalya yang entah mengapa selalu merasa tidak suka dengan keberadaan Kiya.

Siapa saja yang bertemu dengan kedua manusia itu di satu tempat yang sama pasti langsung paham apa yang akan terjadi setelah itu. Ya, keributan.

Siku Kalya dengan sengaja menyenggol dada cewek di sebelahnya itu.

Kiya meremas kuat rok seragamnya menahan rasa ngilu pada dadanya akibat perlakuan Kalya.

Ia lalu menghela napasnya, cewek ini benar-benar membuatnya jengkel.

“Kayaknya ada yang iri karena punyanya tepos, nih,” tukasnya langsung, merasa kesal setengah mati karena Kalya hobi sekali mengganggu ketenangannya.

Mendengar itu membuat Kalya memasang wajah jijik. “Ngemis cinta pakai cara murahan aja bangga! Kok Prana mau aja, sih sama cewek murahan kayak lo?”

Kiya menebalkan telinganya menghindari celotehan tidak jelas yang keluar dari mulut cewek berambut sedikit pirang itu. Lagipula Kalya memang selalu seperti itu, jadi tidak usah heran.

“Lo punya kuping─”

“Hah? Aduh, sorry gak denger, gue kira lo lagi ngomong sama diri sendiri, Kal,” balasnya tak mau pusing.

Kalya berdecak lantas membuang muka, ia akhirnya menyerah karena saat ini semua orang sedang puas menertawainya.

Kalau ia masih kukuh melanjutkan perundungannya, itu nanti sama saja dengan mempermalukan dirinya sendiri.

Kiya yang melihat itu cukup tersenyum saja, cewek seperti Kalya memang tidak perlu diladeni, cukup diabaikan saja ia nanti akan menyerah dengan sendirinya.

Kiya tahu tujuan Kalya mengganggunya sebenarnya hanyalah untuk memancing emosinya supaya cewek itu bisa kembali menyalah-nyalahkannya di hadapan guru BK.

Pandangan mata Kiya kini kembali tertuju pada cowok dengan nomor punggung 7 yang tersemat jelas pada jersey yang sedang dikenakannya itu.

“AYO PRANAA!!! SEMANGAT LO PASTI BISAA!!!”

Favorite WoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang