Lohaa! Ada kabar apa hari inii???
Cuma mau ngasih tau,
Bahagiain diri sendiri dulu sebelum mikirin kebahagiaan orang lain, oke? 🦵🏼Selamat membaca dan jangan lupa vote dulu yaa, Candies 💛
“Kiy, ayolah.”
“Ini, kan hari spesial lo,” pinta Saka memohon, sementara Kiya sendiri masih kukuh dengan keinginannya untuk sementara tidak bertemu dengan Prana.
Kiya menujukan pandangannya ke arah cowok yang berhasil merusak mood-nya belakangan ini.
Cowok itu terlihat sedang bersandar pada pintu mobil di halaman depan sana.
Tak lama ia menaruh perhatiannya pada cowok itu, kini tatapannya kembali fokus pada Saka yang berdiri di hadapannya.
“Dia aja gak pernah mikirin gimana sakitnya dikata-katain kayak gitu, Kak.” Jelas ada kekecewaan yang nyata terlihat dari sorotan mata cewek itu.
“Tapi dia udah minta maaf, kan?” tanya Saka memastikan.
Sakiya menghela napas pelan. “Gue pasti maafin.”
“Tapi untuk ngelupain ... susah, Kak,” lanjutnya sambil menahan air mata yang sudah ingin memberontak keluar.
“Ngelihat mukanya aja ilfeel banget rasanya.”
Saka menatap Kiya dengan sendu sembari memberikan usapan hangatnya pada bahu cewek itu. “Gue paham perasaan lo, Kiy.”
“Kalau emang nggak mau ya udah─”
“Gue ikut,” potong Kiya segera.
“Tapi yang nentuin tempatnya gue ya?” Permintaan cewek itu langsung disambut anggukan antusias oleh Saka.
“Yaelah, Kiy, kalau cuma gini mah gak perlu pakai rapi-rapi gini kita,” protes Candra yang mulai gerah dengan kemejanya.
“Hemat tau, Kak,” balas Kiya disertai tawa pelan di akhir kalimatnya.
YOU ARE READING
Favorite Wound
Teen Fiction• 𝘔𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘭𝘶𝘬𝘢 𝘧𝘢𝘷𝘰𝘳𝘪𝘵𝘬𝘶 • ―ꦱꦏꦶꦪ [TAHAP REVISI, SABAR] ⚠️DILARANG KERAS MEMPLAGIAT KARYA INI DALAM BENTUK APAPUN!!!⚠️ ----------------------------------------------------------- Setelah sekian lama terom...