20th Wound

39 4 10
                                    

Vote sebelum baca 💞

Terima kasih dan selamat membaca!

"Gimana, Har? Kiya udah dateng?" tanya Saka segera setelah berlarian dari lapangan menuju kelas 11 IPS 2

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Gimana, Har? Kiya udah dateng?" tanya Saka segera setelah berlarian dari lapangan menuju kelas 11 IPS 2.

Harsa menggeleng pelan sebagai jawaban, raut wajahnya pun terlihat lesu.

"Gue telepon juga gak bisa, kayaknya Kiya masih di jalan."

"Gue takut semua orang bakal percaya sama video itu, Kak," rungut Harsa yang merasa sangat gelisah.

Saka mengusap kasar wajahnya sebelum akhirnya kembali menatap serius pada Harsa.

"Gini, nanti kalau Kiya udah dateng, coba suruh balik dulu."

"Biar dia nenangin diri dulu di rumah, takutnya nanti di sini dia malah jadi bahan bully anak-anak," lanjut cowok itu.

"Cewek murahan aja dibelain," sahut Tegar yang kebetulan lewat sambil cengengesan bersama temannya yang lain.

Ya, Tegar yang tempo hari berurusan dengan Kiya karena sudah mengganggu Eva.

"Ngomong apa lo tadi, sat?!" Saka segera menarik kerah seragam Tegar dengan kedua tangannya.

"Kiya bukan cewek murahan!" bentaknya dengan kedua mata memelotot tajam.

"Kak, jangan, Kak! Waktunya gak tepat buat berantem!" tegur Harsa sembari berusaha memisahkan keduanya.

Tegar mendorong kasar bahu Saka hingga membuat cowok itu mundur ke belakang.

"Emang bener murahan, kan? Gue ngomong sesuai kenyataan, bukti video itu udah jelas nunjukin kalau Kiya emang murahan!" tekan Tegar.

"Lo sendiri juga lihat, kan tweet-nya Kiya yang bilang kalau dia udah pernah hubungan badan sama banyak cowok?!" tambahnya.

"Fuck!" Satu tonjokan keras dari tangan Saka sudah tidak bisa dihindari lagi oleh Tegar.

Tubuh cowok itu seketika terpelanting ke belakang begitu Saka memukul wajahnya.

"KAK SAKA, UDAH!" teriak Harsa yang dibuat terkejut oleh tindakan tiba-tiba cowok itu.

Dengan cepat Saka menarik lengan Tegar lalu mendorongnya menjauh supaya cowok itu segera pergi dari sana. "Cabut lo!"

Harsa melirik ke arah gerbang depan dan mendapati sosok Kiya sedang melambaikan tangan padanya. Tanpa mengajak Saka, ia segera berlari kecil menghampiri temannya itu.

"Kiya, ikut gue." Cewek itu buru-buru menarik tangan Kiya, mengajaknya pergi menjauh dari area sekolah.

"Kenapa, sih?" tanya Kiya segera begitu mereka sampai di halte depan SMA Adhigana.

Harsa menghela napas panjang sebelum akhirnya kembali angkat suara.

"Lo sebaiknya jangan ke sekolah dulu ya, gue pesenin ojek online bentar," ucapnya lantas mengambil ponsel dari saku dan memesankan ojek online untuk Kiya.

Favorite WoundOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz