Bab 7- Honeymoon

6.8K 222 1
                                    

Ketukan dari pintu kamar menyuruhku untuk beranjak meninggalkan balkon kamar yang dari awal telah menarik perhatianku. Aku berjalan mendekatinya dan menangkap sosok seorang wanita paruh baya yang berpenampilan anggun tengah tersenyum hangat padaku.

“Sayang, makan malam dulu yuk. Semuanya sudah menunggu di bawah.”

Aku mengangguk, "Yuk, Ma." Ajak ku.

Mama Vega memegang tanganku yang saat itu hendak menutup pintu."Kamu tunggu suami mu dulu sayang. Dia di mana?"

Aku menelan ludahku dan menyeringai—pasalnya aku lupa akan lelaki bernama Bram itu.

"Ah. Dia lagi mandi, Ma." balasku sambil menggaruk kepala yang tiba-tiba saja gatal.

"Ya sudah, kamu tunggu Bram. Nanti kalau Bram sudah siap, langsung turun ke bawah ya. Kita makan malam bersama."

Mataku membola dan mengangguk pasrah. Menghela napas saat melihat Tante Vega berbalik dan berjalan menjauhiku. Aku kembali masuk ke kamar, saat itu juga aku terpaku menatap Bram yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk di bagian bawah dan bagian atasnya di biarkan terbuka. Untuk kali keduanya aku melihat hal serupa. Tubuhku kembali menggigil, tapi diam-diam otak yang sudah ternodai itu menjerit.


Six pack!


Ini baru pertama kali aku melihatnya. Tepatnya, memperhatikannya secara saksama. Ternyata benar yang di bilang Pipah, sahabatku di desa. Katanya 'Cowok bertubuh six pack itu, benar-benar mempesona dan impian semua wanita.' Dan kini aku membenarkan ucapannya. Oh Tuhan, pipiku terasa panas di sela-sela rasa khawatir meledak-ledak memenuhi diri. Apakah wajahku kini berubah seperti tomat masak?

Bram P.o.v


Baru saja keluar dari kamar mandi, mataku tertumpu pada gadis bodoh yang tengah menatapku dengan tatapan terpesonanya. Bukan ke PD-an tapi memang benar begitu. Aku menaikan alis sebelah. "Kenapa kamu? Terpesona?" tanyaku dengan tangan memegang handuk kecil yang tadinya aku gunakan untuk mengeringkan rambut.

Dia tampak salah tingkah. "E... enggak! Siapa yang terpesona? Biasa saja."

Aku tersenyum jahil. Seakan mendapatkan permainan, aku mendekatinya. Terlihat ia terkejut dan melangkah mundur. Aku terus mendekat dan dia semakin melangkah mundur hingga kakinya membentur tempat tidur yang membuatnya terduduk.

Aku tersenyum miring lalu menindih tubuhnya. Ku lihat dia semakin terbelalak dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Ku cengkeram kedua tangan itu kemudian ku dekatkan wajahku ke wajahnya. Pipi yang pucat dan mata yang terpejam kuat membuatku menyeringai kemenangan.

"You lose the stupid girl!" bisikku.

Alena P.o.v

Napasku tercekat saat lelaki duda itu berjalan mendekat dengan senyum yang aku sendiri tidak tahu maksudnya. Refleks ku langkahkan kakiku mundur dan mundur hingga membentur badan tempat tidur yang membuatku terduduk.

Aku semakin terbelalak saat Bram menindih tubuhku. Berbagai rasa menyerangku. Kekhawatiran itu semakin menjadi, aku memejamkan mata. Lelaki itu mendekatkan wajahnya ke wajahku yang semakin membuatku merinding.

"You lose the stupid girl!"


Bisiknya membuatku merasa lega, kesal dan entahlah. Dia mempermainkan aku? Awas saja kau lelaki duda!

My Husband a Widower (Completed) Where stories live. Discover now