Handsome Lord & The Scar Lady - Part 10

18.2K 2K 39
                                    

"Kudengar, belakangan  ini kau sedang mengunjungi seorang wanita, Hart," kata Carnarvon yang masuk begitu saja ke dalam ruangan itu.

Harrington tersenyum melihat tamunya itu. "Ya, Sobat. Bukankah itu hal yang biasa, bila aku mengunjungi makhluk-makhluk cantik itu," katanya mengakui dengan posisi duduk dengan kedua kaki menyilang di atas meja sambil memejamkan matanya. Harrington merasa tidak perlu tata krama melelahkan di dalam rumahnya sendiri, apalagi dengan Earl of Carnarvon yang merupakan teman kecilnya.

"Selama sepuluh hari berturut-turut?" Carn menaikkan salah satu alisnya. "Dengan satu wanita yang sama setiap hari."

"Wah ... wah ... wah ... begitukah gosip-gosip yang sedang beredar di London sekarang?" ujar Hart tersenyum senang mendengar itu.

Carnarvon mengangguk sekilas lalu bergerak maju menuju meja dekat sana, dan menuang sendiri anggur merah ke dalam gelas berkristal bening. Pria itu mulai meneguk dan kembali berkata, "Yang kudengar, dia bukanlah seorang wanita bangsawan."

"Ya, kau benar." Harrington mengakuinya dengan mudah.

"Kudengar kau mengunjungi kediaman Keluarga Laven. Dan kudengar, Mr. Joseph L Laven baru saja meninggal. Bukankah dia cukup terkenal karena memiliki banyak tambang batu bara di Newcastle? Dan dia adalah salah satu pengusaha batu bara yang sangat sukses saat ini," ucap Carn sambil bergerak maju membawa gelas dan botol anggur bersamanya, lalu menuangkan cairan itu ke gelas kosong di dekat kaki Hart berada.

"Ya, kau benar." Hart kembali mengakui. Harrington akhirnya tahu kenapa Mr. Laven bisa menjadi begitu kaya dan makmur. Dengan berkembangnya mesin uap dan pabrik-pabrik produksi besi dan baja, batu bara adalah salah satu bahan penting yang selalu dipergunakan. Transportasi kereta api dan kapal uap memerlukan batu bara. Benda itu juga digunakan untuk menghasilkan sebuah gas, untuk lampu gas yang menerangi penerangan jalan di banyak kota, terutama di London yang merupakan salah satu 'Kota Gas' di dunia.

Carnavon meneguk anggurnya sekali lagi sambil mengamati Hart diam-diam yang masih menutup mata, tidak menatapnya sedari tadi. Carn berpikir sebentar sambil menatap sahabatnya tersebut, menilai teman baiknya itu. "Kau tidak mengenal Mr. Laven." 

"Ya. Aku tidak mengenalnya sama sekali," jawab Hart yang mendengar kalimat seperti pernyataan itu daripada sebuah pertanyaan.

"Apa yang kau rencanakan?" tanya Carnarvon menyelidiki. 

"Aku akan menikahi anak perempuan-nya." Hart pun mulai membuka matanya, "Miss Lavinia Laven akan menjadi istriku."

"Aku tak mengenal wanita itu. Miss Lavinia Laven?" Carn merasa dia pernah mendengar nama itu sebelumnya. Tiba-tiba Carnarvon sedikit tersentak dan teringat saat itu. Di waktu Harrington mengatakan bahwa dia sedang mencari seorang istri. Dan di saat itu pula, Carn yakin mendengar nama Laven disebut dan keluar dari mulut Mr. Hoggard yang mabuk. 

Carn mulai mengingat-ingat kembali pembicaraan itu. 

Waktu itu Mr. Hoggard mengatakan bahwa dia sedang mengurus surat warisan Mr. Laven, dan Miss Lavinia Laven merupakan ahli waris pria yang sudah meninggal itu. Carnarvon saat itu tidak menyadarinya, tapi sekarang dia sudah dapat mengingat jelas. 

Setelah Harrington mendengar informasi tersebut, sahabatnya tersebut bertanya berbagai macam hal kepada Mr. Hoggard. Carnarvon pun mulai teringat satu hal penting tentang Miss Lavinia Laven. Wanita itu akan mendapatkan warisan yang tidak akan habis dalam tujuh turunan. "Karena itu kau memilihnya?" tanya Carn lagi.

"Ya," jawab Harrington yang tahu jelas arah pertanyaan Carnarvon sahabat satu-satunya itu.

***

Harrington mulai mengetuk-ngetukkan meja dengan jari-jarinya. Sudah sepuluh hari Hart berusaha mengunjungi kediaman Keluarga Laven. Dan dalam sepuluh hari itu, dia tidak berhasil bertemu dengan calon istrinya, Miss Lavinia Laven. Sebenarnya dia sudah mulai frustasi. Pelayan di rumah itu selalu mengatakan bahwa tuan rumah tidak berada di rumah. Bahkan Miss Laven yang cantik itu sudah tidak pernah menunjukkan dirinya lagi.

Handsome Lord & The Scar Lady [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang