Handsome Lord & The Scar Lady - Part 13

16.6K 1.8K 58
                                    

"Apa kau benar-benar harus menikah, Hart?" tanya Carnarvon dari atas punggung kudanya.

Harrington menatap padang rumput luas di hadapannya lalu menggangguk pelan. "Bukankah pria seperti kita memang harus menikah suatu saat nanti ... mencari seorang istri yang baik adalah kewajiban kita sebagai pria terhormat. Dan aku telah menemukan wanita itu."

Harrington lalu menoleh dan menatap diam-diam wajah pria di sampingnya. Carn yang dikenalnya pasti akan lebih memikirkan hal tersebut dibanding dirinya. "Bukankah kau seharusnya juga mencari seorang pendamping saat ini? Dengan adanya banyak wanita yang tergila-gila padamu. Kurasa tidak akan sulit untuk mencari calon istrimu."

Carnarvon terdiam mendengar itu. Memang dia sudah memikirkan pernikahan setahun ini. Dia ingin memulai keluarganya sendiri. Carnarvon pun sudah mencoba beramah-tamah dengan beberapa lady yang mendekatinya. Tapi, tak ada satupun yang bisa menggetarkan hatinya. Carn mengingat pesan mendiang ayahnya, yang memintanya menikah karena cinta. Ayahnya merupakan satu-satunya pria panutan bagi Carn.

Carnarvon kecil hidup dengan bahagia bersama kedua orang tua yang saling mencintai dan mencintainya. Tapi kasih sayang itu begitu cepat terengut darinya, sewaktu Carnarvon berumur empat belas tahun, kedua orang tua-nya meninggal karena penyakit.

Di saat-saat seperti itu, ayahnya dengan terbatuk-batuk memberikan pesan-pesan terakhir kepadanya. Ayahnya berharap bahwa dia bisa menjadi seorang manusia yang baik, pria yang bertanggung jawab dan gentleman sejati. Carnarvon mengingat jelas, saat ayahnya ingin dia memiliki cinta yang hangat, memintanya menikah setelah Carn siap, dan setelah Carn menemukan belahan jiwanya.

Carnarvon lalu mengingat wajah wanita itu. Britania Laven, bayangan wajah wanita tersebut belakangan ini tidak bisa keluar dari pikirannya.

Wanita yang diselamatkannya sangat cantik. Carnarvon akui, dia terpesona sepenuhnya dengan penampilan gadis muda itu. Tapi, apakah gadis itu belahan jiwanya?

Carnarvon tidak ingin menikah dengan seorang wanita, dengan alasan karena wanita itu sangat cantik. Dia tidak ingin pernikahan seperti itu. Carnarvon menginginkan wanita seperti ibunya, yang lembut dan baik hati. Mendiang ibunya juga cantik, tapi Carn merasa, ayahnya mencintai ibunya karena sifat dan sikap wanita itu dibanding kecantikan yang dimiliki ibunya. Kecantikan adalah sebuah nilai tambah untuk keluarga mereka, tapi bukanlah standar utama.

Mengingat Britania, membuat Carnarvon mengingat nama seorang wanita yang tak dikenalnya tapi selalu didengarnya. "Kau benar-benar akan menikah dengan Miss Lavinia Laven?"

Harrington menjawab tanpa ragu. "Ya, aku akan menikah dengannya."

Harrington mengingat sebuah kejadian, sebelum dia bertemu Carn. Mr. Hoggard, pengacara Miss Lavinia Laven mencarinya beberapa waktu lalu. Dan dia menerima kedatangan pria itu, yang ingin membicarakan tentang syarat-syarat bodoh yang diajukan Lavinia, calon istrinya.

Dan dengan terpaksa, Harrington menyetujui syarat-syarat itu, karena Miss Lavinia Laven mengatakan dengan sangat jelas di dalam suratnya bahwa wanita itu tak akan menikah dengannya, bila Harrington menolak salah satu syarat yang diberikannya.

Harrington dapat melihat tulisan rapi dan membaca sebuah baris yang benar-benar membuat hatinya ingin menginjak-injak neraka.

'Aku sudah terbiasa hidup seorang diri, karena itu apabila Lord Harrington tidak menyetujui dan menolak syarat dari pernikahan ini, aku tidak akan memaksa. Aku, Lavinia Laven tidak akan menganggu kehidupan Lord Harrington dan diharapkan sebaliknya juga, untuk selamanya, demi kebaikan bersama.' Wanita itu lebih memilih hidup sendiri hingga kematian menjemputnya bersama warisannya yang berlimpah.

Harrington tak dapat membiarkannya. Apalagi setelah dia mengecek lagi buku keuangan keluarganya. Nominal di buku itu benar-benar kecil. Beberapa minggu lagi, uang yang dimilikinya akan habis. Dia tidak memiliki penghasilan apapun. Semua yang dimilikinya sudah dijual mendiang ayahnya diam-diam demi kesenangan judi pria itu. Semua habis di meja judi karena pria yang dipanggilnya ayah itu. Ayahnya hanya mewariskan padanya sebuah gelar dengan hutang bertumpuk.

Handsome Lord & The Scar Lady [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang