Handsome Lord & The Scar Lady - Part 15

14.4K 1.6K 39
                                    

Carnavon menatap Harrington yang berdiri di depan cermin besar, merapikan pakaiannya.

Hari ini adalah hari yang besar untuknya.

Hari ini dia akan menikah.

Dia akan menjadi suami orang, dan Miss Lavinia Laven akan menjadi mempelai wanitanya.

"Kenapa cepat sekali, Hart?" tanya Carn yang merupakan satu-satunya orang yang diundang Harrington di dalam pesta kecilnya. "Kau tahu, ayahnya baru saja meninggal. Dan belum genap setahun, mereka masih masa berduka. Apa kau tahu pernikahanmu yang tiba-tiba ini akan dianggap sebuah skandal oleh masyarakat kota London?"

Harrington membetulkan letak cravatnya, lalu kemejanya. Walau dia tidak terlalu tertarik menghadiri pesta pernikahannya sendiri, dia tak ingin terlihat berantakan. Hart menjawab pertanyaan itu sambil merapikan rambutnya. "Aku sangat tahu, Carn. Tak perlu khawatir, karena ternyata Miss Lavinia Laven pun tidak memikirkan masalah itu. Dia tidak sedikitpun berkomentar tentang masa berkabungnya saat aku memberitahu pengacaranya bahwa aku mengajukan pernikahan di tanggal ini."

Harrington melihat penampilannya yang sudah sempurna. "Aku sedikit suka dengan pemikirannya yang terbuka seperti itu, tidak seperti wanita lain yang memikirkan hal yang remeh temeh."

Hart lalu tersenyum, "Ayolah Sobat, tak usah memikirkannya. Seharusnya kau memberiku selamat hari ini. Karena aku akan terperangkap di jaring-jaring Miss Lavinia Laven, dengan menjadi suaminya."

Carnarvon sedikit membalas senyum sahabatnya itu dan berkata serius. "Aku benar-benar mendoakan kebahagiaanmu, Hart. Dan berharap pernikahanmu akan bahagia."

Harrington tersenyum tipis mendengar itu lalu mendekati Carn dan memeluknya dengan pelukan seorang sahabat. "Terima kasih."

***

Britanie menatap Lavinia yang sudah menggunakan gaun pengantinnya, walau menurut Bri, kakaknya masih terlihat seperti menggunakan pakaian berkabung.

Karena gaun itu dari atas hingga bawah berwarna hitam polos tanpa hiasan apa pun. Di kepala gadis itu pun terpasang topi hitam berjaring-jaring kecil yang menutupi wajah Lavinia.

Bri pun melihat rangkaian bunga mawar hitam yang dibawa Lavinia, yang sudah dirangkai sendiri oleh kakaknya.

Kakaknya benar-benar terlihat seperti seorang yang akan mengunjungi sebuah makam dibandingkan pergi ke acara pernikahannya sendiri.

Britanie tak menyangka bahwa hari pernikahan Lavinia dengan lord itu begitu cepat. Bri sudah mengirimi kabar ke ibunya dan mengatakan segalanya di dalam surat, bahwa Lavi telah dilamar dan akan menikah, tapi suratan balasan yang diterimanya membuat Bri sedikit mengernyit.

Di dalam surat itu, tak ada sebaris pun nama Lavinia disebut dan masalah pernikahannya tak terlihat satu pun. Ibunya malah memintanya menyusulnya ke tempatnya berkabung. Ibunya meminta Bri untuk pergi dari rumah itu dan memulai hidup baru bersamanya.

Bri menatap Lavinia yang sudah berdiri mematung di tengah ruangan dan bertanya pelan sedikit kaku. "Apa Mr. Hoggard sudah sampai?"

Britanie ikut menjawab kaku, "Belum."

Baru kali ini mereka menunggu di dalam ruang tamu bersama. Dan baru kali ini mereka berbicara dengan saling bertatapan muka--walau Lavi masih tetap memakai topi itu.

Mereka berdua kembali terdiam, tidak tahu harus berkata apa.

Sesosok makhluk kecil berbulu hitam masuk ke dalam ruangan, membuat kedua gadis itu setidaknya bisa melakukan sedikit bernapas lega untuk melakukan sesuatu.

"Shadow," panggil Bri.

Tapi kucing hitam yang buta sebelah dan pincang itu malah mendekati kaki Lavinia dan mengusap-usapkan kepalanya di gaun Lavinia yang sama hitamnya seperti bulunya.

Handsome Lord & The Scar Lady [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin