Handsome Lord & The Scar Lady - Part 17

15.2K 1.6K 99
                                    

Shadow menggeliat gelisah meminta untuk diturunkan, sedari tadi kucing hitam itu berada di dalam gendongan Britania Laven. Kucing itu menatap ke atas, langsung menuju ke wajah majikannya yang cantik. "Miaowwww," bujuknya. Tapi hanya elusan lembut di atas kepala yang didapat dari si penggendongnya.

Shadow menatap ke arah lain, di sebelah majikannya yang cantik berdiri tegap seorang pria yang cukup tinggi sedang memandang ke arah depan. Di samping pria itu terdapat pria lain yang Shadow cukup kenal, dia pernah melihat pria yang satu itu di dalam rumahnya berbicara kepada majikannya yang lain—pria tersebut pun sedang memandang ke sebuah arah.

Shadow mengikuti arah pandangan semua orang, dan langsung mendapatkan tiga manusia yang berdiri cukup jauh di depannya. Shadow mengenal salah satunya, karena orang tersebut adalah tuan kegelapannya. Shadow menggerakkan kedua tangan depannya untuk menggapai gadis itu, "Miaowww." Tapi usahanya sia-sia karena tubuhnya masih digendong oleh majikannya yang lain.

Majikan kegelapannya itu sekarang terlihat seperti gagak hitam, yang berdiri berdampingan dengan angsa putih. Shadow menggerakan kedua lengan depannya lagi, dia benar-benar ingin mendekati kedua makhluk itu, berdiri dekat sana dan menempel pada gaun hitam tersebut.

***

Lavinia tak tahu bagaimana caranya dia bisa masuk ke dalam ruangan tersebut, dan sekarang sudah berdiri di depan seorang pendeta berserta calon suaminya. Lavinia tidak memerhatikan apapun saat menyentuh uluran tangan lord tersebut sewaktu melangkah keluar kereta. Pria itulah yang mengajaknya sampai ke tempat ini, menuntun jalannya sedari tadi—yang terus menunduk.

Lavinia sempat mendongak sekilas sewaktu memasuki ruangan makan. Ruangan itu benar-benar tidak seperti bayangannya. Tempat yang dimasukinya tersebut jauh dari kata sederhana. Ruang makan Earl of Harrington benar-benar besar, tidak seperti ruangan makan di rumahnya yang terkesan biasa saja—apa semua bangsawan memiliki ruang makan yang besar? Pikir Lavinia.

Rumah Earl of Harrington dan rumah Keluarga Laven benar-benar seperti langit dan bumi—walau kedua rumah itu hampir sama besarnya. Rumah Earl of Harrington terlihat benar-benar sangat cerah dan elegan, sedangkan rumah keluarga Laven benar-benar gelap dan selalu gelap.

Lavinia kemudian menyadari jendela-jendela besar terbuka lebar yang membiarkan sinar matahari masuk, lukisan-lukisan di setiap sisi dinding, berbagai macam bunga segar yang baru dipetik. Tempat tersebut benar-benar terlalu terang untuk Lavinia Laven yang selalu bersembunyi di dalam kegelapan—gadis itu tanpa sadar menggegam erat rangkaian mawar hitamnya sekali lagi.

Lavinia kembali mendengarkan kata-kata pendeta yang sedang melangsungkan upacara pernikahan mereka, berharap pendeta yang berdiri di depan mereka dapat berbicara dengan cepat, dan semuanya selesai, tapi pendeta tua itu malah berbicara sangat lambat.

Saat ini, Lavi benar-benar merasakan ketidaknyamanan yang sangat terasa. Dia tak pernah berada di sebuah ruangan dengan orang sebanyak ini; seorang pendeta, Britanie, Earl of Carnarvon, Mr. Hoggard dan calon suaminya. Pernikahan mereka adalah pernikahan yang tertutup tapi bagi Lavi yang selalu seorang diri, kehadiran semua orang di dalam sana terlalu banyak untuknya. Lavinia terus menunduk, berlindung di balik topi hitam berjaringnya, tak menatap ke arah mana pun.

Dan yang benar-benar membuat Lavi ragu bergerak adalah kehadiran calon suaminya yang tampan, Earl of Harrington. Pria itu berdiri terlalu dekat dengan dirinya.

***

Harrington tak dapat mengalihkan pandangannya dari wanita bergaun hitam di sampingnya. Wanita itu terus menunduk sedari tadi sejak turun dari kereta kuda. Miss Lavinia Laven, yang sebentar lagi menjadi Countess of Harrington. Harrington tak dapat berkata-kata setelah bertemu mata dengan wanita itu, dia benar-benar terkejut karena wanita tersebutlah calon istrinya.

Handsome Lord & The Scar Lady [END]Where stories live. Discover now