18

14.6K 1.8K 451
                                    

Sudah satu pekan berlalu, setelah kejadian malam itu.

Sudah satu minggu pula, Jimin dan Naya seperti orang asing. Tidak ada sapa menyapa, tidak ada senyum yang mengembang dari keduanya saat berpapasan.

Jimin membiarkan Naya semakin mempercayai apa yang ia lihat saat itu. Ia tidak punya keberanian menemui Naya. Lidahnya terasa kelu hanya untuk menjelaskan, bahwa terkadang apa yang kita lihat belum tentu begitu kebenaranya.

"Makan bego, besok mulung!" Celetuk Taehyung pada Jimin yang sedari tadi hanya mengaduk-ngaduk makananya.

"Lo tau kan Jim, ga boleh buang-buang makanan, mubazir. Lagian baso itu bulat, dan baso tetaplah baso. Jadi meskipun lo aduk-aduk si baso ga bakal berubah jadi ayam goreng." Lanjutnya.

"Yeu... ga danta banget dah nih upil yonglek." Hoseok gemas, rasanya ingin menaburi bubuk sianida di baso Tae.

"Ayo, buka mulutnya."Kata Tae sambil mengarahkan sendok yang terisi baso ke mulut Jimin "Ayo makan. Imin harus nurut apa kata mamah, ayo... aaaaa."

"Adaw!" Tae meringis, karena Jimin menjitaknya.

"Imin kok jahat sih sama Tae." Tae cemberut, dengan wajah seperti ingin menangis.

Jimin tidak berniat meladeninya. Arah pandangnya kembali ke semula, ke arah meja Naya dan teman-temanya.

Naya tidak ada bedanya dengan Jimin, ia juga terlihat hanya mengaduk-ngaduk makananya sambil menunduk.

Hoseok mengikuti arah pandang Jimin "Lo sama Naya kenapa sih? tumben ga nyamperin dia." Tanyanya heran.

Di hari-hari kemarin Jimin keliataan baik-baik aja, ia masih tertawa ngakak seolah tidak terjadi apa-apa. Ia memang selalu mampu menutupi kesedihanya.

Tapi kali ini, saat melihat Naya yang selama satu pekan ini sengaja ia hindari, perasaannya berkecamuk.

"Ga kenapa-kenapa, lagi males nyamperin aja."

"Goblok! udah dapet, malah di sia-siain." Jungkook yang sejak tadi menikmati basonya dalam diam, mulai angkat bicara.

"Jiwa playboy Jimin kembali, uhuy!" Tae berseru senang.

Untuk kedua kalinya Jimin menjitak Tae, cowo yang akhir-akhir ini mendadak jadi suka kucing. Saking sukanya ia mulai melakukan investigasi, tentang mengapa kucing di sekolahnya sering sekali hamil tanpa sebab.

"Bukan gitu, gue ga ada niat gitu!"

"Terus kenapa? what's wrong? si uwa makan terong." Jungkook kembali ambil suara, setelah baso beserta kuah-kuahnya lenyap di tenggelam di dalam perut. Untung mangkoknya ga ketelen.

"Naya salah paham sama gue."

Sebenarnya ada rasa geli dan aneh yang di rasakan oleh mereka bertiga, saat mendengar Jimin mau menceritakan masalahnya, apalagi soal cewe. Tidak seperti Jimin yang biasanya. Namun sebagai sahabat yang baik dan juga sableng, mereka berusaha menjadi pendengar yang baik.

"Gue di sosor."

Hanya dengan satu kalimat itu, ketiga teman Jimin mulai heboh. Mereka memang sensitif dengan kata sosor menyosor.

"Anju, sama siapa?"

"Ena ga, ena ga."

"Di sosornya di depan Naya kan? ya kan? terus Naya nya marah." Hoseok berucap seakaan ia menyaksikan kejadian itu.

Jimin mengangguk "Hooh. Tapi beneran deh, demi celana dalam adudu, gua ga ngeduain Naya atau jadiin Naya yang kedua."

"Lo udah ngejelasin?" Tanya Hoseok.

Struggle;Pjm✔Where stories live. Discover now