Tae&Hani

13.4K 1.4K 424
                                    

"Woy, aya rajia. Pomed aing mana pomed aing, aduh alahh."

Kelas dua belas Ipa lima. Langsung pada mencar nyelamatin barang-barang mereka waktu denger Baekhyun teriak ada rajia.

Kalau cewe biasanya nyelamatin make up yang seabrek-abrek. Kalau yang cowo biasanya nyelamatin rokok atau ga memori hp yang isinya 69 semua. Terus mereka asal lempar keluar jendelalah, di patahinlah. Mending ilang dah, dari pada kena kasus.

"Ayo, mau pada kemana? Sudah, diam di tempat. Yang di luar masuk-masuk!" Suara Bu Sukma mulai terdengar memasuki kelas.

Murid pertama yang kena pemeriksaan adalah Baekhyun. Karena dia duduk dekat pintu.

Bu Sukma, menyuruh Lisa murid yang tadi ikut bersamanya untuk mengeledah tas Baekhyun.

Baekhyun meringis, pasalnya tadi ia belum sempat menyelamatkan pomed-pomednya. Kalau di rajia, bisa tekor bandar si baek. Mana tu pomed, made in arab.

"Kamu mau sekolah, apa jualan Baek?"

"Sekolah sambil jualan. Bisnisseu bu." Jawabnya, sambil menyisir rambut klimisnya dengan sisir kecil berwarna oranye. Sialnya, sisir keramat itu ikut-ikutan kena rajia.

"Bu, ntong di cokot nya bu. Engke abdi meunang duit ti mana jeng modal bu." Pinta Baek memohon, dengan bahasa sundanya yang tiba-tiba keluar "Eleh-eleh ibu teh meni geulis pisan kos Taeyon Got7. Sing karunya atuhlah bu, ka abdi."

"Ibu tau, ibu cantik. Tidak usah di umbar-umbar." Jawab Sukma. Percuma aja, tadi Baekhyum muji-muji bu Sukma. Pomed-pomednya tetep kena rajia.

"Hp baek mah, bebas dari 69-69 club bu, santuy." Katanya, saat melihat Sukma nampak serius saat memeriksa ponsel Baekhyun.

Bu Sukma hanya geleng-geleng mendengar bahasa si Baekhyun. Di rasa tidak ada yang aneh-aneh, Bu Sukma mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya. Lalu ia bergeser ke meja Naya dan Hani.

Waktu di kembalikan ke Baek, layar ponselnya menampilkan aplikasi Instagram. Setelah di liat-liat, ternyata Bu Sukma memfolow akunnya sendiri pake akunnya Baek.

"Bu, jangan lupa folback ya bu." Pintanya. Baek tidak mau ambil pusing.

"Sorry, selectiv folback." 

"Anjir! unpol weh ku aing ah! Dasar buntelan hitut." Ucap Baek gondok, dengan suara pelan.

"Baek, Ibu denger loh."

"Hehehe... " Cengirin ajalah, biar faster.

Naya sama Hani mah kalem-kalem aja, soalnya mereka ga ngerasa bawa yang aneh-aneh. Hani sama Naya berdiri, di periksa dari bawah sampai atas untuk mengecek atributnya. Kemudian berpindah ke dalam tas. Namun tidak ada hal-hal nyeleneh yang harus  Sukma rajia.

"Hani, ibu ga nyangka. Jadi kamu nyimpen kaya ginian di ponsel kamu? Ini hampir seratus video."

Hani mengernyit, video apa yang sampai seratus? Seingetnya video di ponselnya udah di pindahin ke leptop. "Video apa ya bu?"

Sukma menunjukan layar ponselnya ke arah Hani. Ah, Hani ingat kenapa video-video seperti itu ada di ponselnya. Itu memori Namjoon. Waktu itu, ia satu kelempok demganya untuk pelajaran sejarah.

Pas bagian dokumentasi pakai handpone Hani, karena hani waktu itu ga pakai memori jadi pakai memori namjoon dulu.

"Itu bukan memori Hani bu. Itu punya Namjoon." Hani celingak, celinguk nyari orangnya. Karana kebiasaan Namjoon itu cuman masuk dua kali seminggu, jadi hari ini dia ga masuk.

"Ibu bakalan percaya, kalau Namjoon sendiri yang ngaku. Ponsel kamu ibu tahan.."

"Tapi bu, saya yakin video-video itu bukan punya Hani. Dia ga bakalan nyimpen hal-hal kaya gitu." Naya ikut membela Hani.

Struggle;Pjm✔Where stories live. Discover now