37

12.2K 1.2K 226
                                    

Libur sekolah sudah berakhir sejak dua hari yang lalu. Dan untuk kelas tiga yang kini masuk semester enampun, mulai di sibukan dengan berbagai persiapan untuk Ujian Nasional. 

Kantin selalu ramai seperti biasanya. Di meja paling pojok, sudah terisi empat sekawaan yang sudah biasa langganan meja di sana. Siapa lagi kalau bukan Imin cs.

Ada Hoseok yang masih anteng dengan permainan COCnya. Lalu Taehyung dan Jungkook yang selalu berisik. Kali ini mereka sibuk mempermasalahkan, kenapa baso-baso milik Taehyung lebih gede dari pada milik Jungkook. 

Jadi Jungkook minta tukeran, dan Taehyung ga mau. Jadi ribut deh, mereka.

Sedangkan Jimin dari tadi matanya sibuk mencari-cari keberadaan Naya.

Naya ga istirahat lagi?

"Eh, nanti pada mau kuliah di mana?" pertanyaan Hoseok, mengintrupsi ketiganya. Karena tumben-tumbenan Hoseok nanya soal begituan.

"Gua maunya di UI." Jawab Taehyung tanpa ragu. Wajar, karena Taehyung ini bisa di bilang termasuk murid pinter di kelas.

"Gua... Di kampus."

"Nenek-nenek reyot main spiner juga tau di kampus. Masa di kandang kebo." Taehyung sedang berusaha menahan dirinya untuk tidak melepar Jungkook dengan mangkok baso, beserta isinya.

"Gue sih di mana aja, asal ada ayang Yura." Kini giliran Hoseok menjawab pertanyaannya sendiri, yang tadi ia lontarkan pada teman-temanya "Gue ga mau pisah sama ayang Yura. Dia mau kuliah di manapun, gue jabanin dah."

"Menajiskan ewh. Nih, mamam!"

Jungkook dengan otak usilnya kini mulai beraksi. Entah, bagaimana caranya sukro yang segede-gede biji salak bisa masuk ke dalam lobang idungnya. Telunjuk kananya ia gunakan untuk menutupi lobang idung yang satunya.

Brushhh...

Sukropun berhasil menyembul keluar, mirip dengan bom meriam yang tepat sasaran mengenai kening Hoseok.

Trak...

"Anjing!... Jorok si pler!"

"Hahaha... Mamam tuh, sukro rasa upil cogan."

Omong-omong soal kuliah, pastinya Jimin juga mau satu universitas bareng Naya. Apalagi, sekarang ini ia lagi gencar buat deketin Naya lagi.

Terhitung sejak kepergian ayahnya Naya beberapa hari lalu, Jimin makin berusaha buat ngegedeketin Naya. Jimin ga bakalan biarin Naya ngadepin masa-masa sulit sendirian.

Tapi kalau seandainya Jimin bakalan bener-bener pindah ke paris dan kuliah di sana. Sedangkan hubunganya, dengan Naya masih belum jelas, bagaimana? Bisa-bisa Naya di ambil orang dong?

Oke, jangan pikirkan soal itu dulu.

Pikirkan besok, adalah acara pertunangan Jimin sama Seulgi.

Tentunya, Imin cs sudah siap dengan rencananya.

Dan soal itu, Naya tidak tau menau.

"Eh, ada Hani... Apa? Nyari Tae?"

Hani sama Ara yang baru menginjakan kakinya di sekitar kantin, langsung menoleh ke asal suara. Lalu mendapati Jimin sedangkan melambaikan tangan ke arah mereka.

"Ngapain di panggil!" Rutuk Tae, nyaris tidak terdengar.

"Apaan?" Tanya Hani.

"Tae tadi nyariin lo. Katanya kangen." Tambah Jimin.

"Tae itu Hani. Tadi pas ga ada, nyariin. Pas giliran ada, pura-pura cuek."

Tae cuman geleng-geleng menanggapi ucapan Jimin sama Hoseok, dan ia berharap Jungkook ga ikut-ikutan.

Struggle;Pjm✔Where stories live. Discover now