3

9K 1.5K 318
                                    

Kecup basah plus iler dari Yoongi :*****

♥♡♥

Yoongi berjalan di lorong menuju ruangan ayahnya. Ada hal yang akan Tuan Min sampaikan pada anaknya itu. Yoongi benar-benar malas untuk datang mengunjungi Tuan Min ke kantornya. Namun apa yang bisa Yoongi perbuat jika sudah sang ayah yang menyuruh.

TOK ... TOK ... TOK

Yoongi mengetuk pintu ruangan ayahnya. Dan terdengar suara dari dalam yang mempersilahkan untuk Yoongi masuk.

Tuan Min menganggukan kepalanya saat Yoongi membungkuk hormat.

"Ada apa Sajangnim?" Yoongi memulai pembicaraan dengan gaya formal.

Walaupun Yoongi sama sekali tidak tertarik tentang dunia bisnis yang dijalani oleh ayahnya, namun Yoongi cukup profesional menempatkan dirinya dalam kondisi apapun.

"Duduklah dulu, nak. Sepertinya kau terburu-buru sekali." Tuan Min melirik Yoongi dari balik kacamatanya. Lalu ia berdiri dari tempat duduk kebesaran yang paling tidak diinginkan Yoongi.

Yoongi menggeleng.

"Tidak Sajangnim. Aku hanya tidak ingin membuang waktumu sia-sia." Yoongi berjalan ke tempat duduk setelah sang ayah lebih dulu duduk di sofa panjang dekat jendela.

"Kau tidak pulang tadi malam? Ibumu khawatir." Nada tegas itu membuat Yoongi meluruskan punggungnya karna gugup.

"Maafkan aku ... kemarin aku tidur di rumah Park Jimin."

Tuan Min mengangguk paham. Itu hanyalah segelintir alasan yang paling sering anaknya ucapkan.

"Cukup bermainnya! Sudah banyak hal yang kau tanggung saat ini."

Yoongi menatap manik sang ayah tak mengerti. Walau ia tidak bisa memungkiri bahwa ia takut sang ayah mengetahui.

"Yoongi-ah ... kali ini, aku akan berbicara sebagai ayahmu!" Ada segurat kekhawatiran yang di tangkap Yoongi dari raut wajah sang ayah.

Namun Tuan Min dengan cepat merubahnya kembali. Ia menatap anaknya dengan tegas. Selama ini, ia tidak pernah memaksa Yoongi untuk melakukan apapun. Memang benar Yoongi lah satu-satunya pewaris kekayaannya. Namun, itu bukan berarti segalanya. Bagi Tuan Min kebahagian Yoongi adalah yang utama.

"Sajangnim..." ucapan lirih Yoongi terputus saat tangan kanan sang ayah terangkat.

"Cukup memanggilku seperti itu! Aku saat ini ayahmu."

Hati Yoongi benar-benar sangat tidak tenang kali ini. Raut wajah yang di keluarkan oleh ayahnya sungguh membuat Yoongi ketakutan.

Apa ada masalah dengan perusahaannya?

Atau ada kesalahan yang telah ia buat sehingga sang ayah begitu marah padanya.

Ketakutan dan rasa hormat yang Yoongi tanamkan didirinya setiap berhadapan dengan sang ayah membuat Yoongi sekarang memikirkan kemungkinan-kemungkinan gila yang akan terjadi.

"Min Yoongi ... kau putraku satu-satunya. Kau darah dagingku. Kau anakku. Dan kau buah cintaku dengan ibumu." Jantung Yoongi seakan ingin meledak mendengar ucapan sang ayah. Belum pernah dalam sejarah hidupnya Tuan Min berbicara dari hati ke hati seperti ini dan ini benar-benar membuat Yoongi gelisah. "Hentikan Min Yoongi ... itu berbahaya."

BAAM

Benar! Tepat sekali!

Mata Yoongi membulat seketika, bagaimana bisa? Bagaimana bisa sang ayah mencium semuanya? Ini mustahil!

5. Shadow In The Mirror - Park JiminWhere stories live. Discover now