32

3.6K 753 162
                                    

Kecup buaaasaaah dari Yoongi :*****

***

Yoongi yang terdiam memandangi Nayong. Ia duduk bersandar pada sofa yang tepat menghadap pada ranjangnya. Di sana tertidur seorang gadis yang amat ia cintai, namun pikirannya jauh berkelana entah kemana.

Tatapannya lurus pada Nayong. Seolah memandang Nayong begitu lekat. Namun tatapan itu kosong. Seperti cangkang telur, mata Yoongi menatap rapuh. Rasanya sunyi tak tau arah. Diam di dalam ruangan yang sama, memandangi gadis yang ia cintai tak membuat hatinya menjadi lebih baik.

Ada apa dengannya? Kenapa ia bisa seperti ini? Nayong berada di depannya. Tak bisakah ia merasakan kebahagian dan menikmati euforia yang datang menyelimuti.

Teh yang ia buat beberapa waktu lalu ia biarkan begitu saja mengepul di dapur. Sendok yang ia pegang sudah berada di bawah meja. Membiarkannya terjatuh karna tak ada lagi semangat untuk menopangnya.

Ada apa dengan dirinya? Yoongi terus mengatakan dan menanyakan hal yang sama di dalam otaknya.

Lelaki itu berdiri, melangkah ke arah ranjang. Masuk ke dalam selimut yang sama. Lalu berbaring. Ia lantas menarik tubuh Nayong merapat padanya. Hingga Nayong yang sedang tertidur tersentak begitu saja.

Gadis itu mendorong tubuh Yoongi cukup kuat. Namun tidak ada pergerakan. Lelaki itu menutup mata dan terus memeluk Nayong dengan erat.

"Min Yoongi ... apa yang kau lakukan? Lepaskan!"

Yoongi semakin merapatkan tubuh Nayong ke dalam dekapannya.

"Min Yoongi ... aku mohon." Ucap Nayong lirih. Perasaan aneh langsung menyerang hatinya.

Kedua tangan Nayong berada di dada Yoongi. Gadis itu menatap dada lelaki yang memeluknya ini dengan perasaan aneh. Detakan jantung Yoongi terdengar menggebu. Napas lelaki itu terasa berat. Seperti banyak hal yang ia pikirkan. Nayong merasa ia tidak boleh lagi mendorong Yoongi.

"Ka-Kau kenapa?" Nayong mencoba untuk lembut kali ini pada Yoongi.

Masih dengan menutup mata, Yoongi tersenyum miris.

"Aku lelah, aku kalut dan aku butuh dirimu saat ini."

Nayong menundukkan pandangannya kembali ke arah dada Yoongi. Ia diam begitu saja tidak tau lagi apa yang harus dilakukan. Yoongi lebih keras dari semua orang yang ia temui. Jika ia mendorong Yoongi, maka lelaki itu akan memakai dua kali lipat tenaganya untuk mendekati Nayong. Itu lebih melelahkan dari pada membiarkan lelaki itu untuk mendapatkan apa yang ia mau walau sebentar saja.

"Tapi Jimin ...."

"Jangan bahas Jimin ... jangan bahas siapapun. Hanya kau dan aku saat ini." Yoongi langsung memotong kalimat Nayong.

Mereka terdiam cukup lama. Sibuk memikirkan pikiran mereka masing-masing yang sudah bercabang ke mana-mana.

"Nayong-ah ... apa aku membuat kesalahan?"

Nayong mengernyitkan keningnya. Yoongi bertanya untuk apa? Untuk dirinya atau untuk Jimin ataukah untuk orang lain? Nayong sepertinya memilih untuk bungkam.

"Jika kau mengatakan aku membuat kesalahan maka aku akan berhenti. Aku akan merelakan jika kalian mendorongku pergi ...," Yoongi menghela napas, lalu ia merenggangkan sedikit tubuhnya untuk membuat jarak dengan Nayong. Lelaki itu menatap mata Nayong yang kali ini menengadah menatap matanya. "Namun jika kau menyemangatiku ... aku akan melakukan apapun semauku tanpa memikirkan perasaan orang lain lagi padaku."

Nayong membolakan matanya.

"Jadi ... apa jawabannya, Nayong-ah?"

***

5. Shadow In The Mirror - Park JiminWhere stories live. Discover now