52

5.8K 788 372
                                    

Kecup basah mina dari Yoongi :*****

***

Jimin berjalan sendirian di dalam lorong kamar VVIP salah satu hotel bintang lima di Seoul. Langkahnya berjalan cukup santai namun tegas. Memastikan bahwa ia harus berhasil kali ini.

Membuka salah satu pintu kamar, di mana ia sudah berjanji untuk bertemu di sini dengan seseorang yang cukup Jimin percaya.

"Kau datang, Jim?" Seorang lelaki paruh baya yang terlihat sangat kaya hanya dari sekali pandang langsung merangkul Jimin.

"Ya Paman, bagaimana kabarmu?"

"Aku baik-baik saja seperti yang kau lihat. Aku malah khawatir padamu, Nak. Ayahmu baru saja pergi." Terlihat gurat sendu dari lelaki paruh baya itu.

Jimin menghela napas. "Aku harus kuat, Paman. Ini adalah satu-satunya cara yang harus dilakukan anak laki-laki."

"Anakku beruntung memiliki sahabat sepertimu."

"Dan dia tidak beruntung saat memilih keinginannya itu, Paman." Jimin menatap lelaki paruh baya di depannya. "Sejak kapan dia masuk ke sana?" tanya Jimin.

"Aku taunya dua tahun belakangan ini, tapi kau tau ... Yoongi sudah masuk markas sejak sekolah menengah pertama." Tuan Min menggeleng tak habis pikir dengan anaknya.

"Dia jenius bukan?" Kalimat Jimin penuh makna.

"Untuk apa semua itu aku banggakan, Jim? Dia satu-satunya bagiku dan istriku. Tapi anak itu ...." Tuan Min tak lagi sanggup melanjutkan kalimatnya. Mengingat bagaimana anaknya yang keras kepala membuat lagi dan lagi Tuan Min harus mengalah. Ia terlalu menyayangi anak semata wayangnya.

"Aku sudah membujuknya dengan berbagai macam cara. Namun kau tau sendiri dia keras kepala. Anak itu terlalu tau bahwa aku dan ibunya sangat menyayanginya dan tak bisa menolak keinginannya. Tapi ini ... Ya Tuhan, semenjak aku tau dia berada di sana. Aku tidak lagi mampu tidur nyenyak."

Jimin menghela napas. "Paman ... ini lah alasan terbesar aku menemuimu." Mata Jimin mulai menajam. "Tidak ada hal baik yang ada di masa depan jika Yoongi masih berada di sana, Paman."

"Apa maksudmu, Nak?"

"Aku percaya padamu Paman ... Yoongi tau siapa ayah dan ibuku. Dan aku baru tau siapa ayah dan ibuku yang sebenarnya. Dan kau tau, aku tidak mau nasib Min Yoongi akan berakhir seperti ayahku dan anak-anaknya akan berakhir seperti nasibku dan saudariku."

"Jim, maksudmu? Apa ... Ya Tuhan."

Jimin mengangguk, "Ya Paman ... ayahku tak mati begitu saja. Ini sebuah pembunuhan. Yoongi tau itu. Dia yang menemukan ayahku."

Terlihat kedua tangan Tuan Min yang saling meremas. "Mungkin tidak akan terjadi hal buruk jika orang yang membunuh ayahku ini tiada. Tapi kau tau, semua itu tidak berjalan dengan baik dan Yoongi tidak tau itu."

Raut ketakutan itu jelas terlihat dari gurat tua Tuan Min. Tak perlu Jimin menjelaskan lebih. Tuan Min tau sejarah singkat tentang markas tempat anaknya bekerja.

"Paman ...." Jimin menatap ayah sahabatnya itu sendu. Ia layaknya seperti seorang anak yang mengadu pada ayahnya tentang betapa kejamnya dunia. "Aku terlahir dengan mengorbankan ratusan nyawa orang ... apakah aku pantas bahagia setelah itu? Tentu tidak bukan? Dan kau tau aku harus menanggung penyiksaan ini sendirian."

5. Shadow In The Mirror - Park JiminWhere stories live. Discover now