16 - Our Photos

2K 306 28
                                    

Happy Reading ♡♡

- Yoon Hye Rim POV -

Sambil menunggu aktivitas mandi namja pervert selesai, aku memilih menjelajahi setiap sudut Flatnya.

Atmosphere rumah Yoongi benar-benar berbeda. Aku merasa lebih nyaman menghabiskan waktu disini, daripada dirumahku sendiri.

Kakiku melangkah menyusuri setiap bagian dari flatnya. Yoongi begitu kaya rupanya, aku terkagum dengam seleranya.

Tergambar jelas interior rumahnya begitu indah dan mewah, sama seperti senyuman dan wajah yang ia miliki, tanpa sadar bibirku melengkungkan senyuman, terasa senang apabila mengingat parasnya saat tersenyum padaku.

Uuuggh! Bukannya mengeluarkan senyum mengejek, yang membuat siapapun kesal.

Eh, Mengapa aku malah memujinya barusan? Aigo.. Yoon Hye Rim...

Perhatianku kemudian teralihkan pada sebuah Grand Piano cokelat yang berada di tepi dinding ruang tengah.

Sejak kapan Min Yoongi pandai bermain piano? Sebentar aku ingat-ingat dulu, apakah Yoongi menyukai musik, akhirnya aku ingat, benar dia menyukai musik, sangat menyukai musik .

Waktu kami masih bersekolah di Seoul High School, Yoongi mengikuti ekskul music and art, oh iya aku baru ingat sekarang.

Sayang sekali bakat Yoongi tidak ditoleransi oleh kedua orang tuanya, mereka meminta Yoongi untuk bekerja di perusahaan menggantikan posisi Appanya, sebagai pemilik perusahaan.

Dia memang anak lelaki yang penurut, meskipun dilarang untuk menjadi apa yang ia mau oleh kedua orangtuanya. Aku sedih sebenarnya melihat ia yang terpaksa menjalani hidup tak sesuai jalan dan keinginannya.

Puas melihat-melihat aku pun melenggang ke kamarnya. Merebahkan diriku disana, hingga mataku menangkap benda yang tak asing. Letaknya ada di sebelah komputer.

Otakku memerintahkan agar badan ini segera turun dari ranjang. Berjalan beberapa langkah, hingga benda tersebut semakin jelas, seperti bingkai foto tapi ada yang aneh.

Mengapa foto yang tercetak jelas adalah aku dan Yoongi Oppa?

Posisi kami begitu berdekatan, sangat dekat. Ia melingkarkan tangannya diperutku.

Tanganku dengan lancang mengambil bingkai foto berwarna putih itu, memandangnya lekat, tanpa sepengetahuan si pemilik.

"Kau masih memeliharanya dengan baik."

"Aku juga masih menyimpannya."

"Kau begitu tampan disini, entahlah semakin lama kau semakin tampan."

"Sayangnya aku tak bisa memilikimu, karena kau telah dimiliki orang lain"

'Mungkin aku juga salah terlalu mengharapkan dirimu.'

'Tak apa, hehe aku bodoh memang, karena baru menyadarinya.'

Perkataan Hyerin tempo itu mungkin benar, bukan mungkin tapi benar adanya. Persahabatan kami berdua mustahil bila tidak menimbulkan rasa dalam lubuk hati.

Aku baru menyadari, saat berada didalam rengkuhan tubuhnya terasa begitu nyaman sangat nyaman, bagaimana cara ia menenangkan aku yang terluka karena seseorang yang benci padaku, menyentuh keningku dengan bibirnya lembut waktu aku diterpa kehampaan akibat merasa sendiri, dengan yakin ia mengatakan bahwa ada aku disini yang akan selalu disisimu jadi, jangan menangis lagi.
Masih banyak bentuk kasih sayang yang ia beri padaku, sulit dihitung satu per satu.

Kupukirkan lagi baik-baik, jika benar dia telah mendapatkan belahan jiwanya, betapa luckynya wanita itu, dipertemukan Tuhan laki-laki seperti Oppa, harusnya wanita itu peka pada Oppa, bukan membuat Oppa sedih seperti tadi. Haish, aku juga terlalu berlebihan mengharap yang tidak-tidak darinya.

Lagipula aku terlalu cepat mencintai Yoongi, ngapain aku mencintai seseorang yang punya 'cinta lain' di hatinya, yang jelas-jelas bukan aku.

Ku pasrahkan semua pada-Nya, Ia pasti tahu yang terbaik untukku.

Maafkan aku masih sedikit :"( , aku sedang banyak pikiran OMG 😭😭😭😭. Maaf ga nge Feel, jangan lupa berikan Vote dan Commentmu guys!

𝐢 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮 | 𝑴.𝒚𝒈 ✓Where stories live. Discover now