38 - Hard Choice

1.6K 189 80
                                    

Happy Reading ☻

###

[Kim Taehyung POV's]

"Jadi bagaimana , deal?"
Hyerim masih memandangku dengan raut wajah yang tak bisa diartikan.

"Kau dengar aku?"
Panggilku sekali lagi, ia masih belum menjawab.

"Taehyung, mengapa kau nekat?"

Hyerim menangis, aku tidak salah lihat?  Wanita dihadapanku menangis.

Aku tidak tega melihatnya berlinang air mata begini.

"Hyerim - ah, uljima.."
Ibu jariku tergerak menyapu kristal cair yang mengaliri pipinya.

"Menyingkirlah!" Hyerim menepis uluran tanganku, padahal aku sudah berniat baik.

"Dengar Kim Taehyung, Yoongi adalah segalanya untukku! Dan kau berhentilah untuk memilikiku, ingatlah Hyeomi!"

"Hyerim, tunggu!"

Hyerim berlari memasuki rumah namun aku berhasil menangkap lengannya.

Hyerim berbalik , ia menatapku tajam.

"Sudahlah Kim Taehyung, everything is too late now!"

"Hyerim-ah! Berikan aku sedikit waktu untuk memperbaiki semuanya."

"Memperbaiki apalagi  Taehyung-ah?! Lagipula kau akan lebih baik hidup tanpaku."

"Hyerim, jeongmal mianhaeyo.. Semua ini bukan keinginanku sepenuhnya, percayalah."

"Jangan berkilah lagi Taehyung-ah. Sudah jelas semuanya.
Seharusnya dari awal tiada cinta  diantara kita.
Dan kau tahu, aku menyesal, sangat menyesal!"

Hyerim melepas paksa cengkramanku dia langsung pergi meninggalkanku masuk ke dalam.

Blam!

Debaman pintu memekik nyaring. Ia tertutup bersamaan dengan hati Hyerim untukku.

Aigo, Hyerim benar - benar marah sekarang. 

Akh! Bagaimana ini? 

Aku masih mencintainya. 

"Sial!"

 Aku memukul pintu rumahnya lalu merosot jatuh terduduk diatas lantai.

"Argh!" 

Teriakku emosi, sambil mengacak - acak rambut frustrasi.

Aku tidak boleh menyerah.

Menyerah bukanlah bagian dari kamus hidupku. 

Kau pasti bisa mendapatkannya, Taehyung.

Min Yoongi jangan salahkan aku jika kekasih tercintamu ini jatuh kedalam permainanku.

Dan untukmu Yoon Hyerim, kau ku pastikan bertekuk lutut padaku. Aku tersenyum dan mengakhirinya dengan tawa jahat.

"Sebaiknya aku pergi dari sini." 

Aku bangkit lalu  menaiki mobil yang tak jauh dari halaman rumah Hyerim.

***

"Kakak mengapa menangis?!"

Seru Hyerin ketika menuruni anak tangga. Hyerin baru selesai merapikan kamarnya. 

Kakaknya terus terisak bahkan semakin keras isakannya.  Beberapa kali ia menyeka matanya dengan tisu.

Hyerin langsung duduk disamping Hyerim. Ia panik bercampur khawatir.
Tadinya Kakaknya baik - baik saja sebelum bertemu tamu, mengapa sekarang malah begini.

"Ada apa denganmu, Kak?"

Tanya Hyerin sambil terus mengusap - usap punggung Hyerim, bermaksud menenangkannya.

Hyerim menggeleng,  "Tidak ada apa - apa." Jawabnya disertai senyuman sambil menghapus air matanya.

"Tidak mungkin, pasti terjadi sesuatu padamu."

***

[Min Yoongi's POV]

Prang!

Tiba - tiba saja gelas yang hendak ku gunakan terjatuh.
Ketika gelas terjatuh perasaanku mendadak berubah.
Berubah menjadi aneh, apakah ini semua pertanda?

Pertanda apa?

Aku takut terjadi hal buruk setelahnya.
Langsung ku bersihkan serpihan - serpihan kaca itu dari lantai.

Setelah selesai membersihkan aku   merasa ada yang hilang.

Hyerim, Yoon Hyerim mendadak aku teringat gadisku.

Sudah dua minggu ini kami tidak bertegur sapa lewat pesan maupun telepon. Kesibukan kemarin benar - benar membuatku tersiksa.

Aku jadi jauh dengan kekasihku, aahh menyebalkan.

Bagaimana dengan kabarmu, Yoonwol?  Apakah kau makan dan tidur dengan baik?

"Tuhan , ada apa ini?"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

To Be Continued...

𝐢 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮 | 𝑴.𝒚𝒈 ✓Where stories live. Discover now