Formasi yang diubah

15.5K 1.1K 41
                                    

Dia bukan orang asing bagimu. Entahlah, kamu merasa seperti itu. Atau mungkin kamu berfikir bahwa dia mirip dengan seseorang yang pernah kamu kenal ? Entahlah.

Seperti biasa, pelajar seperti kamu akan menjumpai seseorang baru setiap awal tahun ajaran baru, tentu saja di tempat belajar baru. Karasuno High School, di Prefektur Miyagi. Tak jauh dengan tempat tinggalmu. Hanya dengan berjalan, tak terlalu jauh, sekolah tersebut sudah didepan mata.

Kamu tak terlalu pintar, biasa saja. Kamu masuk ke Karasuno bukan karena 'lemparan' dari sekolah yang gagal kamu masuki. Ini memang murni kamu yang menginginkannya sejak awal. Masuk dengan jalur biasa, melewati test tulis, dan wawancara.

Dan akhirnya kamu masuk ke kelas 1-3. Bukanlah hal yang terlalu dipikirkan. Kamu tentu bersyukur dapat melanjutkan sekolah.

Kamu adalah orang pertama di keluargamu yang memiliki karakter tenang hampir dekat dengan cuek. Dan karaktermu membuatmu hanya mengenal beberapa orang yang dianggap teman. Orang yang duduk di depanmu, belakangmu, dan samping. Kamu dan mereka tak berniat berteman terlalu dekat, hanya sebatas 'simbiosis' saja.

Namun, setelah satu bulan nyaman dengan formasi tempat duduk yang telah dibuat, 'keanehan' muncul. Walikelasmu menginginkan pengaturan ulang tempat duduk. Kamu hanya dapat menghela nafas dan menerima. Kamu memang tak memiliki seseorang yang kamu benci, tapi itu merepotkan.

Dan akhirnya, formasi tempat duduk berubah.

Di depanmu, siswa lelaki dengan kacamata minus. Kamu mencolek bahunya dari belakang. Setelah siswa yang akan menjadi temanmu itu menoleh, kamu menyapanya.

"Hai, kau ingat aku? Aku (y/n). Mohon bantuan dan kerjasamanya untuk satu bulan kedepan, Mochita-san."
Orang yang disapa hanya mengangguk, kemudian kembali ke posisinya.

Meskipun kamu memiliki sifat cuek, tapi kamu dapat mengetahui semua nama siswa dikelasmu. Dan kamu bangga dengan itu.

Kemudian kamu memutar badan, menyapa teman yang bulan kemarin kebetulan sudah menjadi temannya.

"Hai, Hibiki. Mohon bantuan dan kerjasamanya lagi untuk satu bulan kedepan. Semoga kamu tak bosan jika aku akan selalu meminta pertolongan padamu."
Yang disapa mengangkat wajahnya dan kemudian tersenyum lebar.

"Nee, (y/n)-san, serahkan padaku."

Kamu sedikit senang mendengarnya. Gadis itu memang paling bisa diandalkan olehmu.

Lalu kemudian menengok kearah samping kananmu.

Ah, si maniak itu.

Kageyama. Ya, Kageyama namanya. Kami tak pernah dekat. Hanya pernah sesekali mengobrol, itupun soal piket atau tugas kelompok.

Dia sedang menumpukan kepalanya dalam lipatan tangan yang berada di mejanya. Sepertinya tertidur.

Kamu menggeser kursimu mendekatinya. Lalu mencolek bahu Kageyama yang lebar. Lebar, tentu saja. Itu tak membuatmu kaget. Diakan maniak voli. Voli kan olahraga.

Setelah kamu mencolek dan tak mendapatkan respon. Kamu terdiam. Berpikir. Sepertinya si maniak itu tertidur pulas.

Tentu saja, berangkat pagi buta untuk berlatih voli itu sangat melelahkan.

Ketika kamu akan mencolek atau bahkan akan menggoyangkan bahu lebarnya, tiba-tiba wajahnya berbalik menghadapmu yang sedang terdiam kaget. Masih dengan mata tertutup.

Apa dia sebegitu lelapnya tertidur. Kamu bahkan takkan pernah bisa tertidur dengan posisi seperti itu.

Entah sadar atau tidak, kamu memandang intens wajah terlelap Kageyama. Menurutmu, wajah tidurnya sangat berbanding terbalik saat dia dalam keadaan sadar.

Kamu merasa perasaanmu sedikit menghangat karena memikirkan itu.

Tapi kamu tak dapat memungkiri, bahwa kamu telah memperhatikan si maniak itu sejak sebulan lalu.

----------------

Thanks for read.

Saya berniat untuk membuat story ini multipart dengan cerita berbeda. Namun semuanya tentang Kageyama dengan reader-san.

See you next part !

All about Kageyama & You [KageyamaxReader]Where stories live. Discover now