Jealous (?)

3.5K 468 13
                                    

Seminggu setelah kejadian diatap dengan Kageyama, kini pertemanan kami masih belangsung baik. Tapi ada yang aneh pagi ini. Kageyama yang terlihat memasuki kelas dan segera duduk di kursinya. Bukan, bukan, bukan mengenai keanehan si setter yang datang pagi-pagi. Saat kamu yang menyapa Kageyama seperti biasa, si setter tentu membalasnya tapi segera memalingkan wajah. Ok, kamu tak terlalu aneh tentang hal itu.

Awalnya kamu menganggap Kageyama akan kembali seperti biasanya, tapi melihatnya yang terlihat tergesa saat mendengar bel istirahat siang, tanpa berbasa-basi denganmu membuatmu melongo dengan pikiran penuh tanya.

Setelah memastikan Kageyama telah berjalan jauh, kamu segera bangkit dari tempat duduk dan beranjak keluar kelas menuju kelas si jeruk. Menghiraukan teriakan Hibiki yang terdengar misuh-misuh ingin ditemani, karena ada sedikit masalah dalam hubungan asmaranya. Untuk kali ini kamu hanya bisa meminta maaf dalam hati pada temanmu itu. Wah, rasanya kamu sudah menirukan perilaku Kageyama. Walaupun tak sengaja.

Kamu berjalan dikoridor dengan langkah agak cepat. Setelah melihat pintu kelas 1-1 yang terbuka lebar, kamu segera mendekati pintu dengan cepat, hingga hampir menabrak seseorang yang akan keluar.

"A-ah! Gomennasai." Kamu menunduk pelan seraya menetralkan detak jantung karena langkah yang kamu bawa tadi yang tak bisa dibilang pelan.

"U-un." Jawab orang yang hampir ditabrak tadi. Mendengar suaranya, dia seperti laki-laki.

"(y/n)-san?!" Kamu mendongak. Ah, rupanya mencari keberadannya cukup mudah.

————————————————

"Ah, mengenai itu ya? Hm..?" Itu respon Hinata setelah kamu menjelaskan keanehan Kageyama sejak tadi pagi. Kini kamu dan Hinata berada di atap. Entah disadari atau tidak, akhir-akhir ini, kamu memang sering ke atap. Entah hanya untuk sekedar berdiam diri, atau membaca manga -ehem- romance. Dan dengan sebatang lolipop, Hinata bisa diajak berkompromi. Kamu menunggu penjelasan dari si jeruk yang masih dalam posisi berpikir.

Lima menit berlalu, dan kamu mulai jengah.

"Ah! (y/n)-san." Mendengar suara yang dikeluarkan Hinata, matamu terlihat berbinar.

"Ya. Bagaimana?"

"Ah e—eto. Sebernarnya, bolehkah aku minta satu batang lagi?" Ucap Hinata canggung. Kamu memandangnya bosan. Payah. Kamu kira, ah sudahlah. Kamu menghembuskan nafas lelah. Lalu merogoh saku rok, dan memberikan satu batang lolipop yang tersisa disana pada Hinata.

"Sankyuu, (y/n)-san!!" Kamu hanya diam. Tak mampu berkata apa-apa lagi. Dan rencananya, setelah ini kamu akan mengajak Hinata untuk ke kelas, karena waktu istirahat akan habis dalam beberapa menit.

"Sepertinya Kageyama cemburu, (y/n)-san." Kamu menoleh. Sepertinya dia memulai penjelasannya. Kamu menyiapkan telinga baik-baik.

"Kemarin, hmm" Hinata terlihat masih asik mengulum lolipop dimulutnya. Kamu agak kesal, namun harus sabar. Kemudian Hinata menarik batang lolipop dan meneruskan penjelasannya.

"Kau tahu. Kemarin kami selesai latihan, melihatmu keluar dari konbini di dekat lapang bermain." Hinata berhenti menjelaskan dan menjilat lolipop. Sepertinya memberikan lolipop pada si jeruk disaat seperti ini bukanlah keputusan bijak. Kamu menghela nafas.

"Lalu?"

"Ah, gomen gomen. Kami melihat, (y/n)-san keluar bersama seorang lelaki. Kau tahu sepertinya dia seumuran, atau bahkan lebih muda dengan kita. Tapi dia agak tinggi. Wajahnya tidak terlalu jelas, tapi aku yakin kalau perempuan bersamanya itu kau." Seorang lelaki? Kemarin sore memang kamu ke konbini setelah dari rumah mengambil pakaian untuk perayaan matsuri dan beberapa benda -ehem- yang dibutuhkan. Tentu sebelumnya kamu harus meminta kuncinya pada adikmu. Tapi sebelum itu, adikmu meminta untuk diantar ke konbini untuk membeli ramen cup dan beberapa makanan ringan, yang tentu semua itu harus kamu yang membayarnya. Dan ah, mengingat badan adikmu yang lebih tinggi darimu membuatmu cepat sadar. Mungkin Hinata dan Kageyama melihatnya saat keluar dari konbini, dan Kageyama salah paham, akhirnya seperti ini.

'Kageyama-kun cemburu?' Kamu mengembangkan senyum dan merasakan pipi yang menghangat.

"Ano, Hinata-san. Bisakah nanti kau menjelaskan ini pada Kageyama-kun? Sebenarnya—"

————————————————

Saat bel pulang terdengar, kamu segera mendekati tempat Kageyama yang terletak disamping tempat dudukmu. Tujuannya untuk mencegah Kageyama untuk 'kabur' darimu.

Menyadari kamu yang telah berada didekatnya, bahu Kageyama terlihat menegang sebentar.

"A-ano, (y/n)-san—"

"Kageyama-kun, arigatou ne. Suki dakara." Ucapmu dengan senyum serta rona yang menempel dipipi. Dan tanpa menunggu respon dari Kageyama, kamu segera menarik tas yang berada di mejamu, dan segera melarikan diri ke ruang klubmu.

Kageyama yang terkejut mendengar pernyataan darimu hanya bisa membelalakan mata, lalu menunduk untuk menyembunyikan senyum dan wajah yang sepenuhnya memerah.

————————————————

"Ano, Hinata-san. Bisakah nanti kau menjelaskan ini pada Kageyama-kun? Sebenarnya lelaki yang kalian maksud itu adikku. Kau tahu, lelaki memang cepat sekali tumbuh. Hahaha. Katakan pada Kageyama untuk tak terlalu khawatir. Karena aku takkan mengecewakannya. Eh!! Hi—hinata-san tak perlu menjelasakan semuanya. Ha—hanya menjelaskan seperlunya saja, oke? Nanti aku akan memberikan satu batang lolipop sebagai imbalannya."

————————————————

Yosh update tengah malam..
≧﹏≦

Thanks for read!!

izumikaori19

All about Kageyama & You [KageyamaxReader]Where stories live. Discover now