Indirect 'Kiss'

3.9K 424 15
                                    

"Eh, kau menjadikannya wallpaper, Kageyama-kun?" Tanyamu seraya menunjuk layar ponsel navy ditangan Kageyama dengan rona bahagia diwajahmu.

Sekarang memang sedang di jam istirahat makan siang. Dengan ditemani susu kotak dan beberapa potong sandwich, kamu bisa menikmati waktu istirahat dengan damai. Walaupun tak biasanya, mejamu dengan meja Kageyama serta Hibiki telah ditarik mendekat menjadi posisi yang lumayan nyaman untuk menikmati waktu istirahat bersama.

"A-ah, hmm." Sahut Kageyama sembil mengangguk, dan jangan lupakan semburat merah yang muncul dipipinya. Kamu tersenyum sambil menyahut senang.

"Aku juga!" Karena entah kenapa mood mu sangat bagus dihari ini. Mungkin karena sesuatu yang terjadi saat perayaan matsuri beberapa hari yang lalu. Kamu semakin melebarkan senyum.

"Kalian sudah sehati ya, hihihi." Cibir Hibiki yang diiringi kekehan geli. Kamu menatapnya tajam sambil menyela.

"Ini hanya wallpaper."

"Tapi wajah kalian memerah. Apalagi kau, Kageyama-san!" Cih, dia memang sangat senang menggoda kalian.

"Be-betsu ni." Ujar Kageyama pelan dengan wajah memerah total. Didalam hati kamu terkekeh geli.

"Su-sudahlah, Hibiki! Jangan menggoda kami." Ucapmu, karena tak cukup tahan dengan ekspresi Kageyama saat itu.

"Hahaha. Tapi kalian sudah sangat terlihat seperti sepasang kekasih. Dan melihat kelakuan (y/n)-chan yang tak ingin meminta kepastian, membuatku sangat kesal!" Ingin sekali kamu menutup mulut besarnya, atau bisa disebut seperti tempat sampah. Walaupun kata-katanya tidak kasar atau bukan perkataan kotor, tapi setiap ucapan temanmu itu cukup membuatmu tertekan. Yah, walaupun sedikit perasaan senang menghampiri hati, dan juga salahkan rona merah yang selalu datang disaat yang salah.

"U-urusai yo, Baka." Kamu menggerutu pelan, tak tahu kata-kata apa yang harus diucapkan. Kamu menyerah, meraih susu kotak didepanku dan segera menyedot isinya.

"Dan sekarang kau menjadi tsundere. Itu semua karena kau, maniak!" Kamu menatap tajam Hibiki, tak setuju dengan apa yang diucapkannya.

"Ma-maniak? Aku?!" Pekik Kageyama.

"Diam, Hibiki Aho!" Titahmu agak berteriak. Dan akhirnya, temanmu itu melanjutkan memakan bentonya setelah memberimu tatapan mendelik. Kamu tak peduli, fokus pada apa yang kamu lakukan, menyesap isi dari kotak susu yang hampir kosong. Kamu merasa aneh, cepat sekali habis?

"(y/n)-san, itu susu kotak milikku." Sebuah kalimat yang membuatmu terdiam. Menoleh sedikit pada si eboni. Kamu melepaskan bibir dari sedotan. Dan dengan wajah memerah tak karuan kamu gelagapan.

"Eh?!! Gomennasai, Kageyama-kun!!"

"Indirect kiss ?"

"Urusai, Hibiki! Ja—jangan memerah, Kageyama-kun! Aah, mou!"

————————————————

"Eh Tsukishima?! Sedang apa mematung disini? Kau menguntit seseorang ya?" Tanya seseorang dengan suara kencang ketika melihat lelaki tinggi berambut cerah yang menghalangi jalan dekat pintu kelas 1-3.

"Ah! Tidak." Yang ditanyai gelagapan namun tak diperlihatkan secara langsung. Setelah menyadari siapa yang telah memergokinya, si tinggi segera melangkah cepat meninggalkan seseorang dibelakangnya yang terlihat sebal.

"Oy Tsukishima! Jangan mengabaikanku!!" Ucap yang merasa ditinggal pergi begitu saja oleh si pirang tinggi. Langsung saja segera menghadang Tsukishima.

All about Kageyama & You [KageyamaxReader]Where stories live. Discover now