Pernyataan Cinta?| Kuserahkan Padamu

4.1K 476 61
                                    

"Huwaa! Yang benar?" Pekikan Hibiki membuatmu refleks menunduk serta mencubit agak keras pinggang gadis itu. Kalian masih berada di koridor dekat pintu masuk kelas satu yang lainnya. Tentu saja kerusuhan menjadi hal yang harus kamu hindari. Dan lagi, jangan lupakan beberapa siswa serta siswi yang memandangmu dengan pandangan yang berbeda-beda. Beberapa dengan pandangan menggoda, dan beberapa ada pandangan intens yang cukup membuat bulu roma berdiri.

Kamu memang sadar, setelah tersebar mengenai kabar tentang kedekatanmu dengan Kageyama, orang lain mau tak mau mulai menoleh kearahmu. Tentu dengan wajah cantik dan manis yang tak sengaja kamu sembunyikan melalui tingkah cuek, wajar akan dengan cepat mendapat pengangum serta tatapan memuja. Serta mengenai respon yang sebenarnya tak berpengaruh apapun pada hubungan-ehem- kamu dan sang setter, kamu merasa dan menyadari, itu semua agak sedikit mengganggu.

Beberapa respon positif hanya didapat dari lingkungan dalam kelas, terlebih itupun entah 'benar-benar' merupakan respon positif atau hanya mengejek. Sedangkan dari luar kelas, mereka yang mengagumimu tentu saja sangat menyayangkan kedekatanmu dengan setter berwajah tertekuk itu.

'Haah, ini merepotkan.'

"Ittai yo! Tapi bukankah bagus? Dan apa (y/n)-chan tak mau hubungan kalian diperjelas?" Ujarnya seraya mengusap pelan area yang terkena cubitanmu. Dan kamu mencoba untuk berbicara lebih pelan dengan teman berisik didepanmu, mengingat beberapa siswa menolehkan pandangan kearah kalian.

"Kau tahu kan, aku tak sesuai dengan karakter itu. Dan lagi, aku tak terlalu ingin dengan yang namanya ikatan. Setidaknya untuk sekarang ini." Jelasmu. Tadinya kamu yang hanya ingin menceritakan kegiatanmu kemarin, dan tentu saja berkaitan dengan setter bermata tajam itu, tapi hanya memunculkan amarah yang tak diinginkan. Kamu mencoba menenangkan diri. Sebenarnya apa maksud mereka mengenai 'memperjelas hubungan'? Bahkan kamu nyaman dengan semua ini. Kageyama pun tak mempermasalahkannya, bahkan kamu tak pernah melihat ia membuka mulut untuk sekedar memberi penjelasan atau bahkan sanggahan. Kamu mengusap wajahmu pelan.

"Apa kau terganggu dengan pengagum yang tidak bisa dikatakan sedikit, yang selalu menyelipkan surat beraroma wangi di lokermu?" Ucapan yang dikeluarkan Hibiki dengan nada tegas membuatmu kaku seketika. Ah, kamu tidak memikirkannya, apakah karena hal itu? Kamu terdiam, pandanganmu kosong. Melihat keadaanmu sekarang, Hibiki menarikmu untuk mengikuti langkah kecilnya.

"Kau sedang tak baik, sebaiknya istirahat di ruang kesehatan saja." Mendengar itu, kamu berhenti seketika. Memejamkan mata dan berbisik.

"Ini tak lucu. Aku berantakan karena hal sepele seperti ini?" Bisikmu dengan nada yang ditekan. Ingin sekali menertawakan diri sendiri. Hingga sebuah sapuan tangan halus terasa di kulit area tanganmu. Kamu membuka mata, menoleh.

"Jika ini hal sepele, kau tak akan sampai seperti ini." Ucap Hibiki pelan. Kamu menghembuskan nafas lelah.

"Aku tak apa. Sebaiknya kita ke kelas." Kamu mencoba tersenyum. Dan tentu dibalas dengan senyuman juga oleh Hibiki yang berada di sampingmu. Tak menyadari sepasang mata dengan iris cerah dengan kilatan aneh yang sedari tadi menyimak percakapan kalian.

————————————————

Esok harinya, pagi-pagi sekali, dan sepertinya si pelaku telah mengetahui targetnya yang selalu sampai disekolah sangat pagi, dan lihat, sebuah amplop telah tergeletak diatas meja. Kamu yang baru saja sampai diruangan kelas yang jelas masih sepi segera mengedarkan pandangan seraya mengambil amplop itu. Mengamatinya dan membuka isinya pelan.

Sebuah kalimat yang tertulis rapi menjadi fokusmu. Membacanya pelan.

(y-n)-san e,
Temui aku saat istirahat makan siang nanti diatap.

All about Kageyama & You [KageyamaxReader]Where stories live. Discover now