Bonus V : Apa ini?

3.3K 283 23
                                    

"Jadi, bagaimana kencan kalian?" Hibiki mulai membuka celotehannya. Kamu memutar mata. Kageyama menatap datar.

"Apakah hal itu memang harus kita bahas?" Ujar kamu sambil memainkan pulpen ditangan, menumpukan kepala pada sikut. Bosan.

"Ayolah, setidaknya ceritakan padaku saja." Pinta Hibiki lagi.

"Tidak." Jawab kamu. Sepertinya Hibiki itu seorang masokis akut. Pekan lalu, setelah lancar melakukan 'usaha'nya, Hibiki kena damprat Kageyama dan Hinata. Sebenarnya yang mengeluarkan ancaman verbal hanyalah Hinata, Kageyama hanya 'menatap'. Sungguh berkesan.

"Eeh nande??"

"Karena kau akan memberitahukan pada siswa lain." Jawabmu enteng, dalam hati agak kesal padanya.

"Aku takkan melakukannya!" Elak Hibiki. Kamu terdiam. Kageyama masih menatap datar, tak mengerti dengan jalan pikiran teman 'baik'mu itu.

"Baik, aku minta maaf soal yang kemarin kemarin. Jadi, ayolah.." Lanjut Hibiki dengan mengeluarkan tatapan anjing yang menurutnya menggemaskan, tapi di mata mu dan Kageyama itu seperti tatapan anjing liar yang kelaparan.

"Kau mengatakan hal yang sama minggu lalu." Ucapmu, merasa sudah tak tahan lagi. Mengerti suasana hatimu, Kageyama mulai angkat bicara.

"Maaf kami tak bisa percaya lagi padamu, Hibiki-san."

"Kau dingin sekali, Kageyama-kun~" Kageyama hanya mengendikkan bahu pelan.

"Kei." Kamu bergumam setelah bayangan sosok dengan kacamata mendekatimu. Mendengar kamu bergumam, Hibiki dan Kageyama menengok seseorang yang mulai mendekat. Setelah Tsukishima berada di jangkauan, Hibiki mulai berceloteh yang sama sekali tidak digubris Tsukishima.

"Ah, Tsukishima dari kelas sebelah ya? Ingin bertemu (y/n)-chan? Oh ya kali ini apa? Apa tentang Sugawara-senpai?" Tsukishima seperti tak mendengar apapun hanya menatapmu sambil mengangsurkan kertas.

"Aku hanya ingin mengingatkan sekarang ini 'fase menstruasi'." Ucap Tsukishima dengan wajah datar. Kamu tersenyum miring, mengerti apa maksudnya. Berbeda dengan Kageyama yang melotot dan Hibiki yang membentuk mulut seperti huruf o.

"Aku benar-benar tak mengingat itu, Kei. Dan omong-omong kenapa kau mau disuruh ini itu olehnya?" Ujarmu seraya mengambil kertas itu di tangan Tsukishima, menelitinya sebentar, dan memasukannya kedalam saku rok.

"Jangan membuat hal itu terdengar ambigu, nona." Ucap Tsukishima sedikit tersenyum miring. Kamu terkekeh lalu berujar.

"Kau yang membuatnya ambigu dipikiranku, uke-chan~"

Kepala Tsukishima berkedut lalu berbalik pergi.
"Urusai. Aku pergi."

"Sankyu." Ucapmu, yang direspon Tsukishima tanpa berbalik dengan lambaian tangan.

"Fase menstruasi? Sebenarnya apa hubunganmu dengan Tsukishima, (y/n)-chan?" Tanya Hibiki penuh selidik. Kamu tertegun. Ah, menengok kearah kekasihmu, dan berharap dia tak berpikir macam-macam.

"Aku juga ingin mengetahuinya. Dan juga, apa itu?" Ujar Kageyama, kamu terdiam sebentar, lalu menyeringai.

"Aku dan Kei sebenarnya," Sengaja kamu potong, lalu melanjutkan, "Sebenarnya, saudara kandung. Ayah dan ibu kami bercerai, dan akhirnya kami berpisah. Dan aku baru mengetahui kenyataan itu beberapa minggu yang lalu."

"Jadi?" Ujar Hibiki dan Kageyama bersamaan. Kamu hampir saja tertawa.

"Tentu saja itu bohong. Mana ada yang seperti itu menempel di garis takdirku. Drama sekali~ ITTAI YO!" Dan kepalamu menjadi sasaran empuk bagi yang sedang emosi.

"MASUK JURANG SANA!" Sembur Hibiki. Kamu mengelus kepalamu sendiri sambil terkekeh.

"BAKA!" Gumam Kageyama. Kamu tersenyum jahil.

————————————————

"Ah ya, (y/n)-chan. Aku penasaran kenapa kau memanggil Tsukishima dengan nama depan? Kageyama-san selalu memasang wajah seperti hantu setiap kau memanggilnya 'Kei~'." Kamu terdiam, berfikir. Hibiki sudah pasti penasaran. Kamu mencoba menjawab jujur.

"Um, dia yang memintanya. Awalnya aku sendiri yang menggodanya dengan nama depan miliknya, saat aku memanggil nama keluarganya, dia malah memintaku memanggilnya Kei." Kamu mencoba menjawab sambil merapikan isi tas. Sudah lewat waktu pulang. Kebetulan Hibiki ada kegiatan klub, dan seperti biasa, kamu malas pulang. Sekalian saja menunggu Kageyama selesai latihan klub.

"Apa kau 'main belakang'?" Pertanyaan Hibiki membuat kamu membatu, tak percaya. Apa kamu terlihat seperti playgirl atau semacamnya? Saat kamu berkaca, yang terlihat malah seorang fujoshi penyendiri.

"A—apa? Tentu saja tidak!" Kamu mengelak.

"Hm, ya. Lagipula Tsukishima selalu memandangmu seperti memandangnya pada sepatu kotor." Ujar Hibiki. Kamu melongo. 'Sepatu kotor? Aku? Jadi Sugawara menyukai tipe gadis sepatu kotor?' Tunggu, kenapa bawa-bawa Sugawara? (Author mijit pelipis)

"Be-benarkah?" Ucap kamu dengan tergugu. Suram

"Ah, aku harus ke ruang klub. Jaa nee!"

"Benarkah? Aku seburuk itu di mata tiang listrik kacamata sialan?" Kamu bergumam. Entah kenapa kamu malah emosi pada si kacamata. Namanya juga cewe PMS. Tuh, jadi ingat Tsukishima lagi. Kamu memijit kening lalu menenggelamkan kepala kelipatan tangan diatas meja.

"Eh, (y/n). Doushita?" Kepala Kageyama dipenuhi tanda tanya, melihat kekasih yang seperti sedang dirundung pilu.

————————————————

Kabooorrr!! /dikejar reader, digusur, diikat, diarak keliling bundaran HI/

Gaje? Tambah gaje? Makin gaje? Huhuhu.. Saya sudah mengerahkan seluruh isi otak kosong saya. Gomen. /sujud/

Ah, ya. Saya berniat buat story lagi. Fandom Haikyuu! Lagi. (Kalo gak lupa)/digantung/

Jadi,

Jadi,

Ini end ya?

END ?

Saya juga masih pikir-pikir, masih ragu. Hehe.

Thanks udah baca dan vote.
Saran dan masukan, akan sangat saya terima.

See ya,

izumikaori19

All about Kageyama & You [KageyamaxReader]Where stories live. Discover now