Diskusi dan Rona

4.5K 665 27
                                    

Kamu terdiam tak percaya dengan wajah merona. Sedangkan Hibiki yang duduk di belakangmu hanya terkikik sambil terus berkoar-koar menggodamu. Apa yang tertulis di papan tulis itu, bohongkan?

Yang tertulis di depan adalah kelompok untuk mengerjakan diskusi. Walau hanya untuk dua jam kedepan. Dan parnermu untuk dua jam kedepan adalah, Kageyama Tobio. Kamu hanya perlu menenangkan diri. Kamu tidak ingin salah tingkah di depan orang itu.

Kamu menolehkan ke meja di sampingmu. Ternyata dia juga sedang memandangmu. Menyadari hal itu, kalian menjadi salah tingkah. Hibiki dibelakangmu semakin berkoar-koar.

Setelah sepuluh menit menenangkan diri. Kamu menoleh ke arah Kageyama. Tentu saja, mengerjakan tugas walau tanpa didampingi oleh pengajar harus dikerjakan sampai tuntas.

"Kageyama- san." Ucapmu pelan tapi dapat terdengar oleh orang yang bersangkutan. Yang bersangkutan menoleh. Mengerti tatapanmu, Kageyama segera bangkit dan segera menduduki kursi dibelakanmu. Ah, kursi Hibiki kosong karena mendekati patrnernya. Kamupun segera bangkit, menarik kursi dan menyatukan meja dengan milik Hibiki yang di duduki Kageyama. Setelah kamu menduduki kursimu, suasana diantara kalian mendadak canggung.

'Ah, baiklah. Sekarang aku memiliki partner seperti Kageyama. Dia tak bisa ku andalkan, mengingat seluruh nilai test nya,' Kamu meliriknya sebentar lalu menggeleng-gelengkan kepala.

'Di-dia.. Tidak, tidak. Aku harus serius sekarang. Lagipula ini hanya diskusi. Baiklah, Ganbatte (y/n)'

"Nee, ano saa, kita mulai diskusinya." Ujarmu kemudian, untuk menghilangkan suasana canggung diantara kalian. Tapi tiba-tiba ingatan kemarin saat sebelum pulang, dan Kageyama pamit padanya dengan nada malu-malu. Ah, kamu menggelengkan kepala lagi.

"Osu. Yoroshiku." Bisik Kageyama dengan wajah gugup.

Secara keseluruhan, kegiatan diskusi dengan partner mu berjalan lancar. Sebenarnya tidak bisa disebut diskusi. Orang itu hanya mengangguk jika dia mengerti dengan yang kamu katakan, atau mengerutkan kening jika dia tak mengerti sama sekali.

Setelah kesimpulan dikumpulkan, kamu merasa sangat senang.

'Seperti inikah rasanya mengerjakan tugas tanpa bantuan orang lain. Walau ada sedikit bantuan dari Kageyama', memikirkan itu kamu hanya tersenyum maklum.

Dapat terlihat Kageyama sudah menempati kursinya. Kamu segera menarik kursi serta meja untuk mengembalikan ke posisi semula. Lalu kamu segera mendudukinya. Menghela nafas sambil memandang kearah luar jendela yang sudah menjadi kebiasaanmu.

----------------

Waktu istirahat makan siang pun kamu masih bertahan dengan posisi itu. Hanya bergerak sedikit untuk mengambil sandwich di loker bawah meja, itupun hanya tangan saja yang bergerak. Mengunyahnya pun tanpa mengalihkan pandangan. Hibiki? Dia pasti sedang makan siang dengan pacarnya. Huh, enaknya punya pacar. Eh, kenapa kamu tiba-tiba berpikir seperti itu? Dan kenapa bayangan Kageyama terlintas dikepalamu, membuat pipimu menghangat. Namun sebuah bayangan didepanmu yang agak mengganggu, membuatmu, tidak, bahkan seisi kelas memandang kearahmu. Ah, ternyata Kageyama.

"Ano saa, terimakasih telah menjadi partnerku saat pelajaran tadi. Dan, ma-maaf, aku hanya bisa memberimu ini." Kageyama mengatakannya dengan muka datar tapi dengan rona diwajah, membuat wajahmu juga merona. Kageyama meletakan satu kotak susu di mejamu, ah susu kotak yang biasa dia minum.

Bisik-bisik seisi kelas terdengar oleh telingamu membuat wajahmu memerah padam. Tak peduli dengan sandwich yang kamu makan tergeletak saja di mejamu.

"Ah, ie. Tapi, a-arigatou ne." Ucapmu sambil mencoba tersenyum hingga kedua matamu menyipit, tak memikirkan efeknya untuk orang didepanmu.

"Woaah, yappari. Kau sangat aneh hari ini, Kageyama-kun. Dan ku kira, susu itu, kau akan memberikannya padaku." Ujar si rambut jeruk yang ternyata sudah ada di samping Kageyama. Suaranya yang memang 'cukup' nyaring, membuat godaan terdengar semakin jelas.

"Urusai, boke!!!" Bentak Kageyama dengan wajah kesal, jangan lupakan rona merah semakin tergambar jelas diwajahnya, sambil menarik Hinata keluar kelas.

Kamu segera menggapai susu kotak di depanmu. Menimangnya, dan mengalihkan pandangan ke arah jendela, pura-pura cuek. Tapi sebenarnya, hatimu bergemuruh, dan wajahmu sudah sewarna kepiting rebus.

'Arigatou, Kageyama-san.'

----------------

Update ...

Thanks for reading and vote.

Love you all ≧﹏≦

All about Kageyama & You [KageyamaxReader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang