~ The Real of Taehyung. ~

4.5K 377 1
                                    

.

Author pov.

Taehyung berlari dengan tergesa-gesa dilorong sebuah rumah sakit. Ia menuju ke sebuah ruangan. Ruangan itu sudah dekat dengannya.

Cklek!

Taehyung membuka pintu kamar rawat dengan kasar. Nafasnya terengah-engah. Keringat terlihat membanjiri tubuhnya. Mata Taehyung menatap beberapa orang yang ada didalam kamar itu. Dan mata Taehyung terhenti pada sosok yang terbaring diranjang. Park Jungkook. Ya, Taehyung berada dimana Jungkook dirawat.

Jungkook terkejut ketika melihat Taehyung disana dengan nafas terengah-engah. Pikiran Jungkook ketika melihat Taehyung adalah ketika diriny dibully dulu. Tapi, Jungkook buru-buru menghilangkan pikiran buruknya mengenai Taehyung.

"Kim Taehyung-ssi?"

Taehyung berjalan mendekat ke Jungkook ketika Jungkook menyebut namanya. Tidak. Lebih tepatnya, nama lengkapnya. Taehyung menatap Jungkook yang terbaring lemah. Wajahnya terlihat pucat meski tidak sangat jelas.

"Jungkook.. mianhae."

Jungkook terkejut mendengar Taehyung memanggil namanya. Selama ini Taehyung hanya memanggilnya dengan sebutan nerd. Dan sekarang Taehyung memanggil namanya.

"Mianhae, Jungkook. Nado jeongmal mainhae.. hiks.. hiks.." Taehyung terisak ketika meminta maaf pada Jungkook.

"Taehyung-ssi.. kenapa kau menangis? Aku sudah memaafkanmu sebelum ini. Tenanglah."

Taehyung tak berhenti menangis meski Jungkook memintanya untuk berhenti. Taehyung tau kesalahannya pada Jungkook begitu banyak. Ia tak percaya jika Jungkook memaafkannya semudah itu.

"Ada apa ini? Apa yang sebenarnya terjadi?" Seokjin menatap bingung dua manusia dihadapannya itu. Begitu juga Jimin.

Taehyung berjalan mendekat ke Seokjin dan Jimin. Ia tau siapa yang ada dihadapannya. Mereka adalah dua hyung Jungkook.

"Jeosonghamnida, hyung. Nado jeongmal jeosonghamnida. Aku selalu menjahili Jungkook disekolah. Aku tak pernah baik terhadapnya."

Greb!

Seokjin mencengkram kerah seragam Taehyung. Matanya merah menahan marah. Mendengar jika Taehyung selalu menjahili Jungkook disekolah, membuat emosinya tersulut.

"Mwo? Kau- berani-beraninya kau?!"

"Hyung.." Seokjin hendak melayangkan pukulan mentahnya kearah Taehyung, namun terhenti ketika suara Jungkook menyadarkannya. Seokjin melepaskan cengkramananya dan berusaha menahan emosinya.

"Aku tau kenapa Taehyung selalu menjahiliku. Dia hanya ingin berteman denganku. Hanya saja, caranya sedikit berbeda dari yang lainnya." Jungkook mencoba menjelaskan. Taehyung terkejut mendengar penjelasan Jungkook. Ia tak menyangka jika Jungkook tau tentang dirinya.

"Taehyung sangat kesepian, hyung. Ia tak punya teman sama sekali. Dia tak seperti diriku. Aku masih punya Mingyu sebagai temanku."

Taehyung menunduk ketika mendengar penjelasan Jungkook. Air matanya kembali menetes. Mengalir membanjiri pipinya. Ia tak kuasa menahan tangisnya ketika Jungkook mengatakan hal itu. Bagaimana mungkin dirinya tak mengetahui hal itu?

Dan hari itu juga, Jungkook memberi tau kebenaran tentang Taehyung yang ia tau melalui tingkah Taehyung selama ini.

.

.

Taehyung pov.

Aku duduk ditaman rumah sakit. Pikiranku melayang kemana-mana. Aku masih mengenakan seragam sekolah. Ketika Jungkook mengatakan alamat rumah sakit dimana Jungkook dirawat, aku segera berlari kerumah sakit itu. Aku rela membolos agar dapat bertemu dengan Jungkook dan meminta maaf atas semua kesalahanku.

Puk!

Aku menoleh dan mendapati Seokjin hyung duduk disampingku. Aku menghapus air mataku.

"Oh, Seokjin hyung?"

"Kau tau namaku?" Aku mengangguk.

"Arraseo, itu artinya kita tak perlu berkenalan. Mian, tadi aku terlalu emosi."

"Aniya, hyung. Jika aku ada diposisimu, aku akan melakukan hal yang sama." Aku tersenyum kearah Seokjin hyung.

"Kau teman Jungkook kan? Tolong jadilah teman yang baik untuk Jungkook setelah ini."

"Hah?"

"Jangan menjadi sepertiku. Hyung yang tak baik untuk Jungkook."

"Hyung.."

Seokjin hyung hanya menghela nafas rendah. Ia menundukkan kepalanya, menyembunyikan wajahnya. Aku bisa melihat kesedihan tersirat diwajahnya. Aku mengalihkan padanganku kearah lain. Aku tak ingin membuat Seokjin hyung merasa tak enak.

.

.

Author pov.

Hari sudah sore, Taehyung berpamitan pulang pada Jungkook. Seokjin dan Jimin juga harus pulang sekarang. Saein yang menjaga Jungkook saat ini. Jungkook berbaring menatap langit-langit kamarnya.

Cklek!

Jungkook melihat sosok yeoja masuk bersama dengan namja yang dikenalnya. Hyeora dan Mingyu. Jungkook tersenyum menyambut kedatang mereka berdua.

"Eotteohkae?"

"Gwenchana."

"Aish, andai ada ajang penghargaan yang mempunyai kategori 'namja yang sering berkata gwenchana' kau pasti akan masuk dan menang." Jungkook hanya tersenyum menanggapi perkataan Mingyu.

"Jungkook-ah.. neo jinjja gwenchanayo?" tanya Hyeora dengan nada lembutnya.

"Ne. Jinjja gwenchana." Jawab Jungkook dengan menampilkan senyumnya.

"Syukurlah."

Jungkook menatap Hyeora dengan tersenyum. Padahal kemarin mereka melepas rindu dan sekarang mereka sudah merindukan satu sama lain.

Mingyu melihat dua insan manusia dihadapannya ini. Mingyu tersenyum melihat tingkah dua orang didepannya ini.

"Ya! Apa kalian akan terus berpandangan seperti itu?"

Jungkook dan Hyeora tersadar ketika mendengar suara Mingyu. Jungkook menatap kesal kearah Mingyu. Jungkook berjalan dengan tak berdosa duduk disofa. Hyeora hanya menundukkan kepalanya, menyembunyikan wajahnya yang pasti sudah memerah.

Aish, neo ya! Sahabat macam apa kau ini, selalu merusak suasana saja. Awas saja nanti kau, Mingyu-ya.

.

TBC

Last Day For Me [END]Where stories live. Discover now