관련

6.7K 468 37
                                    

©Xyryllchia2017©



Yoona melirikan matanya pada object yang 'sepertinya' memang mencuri perhatiannya. Seorang namja tinggi, berkulit pucat, rambutnya terlihat halus berwarna silver semi kebiruan, berhidung mancung dengan wajah super dingin andalannya.

Matanya tertuju pada sesuatu yang dikenakannya. Kemeja bergaris berwarna biru pastel dengan celana semi jeans berwarna biru dongker dan sepatu cats putih, badannya tegap membuat siapapun pasti terkagum-kagum melihatnya. Termasuk Yoona.

Oh tidak, hanya mengagumi betapa indahnya style yang Sehun miliki, bagi seorang calon designer seperti Yoona, mendapatkan Muse itu cukup sulit. Dan Voila~ tanpa izin Yoona menjadikan Sehun sebagai 'muse'nya. Tidak lebih. Karena Yoona 'sangat' tidak dekat dengan sang idola kampus.

Tangannya lalu bergerak lincah diatas kertas sketch book miliknya. Beberapa kali matanya masih melirik Sehun yang masih berdiri diantrian stand makanan.

"Sebaiknya kau datangi saja dia, lalu memintanya dengan baik-baik menjadi Muse mu" ucap Boyoung ikut memperhatikan Sehun.

"Tidak mau" jawab Yoona singkat diikuti dengusan Boyoung.

"Habiskan dulu rotimu Yoong" ucap Irene lembut di hadapannya.

Yoona memandangnya sejenak sebelum akhirnya kembali tertuju pada lembar sketch nya. "Nanti saja" jawabnya singkat.

°°°©Xyryllchia©°°°

Yoona segera merapihkan bukunya lalu berjalan ke luar kelas. Mencari keberadaan Irene dan Boyoung yang sedari tadi ramai di grub chat.

"Kajja~" ucap Boyoung semangat dan memimpin jalan.

Ya... kali ini Yoona tidak bisa membantah ajakan Boyoung untuk berjalan sebentar setelah kuliah ke cafe, bukan karena apa. Tapi karena Boyoung mendapat informasi jika 'Muse' Yoona juga sedang hangout disana.

"Aku juga harus ikut?" bisik Irene berjalan disamping Yoona. Tangannya bergelayut erat di lengan Yoona.

"Akan kubunuh jika tidak" bisik Yoona membalas Irene yang terkekeh pelan.

Irene yang mengambil alih kemudi karena alasan yang sangat tidak masuk akal disampaikan Boyoung, membuat Irene hanya pasrah. Sedangkan Yoona asik duduk di bangku belakang, asik merauti alat gambarnya.

"Dengar Yoong, ini adalah acara 1st anniversary cafe sepupuku, jadi kumohon jangan terlalu fokus untuk berkarya, call?" ucap Boyoung memohon setelah melirik Yoona dari spion.

"Lalu untuk apa aku kesana jika tidak sepenuhnya kumanfaatkan untuk tugas akhirku?" jawab Yoona seakan mengelak bahwa ia hanya akan memandangi Sehun di sana.

"Tsk~ aku sudah berbaik hati memberitahumu jika ada Sehun juga disana. Tapi kau tidak mau menghargai sepupuku?" sergahnya lagi kini berbalik kearah Yoona yang ada dibelakangnya.

"Terserah" jawab Yoona singkat. Lalu kembali sibuk merapihkan alat-alat gambarnya.

"Awas saja kau..." ancam Boyoung singkat lalu kembali membenarkan posisi duduknya.

°°°©Xyryllchia©°°°

TRING.........

"Jieun~ah......" teriak Boyoung riang lalu menghambur IU yang sedang berjalan kearahnya.

Cafe ini terlihat 'sangat' lebih ramai dari biasanya karena acara special yang diadakan. Yoona dan Irene berjalan perlahan memasuki cafe yang hampir seluruh tempat duduknya dipenuhi pelanggan. Mungkin karena saat seperti inilah harga akan ada diskon, jadilah pelanggannya membludak dari biasanya.

"Eonni~" rengek IU menyapa Yoona dan Irene seraya memeluk mereka bergantian.

"Selamat ya Jieun" ucap Yoona setelah selesai memeluk dan sedikit cium pipi kanan dan kiri.

"Gomaweo eonni~" ucapnya cute.

IU memang sangat imut, terkadang Yoona dan Irene sedikit cemburu. Keluarga Boyoung memiliki keturunan seperti ini. Padahal jika orang-orang tahu umur IU tidak begitu jauh dari mereka tapi wajahnya seperti siswa SMA, mereka akan terkejut.

"Terimakasih sudah datang, biar kuantar ke meja kalian" ucap Hyunwoo (adik IU) ramah seraya mengantarkan Yoona dan Irene kesalah satu meja, sedangkan Boyoung kebelakang mengikuti langkah IU.

Tangan Yoona kemudian sibuk membuka tasnya sebelum akhirnya ditahan oleh tangan Irene.

"Tidak bisakan kau menggunakan latihan seperti yang pernah ku sarankan padamu?" ucapnya melempar raut 'tidakkah kau ingat yang kusampaikan saat kau menginap di rumahku?'

"A-aku,, tidak ya-yakin" jawab Yoona kemudian.

"Bagaimana bisa berhasil jika belum kau coba Yoong? Kau sendiri bukan yang mengatakan jika tidak ingin sampai Sehun tahu jika kau menjadikannya muse tanpa izin terlebih dulu? Lagi pula ini acara yang berarti untuk Jieun, pikirkan perasaannya jika kau hanya fokus pada kerjaanmu" jelas Irene panjang lebar. Membuat Yoona mengurungkan niatnya untuk mengeluarkan alat-alat andalannya.

Matanya kemudian menangkap seseorang. Ya... seseorang yang baru saja masuk dengan beberapa orang lain dibelakangnya, membuat pelanggan wanita yang memenuhi cafe terpaku. Termasuk Yoona, barang sedetik kemudian dengan sangat sigap Yoona menyembunyikan wajahnya dengan memandang bahu Irene yang duduk di sebelahnya dan beberapa helai rambutnya yang panjang tak terikat.

"Wae?" tanya Irene bingung.

"Diamlah sebentar"  rajuk Yoona mencengkram lengan Irene sedikit kencang.

"Oh Yoong, dia hanya Sehun. Kumohon jangan bersikap seperti ini. Bisa-bisa dia menganggapmu sebagai penggemar rahasianya..."

"Animnida..." ucap Yoona sedikit agak keras menolak telak ucapan Irene yang kini sedang tertawa geli.

"Noona ini pesanannya..." ucap Hyunwoo seraya meletakkan 3 gelas dengan isi yang berbeda.

"Pelayan~"

"Ne, noona selamat menikmati" ucapnya ramah lalu beranjak setelah dijawab tak kalah ramah dengan Irene dan Yoona.

"Yoong~~ Ireneeeee..." ucap Boyoung panjang seraya berlari-lari kecil dan sedikit menari ala balerina yang tidak lulus saat tes menuju meja Irene-Yoona.

"Sssstttt...kau tidak bisa mengecilkan suaramu, huh?" sergah Yoona lalu menariknya sebelum akhirnya mendoronnya untuk duduk didepannya.

"Wae... Wae...?" tanya Boyoung bingung melihat Yoona langsung menunduk dalam seraya menyesap minumannya. Sedangkan Irene hanya memberi sinyal dengan dagunya. Diikuti Boyoung yang memutar tubuhnya untuk memastikan apa yang Irene maksud.

"Ahh...... Arra~" ucap Boyoung kembali menghadap Yoona dengan raut wajah yang sulit dimengerti.

°°°©Xyxryllchia©°°°

Yoona melempar tasnya sembarang lalu menghempaskan tubuhnya di ranjang queen size miliknya dengan nafas gusar.

Dilirik sebentar tasnya yang sudah terbuka dan menampilkan sedikit pucuk sketchbook miliknya.

"Apa aku bisa?" ucapnya kemudian tatapannya berubah nanar.

.
.
.
.
.
.

Hai guys~
thanks for read this story...
Ceritanya memang dibuat sedikit di setiap partnya, jadi mohon dukungannya 🙏

See You Soon 🙈

Sincerely,

Lyxia Ekxyryll Edhema Charlotte

Your Sigh // SeYoon Where stories live. Discover now