Second Kiss?

1.2K 161 56
                                    

----------※Keep Breathing※----------
B

GM : Shawn Mendes Ft Camila - Senorita

.
.
K
.
.

Mereka berdiri begitu intens. Jarak kedua ujung hidung mereka hanya beberapa inchi, tatapan nanar Sehun begitu mengikat atensi Yoona yang dengan susah payah mencoba bernafas. Tidak satupun berusaha untuk berucap memecah keheningan.

"A-aku.. " ucap Yoona sebisa mungkin mengindahkan tatapan 'membutuhkan' Sehun yang dapat menggoyahkan dirinya begitu saja.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Sehun cepat, suhu tubuhnya menghangat dengan kedua tangannya merangkul pinggang ramping Yoona. Dia adalah orang yang sabar, mencoba menarik Yoona secara keseluruhan.

"K-kau.. me-mencuri..." ucap Yoona terpotong dengan ciuman intens Sehun. Terkejut. Tapi menikmatinya. Dia tidak berani menggerakan kedua tangannya yang sedari tadi di depan dada Sehun. Terhimpit tubuh mereka berdua.

"Ci-ciuman per-pertama..k-ku.." lanjutnya setelah Sehun mengakhiri ciuman intensnya, membiarkan kedua dahi tertempel dengan bulir-bulir keringat yang mulai muncul. "Ke-kenapa kau men-menciumku untuk ke-kedua kalinya?" tanya Yoona masih berusaha menetralkan nafasnya.

Sehun menjauhkan dahinya, tatapannya kini lebih santai, memandang Yoona yang menatapnya bingung...

"Ini ciuman kita yang ke....tiga, sebagai hukuman kau menyebutku pencuri"

Flashback

"Aku akan membawanya, kalian lanjut saja acaranya" ucap Sehun kemudian membopong Yoona yang sudah setengah sadar.

"Oppa, sejak kapan punggungmu sehangat ini?" gumam Yoona tepat di telinga Sehun. 'Oppa?' batin Sehun.

"Sehun, kompres kedua sisi lehernya dengan air dingin, ne" ucap Irene memberitahunya dan hanya dibalas dengan anggukan. Lalu melenggang pergi dari rooftop.

Tidak susah menuruni tangga dengan menggendong Yoona, karena Yoona memiliki badan yang terbilang ramping, sedikit lebih dari normal sebenarnya. Kulit pipinya lembut menyentuh kulit leher Sehun yang kini mulai menghangat.

'Tidak! Hold on Sehun, hold on!' batinnya mengingatkan untuk tidak melewati batas.

Sehun melangkah kedalam apartement Yoona dengan santainya setelah menemukan kartu di saku coat Yoona. Membawa dengan hati-hati menuju kamarnya. Pipinya memerah saat melihat tempat ㅡtempat kejadian perkaraㅡ ciuman mereka yang dia lewati sebelum sampai di kamar Yoona.

'Eung... eomma...nghh... aku ingin menjadi desainer hiks...hiks' gumam Yoona tidak jelas, tangannya mengerat memeluk pundak Sehun, kepalanya bergerak membuat Sehun terdiam sejenak dan berhenti dari langkahnya. Bibirnya tepat di Leher Sehun yang kini sedang menahan mati-matian gejolak yang bisa membutakannya kapan saja. Setelah beberapa detik Sehun bergegas merebahkan tubuh Yoona diatas ranjang Queensizenya.

'oppa jangan tinggalkan aku hiks hiks'  ucapnya meracau lalu mengalungkan lengannya pada tengkuk Sehun.

Sehun hanyalah pria normal yang juga punya nafsu. Dan kali ini cobaannya terlalu berat, wajah mereka hanya beberapa inchi saja, nafas hangat Yoona pun mampu dirasa oleh Sehun. Tangannya sibuk menopang tubuhnya agar tidak jatuh menindihi Yoona.

"Yo-yoong..." ucapnya gugup. Tubuhnya sudah panas dingin. Posisinya sudah tidak bisa dianggap normal jika ada orang yang tidak sengaja memergoki mereka.

Yoona membuka matanya perlahan, terlihat sekali efek alkoholnya masih mengambil alih dirinya. Dia tersenyum lembut, membuat Sehun merona. Salah satu tangan mungilnya mengusap pipi kiri Sehun perlahan. Memberikan efek kejut pada Sehun yang sudah kesulitan bernafas.

Your Sigh // SeYoon Donde viven las historias. Descúbrelo ahora