Muse

2.7K 388 67
                                    

Part 6  \^•^/
Xia usahakan up setiap hari ya >o<
Beberapa part akan di privat jadi silahkan follow terlebih dahulu jika ingin membaca ^^

Tolong hargai FF pertama Xia dengan memberi Vote dan Comment yah ㅅ_ㅅ

°°°©Xyryllchia©°°°

Seperti biasa Boyoung akan menyeret kedua temannya untuk mengistirahatkan otak penat mereka. Ya, Boyoung memang peka dengan apapun yang berbau wajah lusuh, kulit kusam, dan bibir kaku yang jarang tersenyum. Dia menganggap hal itu seperti orang yang butuh penyegaran. Jadinya dia membopong kedua temannya untuk mengunjungi cafe sepupunya yang semakin ramai sejak acara 1 anniversary saat itu.

Setelah memesan minuman pada Hyunwoo mereka sibuk dengan kegiatan mereka sendiri-sendiri. Boyoung memperhatikan Irene yang sedang dengan fokusnya mengamati tumpukan sketchbook yang 'katanya' menjadi design terbaru Yoona. Entah apa yang terjadi, Ia sempat mendengar Yoona membuat 7 design dalam semalam. Membuatnya sedikit terkejut, entah hantu apa yang merasukinya. Tapi baguslah jika memang Yoona sudah mulai melakukannya. Mengingat membuat 15 baju dalam 2 bulan mampu membuat mahasiswa berfikir untuk bunuh diri. Untung saja dirinya dan Irene bisa menjahit. Setidaknya meringankan sedikit kesulitan Yoona. Sedangkan Yoona asik menatap harap Irene dengan mata bulatnya, senyum sumringah terpancar seperti anak kecil yang mendapatkan ratusan permen coklat saat halloween.

BRAKK.........

Yoona dan Boyoung terperanjat. Jantung mereka berdetak cepat karena terkejut dengan suara bantingan sketchbook di hadapannya. Wajah Irene berubah menjadi dingin dan mengintimidasi tepat pada iris soft hazel milik Yoona yang membulat sempurna.

"Kau bilang ini karya?" ucapnya kelewat tajam, membuat Yoona beberapa kali mengerjapkan matanya. Sejujurnya Yoona kehilangan kata-kata karena terkejut dihantam oleh kalimat pendek yang dilontarkan Irene.

"Eu...eum..." gagapnya masih mencoba mencari jawaban yang pas untuk menepis pertanyaan Irene. Tidak. Yoona tidak menemukan sekecil katapun untuk membantah tatapan intimidasi Irene.

"E-ehei... Irene-ah a-apa yang k-kau ka-katakan, eoh? ha ha ha Yoong ja-jangan didengarkan" sergah Boyoung yang mencoba mencairkan suasana tegang Irene-Yoona. Tidak biasanya Irene berkata setajam itu, tapi memang telak menusuk tepat pada jantungnya. Bahkan mampu membuat jantung Boyoung juga sedikit tergores.

Hening. Tidak ada yang bersuara, bahkan tidak ada yang menanggapi ucapan Boyoung. Keduanya saling melempar pandangan. Yang satu tajam dan mengintimidasi. Yang satu lagi bingung dan terintimidasi dengan telak.

"Apa kau sudah gila membuat design seperti ini, huh?" hentak Irene /lagi/ lalu mendorong sketchbook dengan ujung jarinya. Tangan Boyoung dengan cepat meraih sketchbook itu sebelum dihancurkan oleh Irene yang memandangnya tak suka. Sedangkan Yoona masih diam menatap Irene. Tatapan itu berubah menjadi tatapan bersalah dan menyerah. Berbeda dengan senyuman yang sedari tadi dia banggakan saat sebelum menyerahkan design pada Irene.

Boyoung yang membukanya sedikit telonjak kaget. Mulutnya menganga dengan salah satu tangan membekapnya. Lalu menutupnya cepat. Ada rasa sedikit malu yang menjalar ketika melihat design Yoona. Lalu menelan salivanya berat.

"Ini...k-kau y-yang mem-mebu-bu-buatnya?" tanyanya hati- hati. Yoona mengahela nafasnya gusar lalu tertunduk dalam.

"Kau ingin aku memakai pakaian itu didepan seluruh mahasiswa yang hadir,huh?" sergah Irene sarkatis. Terdengar sangat jelas jika di sudah 'menolak telak' design yang diajukan Yoona padanya.

"Aniya~!!! " teriak Yoona frustasi. Lalu matanya sayu memandang Irene yang menatapnya tidak suka. Ia tahu ia salah. Sangat salah malah. Yoona mendapatkan ide itu secara tiba-tiba saat melihat iklan video pakaian dalan terkemuka di Amerika. "Bukan itu maksudku. Aku... aku benar-benar buntu beberapa hari ini Rene-ah. Song saem membuat kami menuliskan tema yang kami inginkan dan ternyata itu di acak. Jadi... jadi... aku mendapat tema itu entah siapa yang mengajukan" ucapnya setengah menahan air matanya yang mengalir.

Irene memijat dahinya beberapa kali mencoba menenangkan dirinya, kakinya menyilang untuk menahan lengannya.

"Kau mendapat tema 'kehabisan bahan' sampai membuat design seperti ini?" tanya Boyoung masih ragu jika Yoona dengan gamblangnya menggambar gaun malam yang sangat kelewat batas minimnya. Terlebih lagi Yoona menambahkan hiasan-hiasan bak berlian di seluruh bagiannya. Mungkin jika itu ia ajukan ke VS di Amerika akan laku dengan harga mahal untuk tema pakaian dalam musim semi.

"A-aku...mi-minta ma-maaf" ucap Yoona tertunduk kembali.

"Sudah dengarkan aku!" sergah Irene kemudian kembali menatapnya serius. "Aku ingin kau perbaiki designmu. Tidak harus kau membuat gown dengan sangat terbuka seperti pakaian dalam itu hanya untuk memenuhi tema Seductive and Elegant. Kau bisa mencari gambaran seductive dengan hal lain yang terlihat berkelas tanpa buka-bukaan seperti itu, Arra?" ocehnya panjang lebar.

"A-arra" jawab Yoona cepat. Dirinya masih terkejut dengan amukan Irene. Tidak pernah dia melihat Irene yang biasanya begitu anggun dan selalu lembut berubah menjadi srigala pemangsa saat dia marah. Benar seperti yang dikatakan Jinyoung /adik Irene/ jika Irene itu seperti Veela. Menurut mitos Yunani, Veela adalah makhluk yang teramat cantik dan mampu memikat banyak pria. Namun, bila marah, Veela berubah menjadi Harpies yang amat kejam, dan dapat mengeluarkan bola api dari tangannya. Semoga saja Irene tidak mengeluarkan bola api untuk menyerang Yoona.

====

BLAM

Yoona melempar tasnya begitu saja keatas ranjang yang kemudian menjadi tempatnya menghempaskan tubuhnya yang penat. Matanya terpejam. Berkali-kali merutuki kebodohannya. Bagaimana bisa dia membuat design seperti itu. Diliriknya kemudian ujung sketchbook yang sedikit keluar dari tasnya. Diambilnya pelan ditatapnya lagi design yang sudah dia buat.

"Mau jadi apa kau ini Yoong" geramnya seraya meremas lembar sketcbook itu sampai tak berbentuk.

Pikirannya kalut, waktu seakan semakin memakan jiwanya yang semakin hari semakin tak tentu arah. Imajinasi yang biasanya selalu datang dipikirannya kini entah kemana. Menghilang. Sudah kurang dari 2 bulan lagi showcase dimulai, dan bahkan ia belum sama sekali mendapat design.

Pikiran yang berkelebat itu semakin memutar tak jelas di kepalanya, berputar dan semakin kusut tak tentu. Menekan imajinasi didalamnya yang semakin tak terlihat dan kemudian...

🎇

Meledak menjadi kembang api yang indah. Sesuatu mendorongnya untuk menggapai ponsel disakunya. Dilihatnya seksama kontak yang tertera disana.














"Aku harus melakukannya"







Hallo friends  >o<

Ada yang menunggu up hari ini? Huhuhu maafkan Xia, telat up karena sedang sibuk menyiapkan tiket pulang kampung  <"•...•">

Hehehe yang menunggu adegan ehem-ehemnya sabar yah karena Xia memang membuatnya sedikit-sedikit setiap part ^^

Oke, Jangan lupa VOTE dan COMMENT •...<
Ini sudah part yang ke-6 jadi bagi yang belum Follow tidak bisa membaca part yang di privat  ㅅ_ㅅ

Terimakasih ❤
Xia open Question about Story and Xia. But not for the story line and ending ya ㅂ.ㅂ

Sincerely,

Lyxia Exyryll Edhema Charlotte

Your Sigh // SeYoon Where stories live. Discover now