You and I

437 75 14
                                    

Im Yoona adalah seorang gadis pemalu yang selalu patuh dengan ucapan orang tuanya. Menjadi putri satu-satunya di keluarga Im membuat Yoona menjadi wanita yang belas kasih dan menjunjung tinggi kesopanan. Sedari dulu, dia yang paling suka membaca buku, membantu ibu menjahit dan mengurus rumah. Seorang istri dan menantu idaman. Masa kecilnya dihabiskan di Utrecht, kota pendidikan di Belanda. Banyak sekali perpustakaan tua dengan koleksi buku yang terbilang lengkap membuatnya gemar membaca, bahkan dia pernah bermimpi untuk menjadi pustakawan saja.

Buku sudah membuatnya melupakan hal lain, pertemanan bahkan dunia percintaan. Jangan anggap tidak ada yang tertarik dengan Yoona. Sejak kecil, Yoona sudah mampu memikat perhatian banyak orang. Sikapnya yang lemah lembut, tutur katanya yang sopan dan senyumnya yang hangat mampu membuat semua kalangan jatuh cinta dengannya.

Termasuk pria paling disegani seantero kampus. Oh Sehun. Yang sudah mampu menakhlukkan hatinya bahkan sudah menakhlukkannya saat ini.

Yoona tidak gila, sentuhan jemari Sehun di kulitnya serasa membakarnya dengan hebat. Lembut dan panas. Bak kaca yang rapuh, Sehun memperlakukan Yoona dengan sangat hati-hati. Ciumannya telah mengabsen tiap inci yang bisa dia gapai.

"Boleh hh kah aku hhh menciummu lagi?" tanya Sehun disela nafasnya yang menipis.

Semu merah yang sedari tadi menghiasi pipi pucat Yoona mengkilat terkena bulir keringat yang mulai ikut andil dalam aktifitas mereka. Senyumnya terasa nyaman dipandang, mengangguk untuk kesekian kalinya Sehun bertanya. Ruam merah sudah tercetak di beberapa sudut leher dan dadanya. Sedikit berdenyut membuatnya meringis ketika Sehun kembali menghisapnya.

"Maaf..."ucap Sehun merasa bersalah melihat Yoona sudah kelelahan.

Yoona tersenyum sembari mengatur nafasnya. Rambutnya sudah terurai berantakan, dan dirinya masih setia duduk diatas pangkuan Sehun. Bajunya masih menggantung di lengannya, menyisahkan dalaman yang talinyapun sudah melorot dan menampakkan kulit pualamnya. Diliriknya tumpukan buku dan kain diatas meja, diikuti oleh Sehun.

Mereka tertawa ringan bersama. Dan Sehun memeluk Yoona dengan erat, menyandarkan kepalanya ke dada Yoona yang posisinya saat ini lebih tinggi darinya.

"Aku tidak akan melewati batas, maafkan aku" ucapnya lembut membuat Yoona yang memeluknya seketika melihat Sehun sedang memejamkan matanya.

"Jangan menyalahkan dirimu sendiri..."

"Lalu, Apa kau menyukaiku?" tanya Sehun kemudian mendongakkan kepalanya, menatap lekat kedua mata Yoona yang hanya berjarak beberapa centi meter saja.

Bibirnya sudah sedikit membengkak karena ciuman Sehun. Sedikit perih saat akan menggerakannya. "Emh... A-aku...."

Ucapan itu sudah terhenti saat Sehun kembali melumat bibirnya. Dia telah menjadikan Sehun sebagai Musenya disepanjang semester selama kuliah, dia dengan diam-diam memperhatikan Sehun,  dengan teliti memperhatikan gerak tubuh dan kebiasaan berjalan demi design yang dia buat. Tapi, apakah Yoona 'mencintai' Sehun? dia menyukai ciuman Sehun yang ringan bahkan ciuman panas kali ini. Dia menyukai sentuhan-sentuhan panas Sehun di tubuhnya. Dia tidak tahu apa itu Cinta, jadi dia tidak yakin.

"Aku tidak perlu jawabannya sekarang, tapi kau tahu bahwa aku menyukaimu" ucap Sehun setelah memutus ciumannya dan menatap lekat iris hazel Yoona.

※※※Your Sigh※※※


Jam sudah menunjukan pukul 11 malam dan mereka masih belum menyantap makan malam apapun. Untungnya masakan Irene masih ada dan persediaan di lemari pendinginnya masih penuh. Dia memasak apapun yang layak untuk santapan malam selagi Sehun menumpang mandi sebagai hidangan tambahan untuk masakan Irene.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 02, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Your Sigh // SeYoon Where stories live. Discover now