MUSE (9)

4.4K 400 66
                                    

°°°xia©yoursigh2017°°°

*
*
*

Yoona berjalan cepat, setelah bangun dengan terkejut karena mendapat telepon dari Luhan yang frustasi karena dirinya dan Joy sejak kemarin susah dihubungi. Dengan kesal dia berulang kali menghubungi Irene yang tidak kunjung mengangkatnya.

"Eonni…" panggil Joy yang berlari dengan kekuatan penuh menuju kearahnya.

"Kau sudah menghubungi muse mu?" tanya Yoona yang sama sekali tidak menurunkan kecepatan melangkahnya.

"Eoh ne, mereka perjalanan ke ruang rapat" jelas Joy yang mencoba sekuat tenaga menyamai langkah Yoona.

"Aku rasa Luhan sunbae akan marah besar karena sejak kemarin kita sibuk dengan pesta Boyoung" jelas Yoona kemudian melambatkan sedikit langkahnya seraya mencari kontak Sehun.

"Yang kutakutkan terlebih pada Jin sunbae" ucap Joy lirih.

"Wae?" tanya Yoona masih sibuk menempelkan ponselnya pada telinga, menunggu nada sambungan.

"Tidakkah eonni menyadarinya? Senyum Jin sunbae itu seperti memiliki banyak arti dan terkadang terasa mengintimidasi" ucap Joy serius.

"Jinjja?"tanya Yoona memastikan, Masalahnya Yoona sendiri jarang sekali memperhatikan mimik wajah orang-orang. "Eoh, Sehun… kau dimana?" tanya Yoona saat sambungan teleponnya diangkat oleh Sehun.

"……"

"Apa kau ada kelas?" tanya Yoona lagi masih dengan nafas yang terengah karena baru saja menaiki tangga menuju lantai 2 karena lift penuh.

"……"

"Bisakah kau datang ke fakultas seni, sektor 2 gedung A lantai 10 ruang konvensi 10.A27?" jelas Yoona.

"Eonni disana" ucap Joy yang kemudian diikuti Yoona masuk kedalam Lift yang kebetulan baru saja terbuka.

"………"

"Ne, sekarang. Aku membutuhkan museku untuk rapat" jelas Yoona serius.

"……"

"Terimakasih, a-aku akan menunggu disana" ucap Yoona lalu memutus sambungan dan sibuk mencari nomor ponsel Irene.

TING

Pintu Lift terbuka dan mereka berdua segera berjalan menuju ruang 10.A27 yang berada sedikit diujung setelah tinkungan pertama. Dengan cemas Yoona terus berusaha menghubungi Irene yang tidak kunjung menjawab teleponnya.

"Eo! Wonwoo! Yerin!" panggil Joy seraya berlari menuju ke kedua orang yang sedang berdiri didepan pintu ruang konvensi.

Yoona semakin cemas. Bagaimana bisa Irene yang notabennya selalu bangun jam 5 pagi dan tidak pernah jauh dari ponselnya /kecuali saat berlatih drama/ sekarang tidak mengangkat panggilannya. Yoona sangat hafal jika Irene tidak pernah latihan sebelum jam 3 sore.

Beberapa kali batinnya menyumpah serapah Irene yang saat ini sangat tidak bersahabat dengannya. Yoona tahu jika ini sangat mendadak, tapi setidaknya Irene mengangkat panggilannya untuk mengatakan dia bisa atau tidak untuk datang.

"Yeo~"

"Yak!!!! Ahjumma kacang kenari kemana saja kau? Kenapa baru mengangkat panggilanku sejak tadi huh? Kau tidak tahu aku sangat sangat membutuhkanmu. Aku butuh museku datang ke fakultas seni, sektor 2 gedung A lantai 10 ruang konvensi 10.A27. Kumohon… ini rapat presentasi design untuk menata tema panggung kami nanti. Kau bisa kan?" ucap Yoona panjang lebar tanpa spasi dan nafas. Mengeluarkan semua kecemasan diotaknya yang semakin berdenyut karena efek mabuk yang belum seratus persen menghilang karena terbangun dengan kaget dan segera bersiap ke kampus.

Your Sigh // SeYoon Where stories live. Discover now