MUSE (8)

3.6K 423 42
                                    

Guys, please don't call me 'Thor', u make me looks weird ´…'

My name is Xia 😂
and please don't comment 'Next' or 'Lanjut', no… bukan karana Xia tidak suka. Xia terimakasih karena kalian sudah VoMent dan apreciated me. But, If u're an Author, then u'll feel how sad and slightly disappointed when the story u created for days is only worth w/ 1 word. 'Next' and 'Lanjut' 😢

That's hurt 😥 really iam… 😥

Oke Don't forget to VOMENT  😘

°°°Xia©yoursigh2017°°°

Yoona melempar tasnya asal--seperti biasa-- dan merebahkan tubuhnya yang kecil diatas ranjang Queen Size-nya. Hari ini lebih berat karena tengkuknya terasa sangat pegal. Bisa-bisanya Sehun ada di kampus seharian, membuatnya dengan susah payah harus menunduk berjam-jam hanya untuk menghindari tatapannya dan juga menyembunyikan pipinya yang sudah memerah tak karuan. Sialan sekali Boyoung, dia sempat mencuri dengar jika Sehun tidak ke kampus hari ini dari Hyunsik. Dan apa nyatanya? Ha ha ha bahkan Yoona tidak percaya saat Sehun tiba-tiba muncul dihadapannya.

"Huuuhhhh" hela Yoona membuang nafas berat yang menyesakkannya. Ingatan-ingatan kecil saat berciuman dengan Sehun muncul didalam kepalanya, membuatnya bersemu untuk kesekian kalinya.

"Tidak… tidak boleh seperti ini" sergahnya seraya mengeleng-gelengkan kepalanya cepat.

"Seharusnya aku marah karena dia dengan seenaknya merebut ciuman pertamaku" lirihnya berpikir keras. Nadanya seakan sedang marah tetapi dia tidak menemukan kemarahan dalam hatinya.

Tidak

Tidak

Yoona menolak keras dirinya telah jatuh pada Sehun. Tidak, Yoona menyangkal semua itu karena dia beranggapan ini adalah kesan pertamanya jadi jantung berdegup dengan letupan-letupan perasaan bahagia itu hanya efek sampingnya saja.

~line 🎶

Yoona menatap ponsel yang tergeletak tak berdaya diatas kasur setelah dilempar dengan tidak manusiawi tadi.

"Kau sungguh baik-baik saja?"

Itu bunyi pesan yang membuat Yoona salah tingkah, dengan cepat dia meraup ponselnya lalu menyambungkannya dengan charger, dan melenggang bahagia kearah kamar mandi tanpa membalasnya.

°°°Xia©yoursign2017°°°

Bukan Yoona namanya jika ruangan khusus yang dia siapkan untuk berkarya berantakan dengan ribuan kertas berserakan hampir memenuhi sisinya.

"Hah, sepertinya sudah harus dirapihkan" keluhnya menatap nanar kertas-kertas itu.

Ruangan itu 'I-room' namanya. Yoona memberinya sebuah papan kayu dengan tali yang menggantung disebuah paku yang sudah dia pasang sebelumnya dipintu. Saat pertama kali pindah ke apartement pribadinya, ruangan ini memang sudah dipesan khusus menjadi tempat berkaryanya.

Dengan perlahan Yoona memunguti satu persatu kertas yang berserakan tak karuan, beberapa kali melihatnya. Ini tahun ke empatnya di Hayan, dan inilah yang dia dapatkan, ratusan mungkin ribuan sketsa pakaian dimana 80% adalah design baju pria dengan Muse yang sama. Senyum tertera diwajah lembutnya. Lalu kembali berkutat merapihkan ruangannya.

°°°Xia©yoursigh2017°°°

Suara bell berbunyi membuat Yoona yang sedang sibuk menggambar mau tak mau harus beranjak dari posisinya, meletakan pensilnya perlahan lalu beranjak keluar setelah dengan seksama memastikan ruangannya terkunci.

Your Sigh // SeYoon Where stories live. Discover now