1 - Im Yoona

5.9K 343 44
                                    

Cerita baru😁
Baca aja dulu, siapa tau suka. Kalau suka, jangan lupa kasih🌟

"Aku sudah di depan kampusmu, cepat keluar atau kau ingin aku yang masuk kedalam? "

Suara bariton pria itu kembali merobek gendang telingaku. Dia tidak berteriak tapi nada tegasnya bekerja lebih ampuh dari sebuah teriakan. Aku rasa pria itu memang ahli dalam membuat nyali lawan bicaranya menciut. Seperti yang terjadi padaku sekarang. Tadinya, beberapa menit yang lalu, aku baru saja menikmati peranku sebagai pihak yang merasa perlu untuk ditenangkan. Aku berhasil membuat pria itu kalang kabut saat aku terus-menerus menolak panggilan darinya dan tidak membalas satupun pesan yang ia kirim.

Aku bahkan berniat mentraktir seluruh teman satu kelasku jika pria yang kini berbicara melalui telpon denganku mengatakan permintaan maafnya. Tapi yang terjadi justru pria itu marah-marah ketika sahabatku yang bodoh itu menerima panggilan darinya.

Siwon, seharusnya aku tahu dia pasti akan melakukan apapun agar bisa berbicara denganku. Seperti menelpon sahabatku, Jessica Jung, si bodoh itu yang jelas-jelas aku tahu menyimpan kekaguman pada Siwon.

Tangan dia bahkan terasa gatal saat kelima kalinya mendapati nama Siwon dilayar ponselnya. Dan tanpa bertanya dulu padaku, dia menerima telpon dari pria itu. Hingga berakhir dengan dia yang kena sembur oleh Siwon. Seketika wajah Jessica berubah ekspresi, kemudian menyerahkan ponselnya padaku. Pasti Siwon yang sudah memerintahnnya. Aku tahu betul seperti apa watak pria itu. Sangat suka memerintah.

Awalnya aku enggan untuk menerima ponsel Jessica, tapi melihat bagaimana dia menatapku seolah memohon agar aku menyelamatkannya dari amukan Siwon. Walaupun aku kesal dengan Jessica, tapi aku juga tidak tega jika melihatnya seperti itu. Mau tidak mau, aku menerima ponselnya dan berbicara dengan Siwon.

Asli. Aku tahu betul, Siwon tengah mati-matian menahan amarahnya saat dia menyapaku dengan suara beratnya yang membuat telingaku berdengung sampai detik ini. Aku sebenarnya ingin langsung membuang ponsel Jessica saat itu juga. Tapi tidak jadi kulakukan karena Siwon sudah mengancam akan memajukan tanggal pernikahan jika aku sampai melakukannya. Otomatis aku tidak bisa mengabaikan ancamannya itu. Satu hal yang perlu kalian tahu. Siwon,tunanganku itu selama ini tidak pernah menebar ancaman palsu, dia bukan tipe orang yang suka hal-hal berbau hoax seperti kebanyakan orang. Termasuk aku.

"Kau masih disana? "

Suara Siwon menarikku dari dunia fantasiku sendiri. Aku bisa dengar dia menghela nafas kasar saat aku nanya mengeluarkan suara tenggorokanku untuk menanggapinya.

Biar saja dia mati penasaran disana. Aku tidak akan mengeluarkan suara emasku untuknya. Haha... Choi Siwon, kau tidak akan bisa membuatku bicara. Coba saja kalau kau memang bisa.

"Baiklah, aku rasa sudah cukup untuk main-mainnya. Dalam lima menit aku akan menyeretmu keluar, jadi bersiaplah untuk menyambutku sayang, "

What!!! Dia bilang akan menyeretku dalam lima menit? Apa dia gila. Tidak mungkin dia bisa menemukanku dalam waktu sesingkat itu di tempat yang seluas ini. Siwon bahkan tidak tahu persis dimana posisiku saat ini.

Aku sungguh ingin menertawakan ucapannya jika saja aku sedang tidak dalam aksi anti Siwon.

"Jangan meledekku. Kau bahkan tidak tahu apa yang bisa aku lakukan jika aku berhasil menemukanmu, "

Sepertinya Siwon tidak main-main dengan ucapannya. Lalu darimana dia bisa tahu kalau aku sedang meledeknya saat ini?

"Baiklah, dengan senang hati aku akan menggendongmu keluar, bersiaplah untuk menjerit sayang, "

"Tunggu! " aku secara tidak sadar berteriak pada Siwon.

Astaga! Kenapa aku harus mengeluarkan suara? Ini pasti yang diinginkan Siwon dengan terus mengancamku, agar aku mengeluarkan suara untuknya.

Reprisal Revenge Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ