14 - Why You Do This?

1.6K 220 32
                                    

Choi Siwon POV

Aku baru saja selesai meeting ketika Tiffany menyerobot masuk ke dalam ruang rapat. Dia bilang ingin mengatakan hal serius padaku. Tentang Yoona. Beberapa jam yang lalu Tiffany memang meminta ijin padaku untuk menjemput Yoona. Dan kebetulan sekali aku memiliki pertemuan penting dengan dewan direksi.

Sekarang Tiffany sudah berdiri di depanku yang sedang duduk di kursi. Tatapannya serius, sama dengan sesuatu yang ingin dia katakan. Setelah beberapa menit berkutat dengan pikirannya, aku mulai lega saat Tiffany menarik kursi di dekatku, dia duduk disana sambil melipat tangan di atas meja.

"Apa yang ingin kau katakan Fanny-ah? " Tanyaku yang mulai tidak sabar menunggu Tiffany bicara.

Tiffany menghela napasnya, "Aku sudah bertemu dengan Yoona, "

Ujar wanita itu memulai pembicaraan. Aku hanya mengangguk, menanggapi seadanya.

"Dia gadis yang cantik, "

Aku mengangguk lagi, aku rasa siapapun akan setuju dengan pendapat Tiffany.

"Dan juga... kelihatannya baik, " lanjut Tiffany sambil menatapku. Setelah itu dia bungkam. Dahinya mengernyit tipis. Jari telunjuknya mengetuk-ngetuk meja, wajahnya datar tanpa ekspresi.

Beberapa saat Tiffany membuatku bingung dengan arah pembicaraannya. Dia hanya bilang ingin mengatakan sesuatu tentang Yoona. Tapi sampai saat ini aku belum juga berhasil menangkap maksud dari ucapannya.

"Siwon, " panggil Tiffany dengan suaranya yang pelan.

Tiffany meraih tanganku diatas meja. Sementara aku semakin menatapnya bingung. Tidak mengerti dengan apa yang sedang Tiffany pikirkan. Aku sungguh tidak bisa menebak isi dalam kepalanya.

"Yoona mencintaimu, " sahut Tiffany membuatku terkejut.

Tiffany menatapku dalam. Aku bisa lihat ada keseriusan terpatri disana. Untuk kedua kalinya. Ya, ini adalah kali kedua aku mendengar jika Yoona mencintaiku. Pertama dari mulut Yoona sendiri, meskipun akhirnya dia mengaku kalau dia tidak mencintaiku. Dan dari mulut Tiffany adalah yang kedua. Aku tidak bisa meragukan ucapan Tiffany. Selama ini dia selalu mengatakan fakta yang sebenarnya. Aku juga percaya kalau seorang psikiater seperti dirinya tidak mungkin mau berbohong dengan ekspresi seserius itu.

Aku tertawa kecil untuk menutupi rasa terkejut ku.

Dan Tiffany mengernyitkan dahinya, "Kenapa tertawa? Aku serius Siwon, " cibir Tiffany sambil menghempaskan tanganku.

"Aku juga serius, " ujarku semakin mengganda kekesalan Tiffany.

"Yoona benar-benar mencintaimu, apa kau sungguh tidak percaya? " Tiffany mendelik padaku. Entah darimana perasaan aneh itu datang, aku merasa ragu dengan diriku sendiri dan mulai terbawa serius dengan perkataan Tiffany.

Menilik semua yang sudah kami lalui bersama, nol koma sekian persen Tiffany tidak pernah ingin membohongiku, apalagi ingin menjerumuskan ku. Aku sudah pernah bilang bukan, kalau Tiffany adalah satu-satunya orang yang paling mengerti diriku, satu-satunya orang yang ku beri hak untuk mengatakan apapun pendapatnya, dan satu-satunya wanita yang ingin aku jaga setelah ibuku tentunya.

Tapi kali ini, aku merasa sulit untuk percaya pada Tiffany disaat aku percaya dia tidak mungkin berbohong. Kau tahu? Rasanya benar-benar aneh.

Tiffany masih saja menatapku, dia kesal, namun terbesit keinginan di matanya agar aku percaya pada apa yang ia katakan.

Reprisal Revenge Where stories live. Discover now