23 - I Can't Stop

1.9K 183 25
                                    

Im Yoona POV

Aku bangun berdiri dan mengembalikan buku ke lemari. Sementara Sehun masih berkutat dengan laptopnya; menyelesaikan tugas akhir semester.

Hari ini aku sengaja mengunjungi Sehun untuk membantu pria itu, setidaknya aku harus membalas budi karena Sehun sudah banyak membantuku bukan? Lagipula beberapa hari ini aku tidak punya kegiatan apa-apa selain kuliah pagi dan menghabiskan uang bersama Jessica. Hampir setiap hari kami mengunjungi pusat perbelanjaan, kemudian memanjakan diri di salon.

Tetapi hari ini Jessica tidak bisa menemaniku, ayahnya sedang ada di korea, otomatis dia tidak bisa keluyuran seperti biasa. Ayahnya akan marah kalau tahu Jessica lebih banyak menghabiskan waktu di luar daripada belajar. Walaupun Jessica adalah gadis yang nakal, tapi dia tetap tidak bisa mengabaikan perintah ayahnya. Dia punya sisi baiknya juga.

"Apa kau menemukannya? ", suara Sehun menyapaku.

Sambil berjinjit aku menoleh pada Sehun. Pria itu bertanya tanpa mengalihkan perhatian dia dari laptop.

Napasku terbuang kasar, "Ya, dia diatas, " ujarku sambil mengangkat kepala; melihat buku bersampul cokelat yang berada di bagian rak atas.

Tanganku kembali terulur, berusaha menggapai buku itu dengan sesekali melompat kecil. Aishh... Aku tetap tidak bisa menjangkaunya. Buku itu ada di rak paling atas. Perlu tangga atau bangku untuk bisa mengambilnya. Entah dia yang terlalu tinggi atau aku yang memang pendek. Yang jelas, sampai napasku terengah-engah sekalipun aku belum juga bisa menyentuh buku itu.

Baiklah, aku akan melompat lebih tinggi lagi. Lihat saja kau buku, aku pasti akan mendapatkanmu. Kakiku mundur selangkah, mengambil ancang-ancang untuk melompat. Dalam hati aku mulai menghitung.

Satu...

Dua...

Ti...

Tidak jadi. Sehun sudah lebih dulu mengambil buku itu sebelum aku sempat menyelesaikan hitungan ke tiga.

Dengan tampang meledek dia menyodorkan buku itu padaku, "Aku pikir kau sudah cukup tinggi, " sahutnya sambil menggerak-gerakkan alisnya naik turun.

Lidahku mencebik otomatis,menerima buku itu lalu menggunakannya untuk memukul bahu Sehun. Dia membuatku kesal.

"Aww... " Sehun mengaduh pura-pura. Pukulanku tidak sekeras itu sampai bisa membuat pria dewasa sepertinya kesakitan.

"Apa seperti ini cara berterima kasih yang baik, Nona Im? " keluh Sehun sambil mengelus bahu bekas pukulanku.

Tanpa memperdulikan ekspresi Sehun yang minta dikasihani, aku beranjak duduk di kursi lagi, "Untuk orang sepertimu, iya, itu adalah cara yang sangat baik, " balasku sambil membuka buku.

Sehun terkekeh, dia ikut duduk di kursi, "Astaga, kau benar-benar pamrih, "

Senyumku mengembang, mataku melirik Sehun sebentar, lalu fokus kembali ke buku, "Kau  sangat mengenalku Tuan Oh, "

"Itu benar, "

"Oh ya, bagaimana dengan rencana besok? Jadi pergi? " tanyaku sambil membuka halaman depan.

Reprisal Revenge Where stories live. Discover now