20 - From The Past

2.5K 189 29
                                    

Choi Siwon POV

Adalah hal terindah disaat aku membuka mata pertama kali di pagi hari dan menemukan Yoona terlelap dalam pelukanku. Wajah cantiknya terlihat polos seperti anak kecil. Sangat dekat denganku. Aku bahkan bisa merasakan hembusan napasnya yang lembut dan teratur. Benar-benar menyenangkan bisa melihat Yoona dalam jarak sedekat ini.

Sekarang masih jam setengah 6. Masih terlalu pagi untuk bangun dan kembali pada dunia yang melelahkan. Aku tidak akan membiarkan Yoona terjaga sepagi ini. Dia pasti sangat kelelahan setelah apa yang kami lakukan semalam. Apalagi tadi malam adalah pengalaman pertama baginya.

Ya, Yoona masih perawan sebelum aku mengubahnya menjadi seorang wanita. Gadis itu, aish... Maksudku wanita itu, sekarang Yoona bukan seorang gadis lagi kan? Selama ini dia menjaga kehormatannya dengan sangat baik. Suaminya nanti pasti akan sangat beruntung karena memiliki istri seperti dia. Tapi aku rasa sekarang tidak lagi, karena sudah ada pria brengsek yang mengambil haknya itu.

Dan aku adalah pria brengsek itu. Aku juga merangkap sebagai pria beruntung yang akan memiliki Yoona sebagai istriku. Aku akan tetap menikahi Yoona meski dia sudah bukan lagi gadis sombong yang beberapa bulan lalu menghinaku.

Yoona yang ini lebih penurut dan mudah sekali aku taklukan. Entah hilang kemana segala keangkuhan yang dia miliki. Yang jelas, Yoona sudah membuat kemenangan ini kurang berarti untukku. Dia terlalu mudah untuk dimenangkan.

"Eunghh... " Lenguhan kecil terlepas dari bibir tipis Yoona. Menyeretku pada dunia nyata dan beralih pada wajah cantiknya lagi.

Satu tanganku terangkat untuk mengelus kepalanya, berusaha membuat Yoona merasa nyaman. Kedua sudut bibirku tertarik kecil, mengulas senyum tipis ketika Yoona menenggelamkan kepalanya ke dadaku. Mencari kenyamanan sendiri sebelum akhirnya kembali terlelap.

Astaga! Yoona tidur seperti bayi.

Dia menggemaskan. Jika saja kami tidak bercinta sampai pagi buta, aku pasti sudah menyerangnya lagi sekarang. Tubuh Yoona benar-benar membuatku ketagihan. Aku belum pernah bercinta dengan seorang gadis sebelumnya. Yoona adalah gadis pertama untukku. Dan aku adalah yang pertama baginya. Mengingat fakta itu membuatku tersenyum bahagia. Aku beruntung menjadi yang pertama untuk Yoona.

"Jam berapa sekarang? "

Senyumku pudar begitu suara serak Yoona menyapaku. Aku menunduk dan Yoona mengangkat kepalanya. Mata dia mengerjap karena merasa silau. Menggemaskan.

Dengan cepat aku mencium dahinya, "Good morning, princess, " sahutku yang mengundang senyum tipis di bibir Yoona. Aku kembali mendekap tubuhnya, "Kau seharusnya mengatakan itu, bukannya menanyakan waktu, " bisiku dengan lembut.

Yoona bergerak pelan, membuatku melonggarkan pelukan di pinggangnya. Wajah Yoona mengadah, menatapku, "Aku sudah mengatakan itu beberapa jam yang lalu, Siwon, " ucapnya sedikit kesal.

Ucapan Yoona membuatku tersenyum geli. Yoona benar. Dia sudah mengatakan selamat pagi padaku saat aku menarik selimut untuk menutupi tubuh kami. Tepatnya tiga jam yang lalu.

Aku mengecup bibir Yoona singkat, "Apa tidurmu nyenyak? " tanyaku mengalihkan topik pembicaraan.

Yoona hanya mengangguk malas. Dia pasti merasa kesal karena aku sudah mengganggu tidurnya. Bagaimanapun juga dia baru tidur selama tiga jam. Dan itu jelas bukan waktu yang cukup untuk beristirahat.

Aku tersenyum kecil saat melihat Yoona masih mengantuk. Dia terlihat menggemaskan ketika menahan kantuk seperti itu. Sekali lagi aku mengecup bibirnya, "Terimakasih, " bisikku yang membuat Yoona membuka matanya.

Yoona mengernyitkan dahinya. Kentara sekali dia bingung mendengar ucapanku.

Aku mendekatkan bibir ke telinganya, berbisik pelan disana, "Terimakasih untuk yang semalam, dan terimakasih karena sudah memberikannya untukku, "

Reprisal Revenge Donde viven las historias. Descúbrelo ahora