6 - Phone Call

2.1K 253 23
                                    

Im Yoona POV

Ini pertama kalinya aku merasa begitu dekat dengan orang tua Siwon. Aku sudah biasa memanggil mereka dengan sebutan Appa dan Eomma. Sebenarnya itu bukan inisiatif ku sendiri, Ibu Siwon lah yang memintaku memanggilnya begitu, dan aku tidak bisa menolak karena jujur aku tidak ingin mengecewakan perasaan calon ibu mertuaku. Dulu saat aku kecil, Mommy selalu bilang, suatu saat nanti aku akan memiliki dua orang ibu, dan aku harus menghormati keduanya. Yoona kecil tentu saja tidak percaya. Rasanya tidak mungkin seorang anak lahir dari rahim dua wanita. Aku masih begitu polos saat itu.

Tapi sekarang aku tahu, aku mengerti dengan perkataan Mommy tentang dua ibu untuk seorang anak. Mommy yang memberitahuku, saat seorang anak menikah, dia tidak hanya menikahi pasangannya, tapi juga keluarganya; kedua orang tuanya, seperti aku yang sekarang belajar untuk mencintai orang tua Siwon. Aku tidak ingin mengalami kesulitan saat nanti aku 'jadi' menikah dengan Siwon, dan aku tidak akrab dengan orang tuanya, pasti sangat aneh ketika kami semua berkumpul.

Hari ini, meski aku sangat kesal, aku merasa perlu berterimakasih pada Siwon. Dia menyebalkan, tapi aku tahu dia sebenarnya sangat baik. Banyak fakta tentang Siwon yang baru aku tahu dari ibunya. Siwon yang ternyata takut pada ruangan gelap. Siwon yang tidak aku tahu pandai memasak, dan Siwon yang selalu mengutamakan keluarganya. Semua yang ku dengar menghasilkan kesimpulan kalau aslinya Siwon penuh dengan kasih sayang. Hanya saja aku tidak mengerti kenapa pria sebaik Siwon bisa berubah sedemikian drastis hingga membuatku ingin membenci sosoknya.

Aku tersenyum tipis ketika mataku menangkap Siwon yang tengah bermain billiard bersama Daddy dan Appa. Ketiga pria itu kelihatan santai dalam permainan mereka, bahkan sesekali tertawa renyah, entah menertawakan apa. Melihat mereka
membuat hatiku merasa damai. Aku selalu ingin melihat tawa mereka.

Sementara Mommy dan Eomma masih sibuk dengan pembicaraan mereka soal konsep pernikahan. Aku tidak tahu kenapa mereka membicarakan hal seperti itu didepanku. Gila saja kalau mereka sudah berniat untuk menikahkanku dengan Siwon. Aku masih 20 tahun, kuliahku juga belum selesai, dan aku masih ingin menjadi gadis bebas. Aku belum mau menikah.

"Apa kau sudah punya konsep pernikahan sendiri Yoona? "

Aku terkesiap saat Eomma menanyakan hal itu padaku. Aku menoleh menatap Eomma, tidak tahu harus menjawab apa, dan akhirnya aku hanya bisa menggeleng. Aku memang belum kepikiran soal konsep pernikahanku sendiri.

Eomma tersenyum maklum. Dan aku yang merasa kikuk kemudian beralih menatap Mommy yang tengah mengulum bibirnya.

"Eomma pikir, setiap gadis pasti punya konsep pernikahan impian sendiri, masa kau tidak punya? " Mommy terkekeh mendengar perkataan ibu Siwon.

Astaga! Mereka niat sekali menggodaku.

Kepalaku menggeleng, "Aku hanya belum memikirkannya, "

"Kau harus memikirkannya dari sekarang sayang, bukankah kau dan Siwon akan menikah? " Ujar Mommy dan mendapat sambutan baik dari Eomma yang mengangguk-anggukan kepalanya.

Baiklah, aku kalah. Dua wanita hebat didepanku jelas tidak akan berhenti menggoda sebelum aku melakukan apa yang mereka mau. Sebagai balasan, aku hanya tersenyum sambil mengangguk pelan. Aku rasa sikapku sudah cukup sebagai indikasi bahwa aku menyetujui perkataan Mommy.

Eomma mengambil sesuatu dari tas mahalnya dan mataku tidak bisa lepas dari gerakkan dia yang anggun. Dahiku mengernyit begitu Eomma mengeluarkan sebuah kotak beludru biru dari tasnya. Aku sering melihat kotak seperti itu di toko emas.

Reprisal Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang