8 - Pick Me Up, Please

1.9K 250 42
                                    

Im Yoona POV


' Hyatt Regency Hotel '

Dahiku mengernyit. Aku memicingkan mata, menajamkan pandangan saat Siwon masuk ke dalam hotel mewah itu. Jadi wanita itu pasti menginap disini dan dia meminta Siwon untuk menemui dia di kamarnya. Cihh... Dasar murahan!

Apa wanita itu pikir aku akan diam saja sementara dia bermain-main dengan tunanganku dan menghabiskan malam seperti pasangan yang berbahagia? Oh tidak. Aku Im Yoona. Aku tidak suka milikku di sentuh oleh orang lain. Siwon tidak boleh mengkhianati hubungan kami. Setidaknya, tidak untuk saat ini. Aku tidak mau dia mengacaukan segalanya dan berakhir dengan aku yang dianggap tidak bisa menjaga dirinya.

Shit!

Aku harus masuk ke dalam. Aku tidak mau terlambat dan kehilangan jejak Siwon. Mataku terus saja mengawasinya. Siwon sedikit berlari kecil setelah bertanya pada resepsionis. Langkah dia yang panjang membuatku terseret jauh di belakangnya.

Siwon kelihatan sangat terburu-buru. Sebegitu tidak sabar kah dia ingin bertemu dengan wanita itu, sampai-sampai dia harus menabrak beberapa orang yang ia lewati. Siwon bahkan tidak meminta maaf pada mereka. Dia seperti orang yang baru saja mendapat kabar kalau keluarganya mengalami kecelakaan. Dan aku hanya tersenyum kecut saat teringat wanita itu adalah alasan di balik kekhawatiran Siwon sekarang.

Aku bersembunyi di balik pot besar ketika melihat Siwon berhenti di depan pintu sebuah kamar. Di dalam sana pasti wanita itu sudah menunggu Siwon. Aku melirik nomor kamar di depanku. 304. Kemudian aku melihat Siwon masuk ke dalam kamar disebelahnya, 305. Baru saja aku ingin keluar dari tempat persembunyianku ketika tiba-tiba ponselku berdering dari dalam tas. Aku terkesiap. Sesaat melihat ke arah pintu bernomorkan 305 di hadapanku. Aku harus menangkap basah Siwon dan wanita itu. Tapi ponselku lagi-lagi berdering.

Aku mendesah kesal, mengeluarkan ponselku dan membaca nama yang tertera disana. Baiklah, ini sama sekali tidak penting.

"Yakk!! Kenapa lama sekali menjawabnya? Kau tidak berniat menghindariku bukan? " Seketika aku menjauhkan ponsel dari telinga.

Huhh... Sial sekali aku ini. Bagaimana mungkin aku bisa memiliki sahabat seperti Jessica. Dia cerewet sekali. Dan sangat menyebalkan.

"Kau tidak perlu berteriak padaku Jung, " ujarku ketus.

Mataku tidak lepas dari pintu. Aku tidak akan pergi.

"Hehe... Maaf, aku tidak sengaja, "

Aku memutar bola mata, "Ya, tidak sengaja, tapi kau melakukannya setiap hari, "

Jessica terkekeh disana, "Lupakan itu, kau dimana heh? Kau sudah 2 hari tidak masuk kelas, "

"Aku di Jeju, " jawabku singkat. Mataku melirik ke sekeliling, memastikan tidak ada orang yang sedang memperhatikan tingkahku.

Aku menempelkan telinga ke pintu, berusaha menguping pembicaraan Siwon dengan selingkuhannya, namun tidak ada satupun suara yang ku dengar.

"Jeju? Astaga! Kau kabur dari rumah? "

Mataku membulat sempurna, "Kabur kau bilang? Kabur kepalamu botak! Kau pikir aku senang ada disini? " ujarku kesal, sebisa mungkin tidak berteriak.

Jessica tertawa, dia menyebalkan, "Lalu apa yang sedang kau lakukan disana? Kenapa tidak mengajakku? "

Mengajak, dia bilang? Aku saja tidak tahu kalau akan terdampar di Jeju. Kalaupun aku tahu akan diculik kesini, aku juga tidak akan mengajakmu Jessica Jung.

"Hei, kenapa diam? Ah, aku tahu, kau sedang mencibirku didalam hati bukan? "

Aku mengangguk seakan-akan Jessica tahu kalau aku membenarkan ucapannya.

Reprisal Revenge Where stories live. Discover now