Episode 02

2.5K 166 5
                                    

○○○

(Ellrium)

Jadi ini nama kotanya Ellrium...
Kota yang cukup luas...

Lalu bangunan itu... yang berada di atas bukit sebuah kerajaan ya...
ternyata ada Castle kerajaan juga di sini.

Kota di sini cukup ramai, aku tidak tahu harus ke arah mana.
Benar-benar berbeda keadaan disini dengan di Skycart.

Dunia para manusia ternyata sangat ramai sekali, tapi ternyata bahasa yang mereka gunakan sama seperti bahasa yang kugunakan.
Untung saja tidak berbeda, jika berbeda aku akan benar-benar tersesat di dunia manusia ini.

Aku harus kemana ya... aku benar-benar kehilangan arah.

Sepertinya aku berada di pinggir kota Ellrium, kalau begitu aku harus pergi ke pusat kota agar mendapatkan banyak informasi mengenai tempat ini.

Saat aku berjalan menyusuri hutan di pinggir kota Ellrium, aku mendengar suara yang cukup aneh di belakang semak-semak. Aku langsung mendekatinya untuk melihat darimana asal suara itu.

Tidak lama kemudian, ternyata ada seorang gadis dan seekor babi hutan yang sangat besar.

Ternyata hewan di dunia manusia ini cukup mengerikan. Tapi kelihatannya gadis itu tidak mampu melawan babi hutan itu.

Apa aku harus menolongnya?
Hmm... merepotkan saja...

Saat aku mulai berdiri dan akan segera mendekati gadis itu tiba-tiba gadis itu mengeluarkan sebuah kekuatan spiritual seperti busur panah dan menyerang babi raksasa itu.

Tidak kusangka ternyata di dunia manusia juga mereka memiliki kekuatan spiritual. Sama seperti kehidupan di dunia Skycart.

Lalu apa bedanya dunia manusia dengan dunia Skycart?
Mereka memiliki kekuatan spiritual juga, hanya saja penduduk dunia Skycart adalah orang-orang langit dan berbaur dengan kehidupan para roh.

Tapi entahlah... aku harus menjalani kehidupan disini sampai waktu hukumanku selesai.

Lalu gadis itu berhasil mengalahkan babi hutan itu dengan serangannya.

Hebat juga dia...

Tidak lama kemudian muncul dua ekor babi hutan raksasa lagi tepat di depan gadis itu.

Tumbang satu datang dua hadeh... kalau begini aku harus membantunya, gadis itu sudah terlihat kelelahan.

Baiklah...

Lalu aku keluar dari semak-semak dan mengeluarkan pedangku.

"Ha? Kau... cepat lari... dua ekor babi hutan itu bisa membunuhmu tahu!" Sahut gadis itu kepadaku.

Hmm... manusia ini cukup meremehkanku.
"Tenang saja, aku tidak akan mati dengan dua ekor babi raksasa ini..."

Lalu tiba-tiba dua ekor babi itu langsung menyerang ke arahku, aku langsung mengambil posisi untuk menghindari serangannya.

Baiklah aku masih bisa membaca gerakkannya. Aku segera melompat menghindari babi hutan itu lalu kuserang menggunakan pedangku.

Beberapa lama kemudian aku berhasil mengalahkan kedua babi raksasa itu. Tidak kusangka keahlianku dibutuhkan di dunia ini.

"Tidak kusangka kamu bisa mengalahkan babi hutan itu sendirian... terima kasih sudah menyelamatkanku..." Ujar gadis itu.

Sebenarnya ini biasa saja sih... yah mungkin para manusia belum melihat pangeran bertindak ya haha...

"Iya tidak masalah... kenapa seorang gadis sepertimu berada di tengah hutan seperti ini?" Tanyaku kepadanya.

"Ehh... aku sedang mencari buah ini, karena rumahku juga tidak jauh dari tempat ini." Jawabnya.

Rumahnya tidak jauh dari sini...

Di hutan yang cukup berbahaya seperti ini ada orang seperti dia dapat tinggal di lingkungan ini.

"Jadi apa kau tersesat di hutan ini?" Tanya gadis itu sambil melihat dari ujung kakiku sampai kepalaku.

Lalu aku menjawab "Yah... aku hanya ingin pergi menuju pusat kota, apa kau tahu itu dimana?"

"Baiklah, akan aku antarkan karena tadi kamu sudah menyelamatkanku..." Sahut gadis itu.

"Baiklah kalau begitu..."

Untung aku bertemu dengan gadis ini, jadi mempermudah perjalananku.

Lama perjalanan kami menuju pusat kota, kami berbincang-bincang saat di perjalanan.

"Namaku Selica Ishiro, hanya aku yang tinggal di dekat hutan ini..." Katanya sambil mengulurkan tangannya kepadaku.

"Ouh... aku Ardelt Sora Reinhardt panggil saja Sora." Jawabku sambil berjabat tangan dengannya.

"Sora... baiklah kalau begitu panggil aku Selica..." Katanya dengan senyuman.

"Ehh... Selica... kenapa kamu mau tinggal di hutan yang berbahaya seperti tadi?" Tanyaku.

Lalu dia menjawab karena kehidupan di ibukota sangat mahal dan seluruh kebutuhan disana sangat sulit didapat jika tidak memiliki kedudukan disana.

Jadi kehidupan di ibukota sangatlah keras, tapi tidak jauh kerasnya kalau dia hidup di tengah hutan.

Setelah lama perjalanan berlalu akhirnya kami sampai di pusat kota Ellrium.
Sangat ramai dan banyak beraneka ragam tempat disini.

Tapi ada satu tempat yang sangat besar kulihat tepat di depan mataku.

Lalu aku menanyakan tempat apa itu kepada Selica.

"Itu adalah Arena Master, tempat berkompetisinya para petarung dari berbagai jenis kekuatan spiritual, untuk merebutkan posisi tertinggi baik secara individu maupun tim. Tentu saja ada hadiah 1 juta gold bagi yang berhasil mencapai puncak tertinggi." Jawab Selica.

Arena pertarungan...

Ternyata manusia menggunakan kekuatan spiritualnya untuk meraih hal yang fana.

Apakah pikiran manusia hanya seperti itu? Dengan begitu akan memicu balas dendam dan kebencian.

Lalu aku menanyakan soal mata uang di dunia ini dan ternyata 1 juta gold bisa membeli setengah kerajaan.
Uang yang cukup banyak, cukup untuk membantu Selica.

Aku sedikit prihatin kepadanya, dengan tinggal di tengah hutan akan membuat dirinya dalam ancaman setiap harinya.

Beruntung dia bertemu orang sepertiku, aku tidak bisa melihat kehidupan orang lain dalam bahaya terus menerus.

"Baiklah Selica antar aku ke Arena itu, aku ingin melihat pertarungan seperti apa yang di lakukan..." Sahutku.

"Ehh... apa kau belum pernah melihat pertarungan disana?"

"Akan kujelaskan nanti... sekarang kita harus ke sana dulu..." Sahutku kepadanya.

"Hmm... baiklah..."

○○○

Skycart World: Life In Griffinia [END]Where stories live. Discover now